Part 22

510 70 0
                                    

"Apa aku terlihat tampan?" Yuta bertanya sambil mematut dirinya di cermin yang tergantung di dinding. Jemarinya menyisir rambutnya, berusaha menguraikan helai yang kusut. "Warna putih terlihat bagus untukku, 'kan? Aku terlihat seperti salah satu doves (tokoh di anime Tokyo Ghoul)."

Doyoung menyilangkan lengannya dan melihat pria Jepang itu dari atas ke bawah lalu mengacungkan jempol, menyukai gayanya. Kecuali lingkaran hitam di bawah matanya yang disebabkan oleh satu masalah khusus. "Sebenarnya bagus. Semua orang terlihat begitu menawan. Tapi berhentilah mematut dirimu; bukan kau yang akan menikah hari ini." Ia mendengus untuk membuat temannya itu kesal. "Dan tolong simpan saja pengetahuan animemu. Tidak ada yang mengerti selain kau."

Terlihat sebal, Yuta melayangkan telapak tangannya ke dada Doyoung. "Aku akan memaafkanmu kali ini karena kau terlihat lumayan. Satu perubahan sekali seumur hidupmu."

"Kau berengsek."

"Tidak seperti seseorang di ruangan ini," Menggumamkan jawabannya, Yuta melirik sekilas ke isi ruangan itu sebelum berdiri di dekat Doyoung. "Akan selalu ada orang yang lebih buruk."

Mengabaikan pernyataan penuh dendam itu, Doyoung menggeleng lalu mengecek waktu di jam tangan peraknya. "Pernikahannya dimulai dalam 5 menit. Apa menurutmu hati Jaehyun baik-baik saja?"

Mereka menoleh ke arah subyek pembicaraan yang sedang meremas-remas tangannya sendiri, berdiri di sisi Taeyong, pasangannya itu terlihat datar seperti biasa, seolah-olah ia tidak akan memasuki satu tahap yang sakral dalam hidupnya.

"Hati dan pikirannya?" Tiba-tiba, Johnny bergabung dengan Ten di belakangnya, sedangkan Sicheng dengan sabar mendengarkan apa pun yang sedang dikatakan Léonie di seberang ruangan. "Aku yakin dia sangat gelisah."

Ten mencubit lengan kekasihnya. "Ayolah, Jaehyun bisa mengurus dirinya. Dan bisakah kita tolong berdiri lebih dekat? Agar kita terlihat akrab dan baik-baik saja seperti biasa," Pria pendek itu memanggil Sicheng, reaksi pria Cina itu seakan meneriakkan aku tidak mau tapi baiklah aku mengalah. "Masalah dan hubungan yang tidak berkaitan dengan acara pernikahan ini akan diurus nanti." Ia mengirimkan sinyal pada Yuta, yang mana dijawab dengan dengusan.

Anggota squad, bersama Léonie dan juga Fort kemudian berdiri di belakang kedua calon pasangan suami (yang mana kombinasi yang aneh menurut Ten) ketika petugas yang akan meresmikan hubungan mereka memasuki ruangan. Jaehyun membetulkan letak kerahnya dengan gugup sedangkan Taeyong menggigiti kulit di sekitar kukunya, matanya tidak fokus, melihat-lihat sekeliling ruangan seperti yang sudah ia lakukan sejak mereka tiba tadi.

Tanpa berlama-lama, acara dimulai dengan sambutan singkat dari sang walikota, yang mana berbicara dalam bahasa Inggris atas permintaan Taeyong, ia tahu Jaehyun tidak mengerti bahasa ibunya.

Oh, ia ingat bagaimana ia mengolok-olok yang lebih muda akan fakta itu sebelum akhirnya ia mengalah dan meminta walikota untuk memimpin acara dalam bahasa Inggris, meskipun seharusnya secara tradisi, dan secara hukum, dilakukan dalam Bahasa Prancis.

"Kita berkumpul di sini hari ini untuk menyaksikan pengikatan resmi dari pernikahan yang sah secara hukum negara dari Jung Jaehyun dan Ethan Lee."

Mendengar nama aslinya disebutkan, nama yang digunakannya untuk urusan legal di tanah kelahirannya, Taeyong bergidik. Ia benar-benar tidak tahan mendengar nama itu di luar kamar tidur dan ketika orang lain selain Jaehyun melafalkannya.

Walikota terus membaca teksnya, berbicara dengan lembut dan perlahan untuk menjaga situasi upacaranya. Taeyong menumpukan beban tubuhnya di satu kaki terlihat tidak sabar, dengan sebal mengetuk-ngetukkan sepatunya di lantai berkeramik itu sembari mencoba menahan dirinya mati-matian untuk tidak merogoh sakunya dan mengambil lolipop. Jaehyun, di sisi lain, menekankan tangannya di atas dada, melakukan latihan napas pendek.

[4] What Lies Ahead: Fated (JaeYong)Where stories live. Discover now