~AURORA||26~

11 1 1
                                    

HAPPY READING BESTIEE

"Halah, itu kamu sombong!"sela Bu Prapti.

"Dah dah dah, sekarang kalian ibu hukum hormat ke tiang bendera sampai istirahat pertama nanti!"

______

"Panas banget!" keluh Aurora sambil mengusap keringat yang mengalir di pelipisnya.

Gavin menoleh, menatap gadisnya itu. Lalu ia mengulurkan kedua tangannya ke atas kepala Aurora, berusaha melindungi Aurora dari terik matahari yang menyengat.

Aurora mendongak,"Nggak usah Vin, nanti kamu pegel loh!"

"Nggak papa Ra, everything for you. Lagi pula, aku mana tega liat kamu kepanasan," jawab Gavin sambil menatap teduh manik mata Aurora.

~~~~~

Di bagian koridor atas, terlihat Dika sedang berjalan dengan Daffa. Mereka berdua hendak ke kantin, karena guru yang seharusnya mengajar kelas mereka saat ini tidak datang artinya mereka bisa bebas berkeliaran tanpa ada yang melarang. Namun, ada hal yang menarik perhatian mereka, yaitu Aurora yang sedang hormat di lapangan, dan Gavin di sisinya yang sedang menghalau terik matahari mengenai Aurora.

"Lah itu Gavin sama Aurora kan?" tanya Daffa.

"Lah iya," jawab Dika.

"Panggil yang lain kuy!" ajak Daffa.

Lalu mereka memanggil anggota inti Eagglewolf untuk memberitahu apa yang terjadi pada Gavin.

"Hah? Pak ketua sama Bu ketua di hukum?" tanya Devito kaget.

"Iya! Kalo lo nggak percaya, noh liat aja sendiri di lapangan!"

"Okey kita bagi tugas, Richard lo beli minuman buat mereka berdua. Dan sisanya ikut gue, kita tiru apa yang dilakukan oleh Gavin,"titah Zayn.

Lalu mereka bergegas menuju ke lapangan. Setelah itu mereka bergerak melingkari Gavin dan Aurora dengan tangan yang terulur ke atas, membentuk sebuah payung.

Gavin dan Aurora menatap mereka dengan tatapan yang bertanya-tanya. "Guys? Kalian ngapain?"tanya Gavin.

"Kita sedang melindungi bapak ketua dan ibu ketua agar tidak kepanasan karena teriknya matahari," jawab Daffa mewakili anggota yang lain.

"Nggak perlu!" kata Gavin.

"Tidak apa-apa, pak ketua, sudah menjadi kewajiban kami untuk menjaga pak ketua dan ibu ketua."

Aurora yang melihatnya, hanya bisa melongo. Jujur ia speechless melihat kesolidaritasan geng pacarnya itu.

Drrtt!

"Handphone siapa tuh yang bunyi?" tanya Aurora.

"Handphone aku sayang," jawab Gavin. Ia lalu menjawab telepon itu.

"Hah apa? Anak Thores mau nyerang sekolah gue? Lo dapet info darimana?" tanya Gavin pada sang lawan bicara di telepon.

"Oke, thanks infonya." Setelah itu Gavin menutup sambungan telepon tersebut.

AURORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang