~AURORA||10~

165 156 22
                                    

Happy reading guys🌟

"Peluk dulu ." Jawab Reygan sambil merentangkan tangannya.

"Nggak mau."

"Yaudah aku ngambek."

"Ututututtu cini cini kasiaan." Ujar Aurora sambil memeluk kakaknya.

"Heh kalian tuh ya kayak anak kecil aja. Nggak malu tuh diliatin temen temennya Aurora?" Omel Kirana sambil berkacak pinggang.

"Ih iri deh gue sama Aurora."

"Iiih kok bisa sih segitu akurnya Ama kakaknya?"

"Iiih Reygan Abang-able banget sih."

"Ih gemoy banget sih mereka berdua."

Dan masih banyak lagi pekikan kagum lainnya. Mereka iri dengan kedekatan kakak beradik itu, ditambah lagi Reygan yang tanpa ragu memamerkan sikap manjanya pada Aurora begitupun sebaliknya. Padahal biasanya kakak dan adik yang lain nggak pernah tuh mau kayak mereka berdua.

Sedangkan yang diberi Omelan kini hanya menampilkan cengiran lebarnya seraya menahan malu.

"Astaghfirullah bisa bisanya gue lupa kalo di sini masih ada temen temen gue. Hadeuh malu malu maluu. Huaa Mamaa Aurora malu banget nih." Teriak Aurora dalam hati.

"Mantep diliatin Ama temennya Aurora. Duh duh duh ilang deh jiwa cool gue. Ngapain juga gue harus pelukannya sekarang, kenapa nggak nanti aja pas sepi. Malu gue tuh." Batin Reygan sampul menepuk jidatnya.

Lalu dengan cepat Aurora berdehem pelan untuk menghilangkan rasa malunya, yah walaupun rasa malunya masih ada.
"Bang aku ke sana dulu ya." Kata Aurora seraya menunjuk ke arah sahabatnya.

"Oke"

"Ih Ra Kak Reygan kok ucul banget sih?" Kata Oliv gemas

"Iya ih, lo kok bisa sih segitu akurnya sama Abang lo?" Imbuh vania

"Gimana nggak akur, lo liat kan tadi Bang Reygan semanis itu ke adiknya." Sahut Oliv

"Iya sih, Bang Reygan tuh ya Abang idaman banget." Ujar Vania

"Gue nggak di puji nih?" Tanya Aurora jengah.

"Hehe sorry kita jadi nyuekin lo." Kata Oliv sambil nyengir kuda.

"Eh sorry ya tadi kita judes banget sama lo, and happy birthday my sweetie." Kata Oliv dan Vania tulus.

"And this is for you." Kata Oliv dan Vania sambil memberikan kado yang mereka bawa.

"Aa makasih." Lalu mereka berpelukan.

"Eh eh wait, gue masih ngambek sama kalian." Sungut Aurora

"Sebenarnya ini tuh awalnya rencana siapa sih kok Abang gue ikut ikutan?" Tanya Aurora.

"Ini tuh sebenernya rencananya kak Reygan." Kata Vania seraya memperlihatkan deretan giginya.

"Lah jadi sebenarnya kalian udh tau dong kalo bang Reygan itu kakak gue?" Tanya aurora

"Belum, soalnya pas ngomongin tuh rencana dia ngakunya pacar lo." Jawab Oliv

"Hih ogah gue punya pacar kek Bang Reygan udah jelek, ngeselin, baiknya cuma kadang kadang." Ujar Aurora sambil bergidik ngeri.

"Tapi dia ganteng lho, manis juga." Sahut Oliv sambil nyengir.

"Dih malah nyengir lagi, heh gigi lo ada tai cicaknya tuh."

"Dih jangan ngadi-ngadi ye lu. Mana ada tai cicak kok di gigi, yang ada di rambut lo tuh."

"Heh yang nyuruh kalian berdua ribut siapa?" Tanya Aurora sambil berkacak pinggang layaknya ibu ibu yang sedang memarahi anaknya saat anaknya bertengkar.

AURORA Where stories live. Discover now