~AURORA||22~

19 13 8
                                    

Happy reading guys

Jangan lupa vote dan komennya

Mau share juga boleh banget

__________________(❛‿❛)_______________

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Namun, Gavin dan teman-temannya masih di parkiran sekolah.

"Eh, lo semua kalau mau cabut, duluan aja. Gue mau nunggu cewek gue," ujar Gavin pada teman-temannya.

Tadi, Aurora izin kepada Gavin untuk pergi ke perpustakaan guna meminjam beberapa buku referensi pelajaran dan buku novel untuk dibaca di rumah. Meskipun tadi Aurora menyuruh Gavin untuk lebih dulu pulang. Namun, Gavin yang keras kepala pastilah menolak, dan alhasil di sinilah ia sekarang. Di parkiran sekolah, menunggu sang pujaan hati.

"Ngga ah, gue ntar aja. Sekalian mau cari mangsa," balas Devito.

"Serah lo dah."

"Bang kita cabut dulu ya," pamit Angga, anggota Eagglewolfs yang masih kelas X. Lalu ia dan teman-temannya langsung pergi dari tempat itu.

"Oke, hati hati ya, Angga ganteng." Bukan itu bukan Gavin ataupun inti Eagglewolfs yang menjawab, melainkan dari seorang gadis yang kebetulan sedang lewat di parkiran motor.

Devito dan Richard yang melihat ada perempuan cantik pun langsung bersiul, "kiw, cewek cantik. Mau jadi pacarnya Abang nggak?" goda mereka secara bersamaan.

Lalu gadis yang sedang lewat itupun menoleh ke arah Devito dan Richard. "Eh ada kadal. Kadal atau buaya sih?" sahutnya sambil menatap sinis Devito dan Richard. Setelah itu gadis berbandana peach itupun melanjutkan langkah kakinya menuju gerbang sekolah.

"Ck! Ternyata modelan Oliv oil  nggak cuma satu ya disini," keluh Devito.

"Hah modelan Oliv? Maksudnya gimana?" tanya Richard.

"Ya, model cewek jutek, galak, judes, sombong, nyebelin, sok jual mahal," jelas Devito yang tanpa ia sadari, Oliv sudah ada di belakangnya sejak tadi. Dan dia dengar semua yang dikatakan oleh Devito tentangnya.

Oliv yang geram pun langsung menjewer telinga Devito. "Apa lo bilang gue apa, hm?"

"Aw! a-aw sakit Liv! Lepasin lah cepetan sakit ini tuh. Janji deh kalau lo lepasin gue bakal jadiin lo pacar gue." Dan bukannya melepaskan jewerannya Oliv malah semakin memperkuat jewerannya.

"Dih ogah banget gue jadi pacarnya buaya kayak lo. Kalau ganteng sih nggak papa ya. Lah ini udah burik, buaya, ngeselin, hidup lagi, huh bikin oksigen berkurang aja lo. Dasar beban!" kesal Oliv.

"A-AW! LIV LEPASIIIN!" teriak Devito sambil memukul tangan Oliv yang di gunakan untuk menjewer telinganya.

"Jangan di lepasin Liv, jewer aja terus! Biar lepas itu kupingnya," ujar para inti Eagglewolfs mengompori.

"Kampret lo semua!" umpat Devito.

"HAHAHA SUKURIN! AYOK LIV TERUS LIV! DIKIT LAGI LEPAS ITU!" Lagi lagi mereka mengompori Oliv. Memang sahabat laknat ya mereka. Temannya di jewer bukannya di tolongin malah di suruh lebih kenceng tuh jewerannya.

AURORA On viuen les histories. Descobreix ara