~AURORA||25~

11 3 0
                                    

Happy reading guys. Jangan lupa votenyaa

Pagi ini hujan mengguyur kota Jakarta. Maka dari itu Gavin memilih untuk menjemput Aurora menggunakan mobil agar sang bidadari tidak kehujanan. Tak lupa ia menelfon gadisnya terlebih dahulu, agar Aurora tidak berangkat duluan.

"Morning princess nya Gavin," sapa Gavin sambil terkekeh geli.

"Morning juga pangerannya Rora. Ih Gavin geli tauu!" jawab Aurora di sambungan teleponnya sambil tertawa renyah. Gavin yang mendengarnya langsung tersenyum hangat.

"Aku jemput ya?"

"Ih nggak usah!"

"Ini hujan loh Ra. Lagian kaki kamu juga masih sakit kan?"

"Kaki aku udah nggak sakit kok, aku bisa berangkat sendiri Gavin. Tenang deh."

"Nggak, aku bakalan tetep jemput kamu. Nggak ada tapi tapian. Dan aku nggak terima penolakan!"

"Gaviiin!"

"Roraaa! Batu banget deh. Udah kamu diem dulu di rumah ini aku udah di jalan. Aku nggak mau ya kalau sampai kesayangan aku ini sakit. Nanti aku ikutan sakit tau!" omel Gavin.

Setelah itu Gavin memutuskan panggilannya secara sepihak. "Dasar Rora keras kepala!" monolognya sambil menatap boneka boba yang akan ia berikan pada sang pujaan hati.

~~~~~

"Pagi kesayanganku," sapa Gavin pada Aurora. Saat ini mereka berada di depan rumah Aurora.

"Pagi juga," balas Aurora.

Gavin mendengus, lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ih kenapa?" tanya Aurora panik sekaligus bingung.

"Aku ngambek!" jawab Gavin dengan bibir yang dikerucutkan seperti paruh ayam.

"Lah kok ngambek?"

Gavin mendengus, lalu ia menatap Aurora dengan tatapan tajamnya. "Abisnya kamu ngejawab sapaan aku nggak pakek kesayangan. Padahal aku tadi nyapanya pakek kesayangan!"

Aurora menepuk dahinya kesal lalu ia berkata, "Astaghfirullah, cuma karena itu? Vin oh ayolah, kita udah gede. Lagian ngapain pakek bilang kesayangan-kesayangan segala, tenang kamu itu udah jadi laki laki selain keluarga ku yang akan selalu ada di hati dan pikiran aku."

"Aa emak anakmu baper, lemes prend abis dibaperin cewek paling cantik di dunia!" ujar Gavin hiperbola sambil memperagakan gerakan meleyot. Lalu ia mendudukkan diri ke tangga rumah Aurora yang kebetulan ada di dekatnya dengan kepala yang di sandarkan ke tembok.

"Ih Gavin malu ah. Ini yang katanya ketua geng? Gitu doang meleyot, nggak gentle ih!" ejek Aurora pada Gavin. Lalu dengan segera Aurora masuk ke mobil Gavin.

"IIII BONEKANYA GEMOY BANGEET!" pekik Aurora heboh saat membuka pintu mobil Gavin.

"Gavin ngaku, ini bonekanya siapa, hm? Selingkuh kamu ya? Hayo siapa? Angel?" tuduh Aurora sembarangan.

Gavin mendelik kesal "Dih, mana ada! Ayang aku kan cuma kamu. Lagian kalo selingkuh milih milih kali! Masa aku selingkuh sama cabe-cabean cap tau kebo kek dia. Ewh!" ungkapnya.

"Oh, jadi gitu kamu mau selingkuh hm?" tanya Aurora sambil menjewer telinga Gavin.

"Iya aku mau selingkuh sa- AW SAKIT BY!" teriak Gavin saat jeweran di telinganya semakin kencang.

AURORA Where stories live. Discover now