Part 11

469 74 0
                                    

Ia tetap berada di kamar sampai pagi tiba, tidak melanjutkan kegiatan pesta dengan yang lainnya. Ketika matahari terbit di timur lagi, ia mulai lelah melamun dengan berjuta pertanyaan melayang di segala titik dan sudut pikirannya. Mereka adalah pertanyaan yang sudah memiliki jawaban, beberapa di antaranya. Dan ada juga beberapa yang belum, menggaruk dan mencakar dinding pikirannya, memaksa untuk dipecahkan dengan segera.

Karena jika tidak, jika Taeyong terus menyimpan tanyanya dalam gelap, ia yakin ia akan kembali terseret mundur tanpa kesempatan untuk keluar hidup-hidup. Ia akan kambuh, dan itu menyedihkan.

Sekarang pukul 7 lebih. Dari luar ia terlihat tenang, ia meninggalkan tempat tidur dan mengambil segelas wine yang sudah disiapkannya sejak malam yang sepi kemarin. Es batu berdenting di dalam gelas seraya tetes terakhir mendarat di atas lidahnya. Suara dasar gelas yang beradu dengan permukaan meja menggema, suara itu adalah satu-satunya yang bisa ia dengar selain pikirannya yang meraung-raung tanpa henti sejak detik ia melihat Jung Jaehyun bersama seorang wanita.

Taeyong bergeming, matanya memandangi retakan kecil di dinding ketika pintu terbuka dan Jaehyun yang tampak mual dan kesal masuk ke dalam kamar, wajahnya ditekuk.

"Tuhan," Mengerang, pria yang masih sedikit mabuk itu terhuyung-huyung sebelum kakinya menyentuh pinggiran kasur. Tubuhnya dijatuhkan di atas sana, melambung dengan lembut sambil menggosok wajahnya dengan gusar. "Sialan, aku terbangun dan kamarnya kosong."

Jaehyun membuka matanya yang masih berkabut dan melihat pria yang masih saja terdiam, berdiri di sisi meja. Desisan menyelip dari mulutnya. "Kepalaku sakit sekali."

"Aku mencarimu, setengah jam setelah kau tidak juga kembali dari kegiatan muntahmu di kamar mandi karena Johnny menanyakan keberadaanmu. Fort ingin bermain kartu." Taeyong menjawab dengan nada datar, terdengar lebih tak bergairah hidup dibanding biasanya. Ia akhirnya menatap yang lebih muda, rambutnya membayangi matanya untuk menyembunyikan kehancuran di sana. "Aku menemukanmu di 304 pingsan seperti seorang pecundang yang tidak bisa minum minuman keras."

Sederet gerutuan kembali terdengar dari Jaehyun yang berjuang mencari sesuatu di dalam kopernya. Semenit kemudian ia mengambil sebuah botol kecil bening, menimbang-nimbang apakah meminum sebuah pil tanpa air dengan perut kosong layak untuk dilakukan. "Berhentilah mengumpat dan menyindirku, Taeyong. Demi Tuhan, aku sedang hangover (efek mual / sakit kepala dll pasca mabuk)."

"Sudah selayaknya. Sebenarnya," Sang pelempar pisau memberi jeda, bibirnya terlipat. "Kau layak mendapatkan lebih dari itu."

"Sial. Siapa yang membuatmu kesal?" Jaehyun menggumamkan sesuatu seraya memasukkan botol itu kembali dan mengambil pakaian ganti. "Kaulah yang menyuruhku untuk tidur. Kenapa kau menyalahkanku sekarang, bicara tentang bagaimana yang lainnya mencariku?" Ia berjalan mengitari ranjang, menuju kamar mandi.

Rasa kesal menyelimuti tubuh Lee Taeyong, tangannya terkepal erat. "Apa maksudmu?" Suaranya meninggi, sebuah pertanda ia akan mengamuk. "Aku sedang bersama anggota yang lain dan mencarimu lalu mendapatimu ada di 304, pingsan dengan seorang pelacur duduk mengangkangi tubuhmu."

Bingung menggantikan raut sebal di wajah Jaehyun yang perlahan melangkah mundur. "Apa maksud— apa? Wanita? Astaga, Taeyong." Ia menghembuskan napas tak percaya, melemparkan tangannya di udara, sudah merasa lelah bahkan sebelum masalahnya dimulai. "Apa kau serius? Wanita yang ada di sini hanyalah staf motel dan aku yakin mereka bukanlah germo dan aku juga tidak meniduri mereka. Aku mabuk berat. Seperti katamu, aku pingsan." Jaehyun mengomel bagaikan Taeyong adalah seorang anak kecil. "Dan aku tidak berbohong, oke? Kau yang menyuruhku tidur."

Taeyong hanya mendengarkan, menganalisis segalanya. Jaehyun terdengar begitu yakin dengan yang ia katakan tentang apa yang dilakukan si rambut karamel. Namun ia sedang mabuk. Bisa saja ingatannya keliru.

[4] What Lies Ahead: Fated (JaeYong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang