~AURORA||17~

40 33 32
                                    

Happy reading guys

Setelah itu dia keluar dari kamarnya menatap setiap inci bagian rumahnya. Begitu banyak kenangannya bersama, papanya.

"Udah Ra?" tanya Kirana

"Udah mah," jawab Aurora dengan menitikkan air mata.

"Udah ikhlasin aja ya rumah ini. Mama tau banyak kenangan kita bersama Papa di rumah ini, tapi satu hal yang harus kalian inget. Bukan berarti karena kita pergi dari rumah ini, kenangan kita bersama papa ikut tinggal di rumah ini," jelas Kirana

"Kenangan kita bareng papa itu akan selalu bersama kalian, karena semua kenangan itu ada akan selalu melekat di hati dan pikiran kalian," lanjutnya.

"Ya udah, kita berangkat sekarang aja yuk!" ajak Reygan karena hari sudah semakin malam.

Tok tok tok!

"Siapa sih malem malem gini bertamu?" kesal Kirana, mengganggu saja, pikirnya. Namun, meski begitu dia tetap membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

Dan betapa terkejutnya Kirana saat membuka pintu yang langsung dihadiahi oleh segerombolan karyawan, lebih tepatnya mantan karyawan Aditama Corp's.

"Permisi Bu, sebelumnya kami meminta maaf karena telah mengganggu ibu malam malam seperti ini. Tujuan kita semua datang ke sini untuk meminta pesangon kami yang sampai sekarang belum dibayar dan belum ada kejelasannya," tutur salah satu dari mereka dengan sopan.

"Bayar pesangon kami!"

"Bayar pesangon kami!"

Begitulah teriakan para mantan karyawan itu. Tidak hanya itu, mereka juga membawa kertas yang berukuran besar yang bertuliskan 'Bayar pesangon kami!'

Sedangkan Aurora dan Reygan yang berada di ruang tengah terkejut tatkala mendengar kerusuhan yang dibuat oleh para mantan karyawan dari perusahaan papanya itu. Lalu dengan segera mereka menuju ke halaman rumahnya guna membantu sang Mama menenangkan para mantan karyawan itu.

"Bapak, Ibu saya mohon tenang dulu. Mohon perhatiannya. Ya, sebelumnya kami mau meminta maaf karena sampai sekarang kami belum membayar pesangon kalian, karena kami juga masih dalam keadaan berkabung. Dan ya, sesuai yang kalian ketahui perekonomian keluarga saya memburuk. Namun, persetan dengan semua itu, kami tetap akan membayar pesangon kalian karena itu sudah merupakan kewajiban bagi kami," jelas Aurora.

"Tapi sebelumnya, kami mohon dengan sangat beri kami waktu untuk membayar pesangon kalian," sambung Kirana.

"Baik, kami beri kalian waktu 1 bulan. Jika dalam satu bulan kalian belum juga membayar pesangon kami sesuai dengan yang tertera di dalam surat kontrak, maka kami akan membawa perkara ini ke jalur hukum," jawab salah satu dari para mantan karyawan itu.

"Terimakasih atas pengertiannya, dan maaf karena kalian harus menunggu," ujar Reygan.

"Kalau begitu kami permisi. Maaf karena sudah mengganggu, selamat malam," pamit mereka semua.

"Alhamdulillah mereka udah pergi ya, Nak. Maafin Mama gara gara Mama kalian juga harus ikut mikirin gimana caranya membayar pesangon mereka," ujar Kirana lesu.

AURORA Where stories live. Discover now