06. Boneka Beruang

1.1K 123 12
                                    

"Katakan padaku jika dia kembali hanya untuk aku, atau sadarkan aku apa bila dia datang dengan yang baru. Agar aku tidak terus menunggu, dengan hati yang maju. Aku takut tampak tak tahu malu."

—lUgu—






















Karna terus-menerus membujuk Adnovan agar ikut dengannya, karena jika membawa Rafel mungkin akan terjadi hal gila seperti kemarin? Adnovan dengan seribu alasannya pun menuruti kemauan Karna.

"Cewek biasanya suka cokelat," saran Adnovan.

Karna menggelengkan kepalanya frustrasi. "Dia lebih mirip alien dibanding cewek."

Adnovan cengo mendengar perkataan sahabatnya itu. "Cewek lo dari planet mana? Wajahnya ada berapa? Alien punya misi apa di bumi ini, ya? Ih kok gue mau ketemu cewek lo."

"Banyak bacot," tukas Karna semakin kesal.

"Gue punya ide! Cewek lo suka yang berbau Korea Koreaan enggak? Kasih aja photocard, album, lightstick, atau koleksi lain tentang idol Korea itu," kata Adnovan yang mendapat gelengan dari Karna.

"Boro-boro suka Korea, punya hp aja enggak," balas Karna yang membuat Adnovan makin terheran-heran.

"Lagian muka cowok banci kek gitu enggak pantes buat dia," sambung Karna.

Adnovan terkekeh pelan, "Serius! Apa lagi yang suka joget-joget itu, siapa ya, tuh namanya?"

"Si Helana suka Jaemin? Jamin? Jejen?" tebak Karna yang mengundang gelak tawa keduanya.

Seorang cewek menghampiri mereka dengan tatapan super sinis. Karna dan Adnovan bahkan perlahan merasa canggung ditatap seperti itu.

"Kalian berdua sekolah, kan? Kok enggak diajari ngomong yang bener? Emak lo pada ngasih makan apaan emang?! Suami gue dihina-hina, emang lo mau dihina-hina kayak gitu?!" Cewek itu misuh-misuh membela 'Jaemin' dan mengakuinya sebagai suami.

"Maaf, kita enggak sengaja, mbak!" ketus Adnovan yang membuat cewek itu   berdecih.

Saat cewek kurang imun itu pergi, Adnovan mengelus dadanya dan mengembuskan napas lega.

"Enggak tahu malu, ngaku-ngaku padahal bukan siapa-siapa." Karna hanya tersenyum pasrah saat Adnovan terus mengerutu.

"Gue udah nemu! Lo bisa pulang gih," seru Karna berhenti di salah satu rak yang menampilkan boneka.

Adnovan hanya ber-oh-ria dan pergi meninggalkan, benar-benar dibuang saat tidak lagi bisa dimanfaatkan. Adnovan sudah biasa didaur ulang yang penting orang disekitarnya tahu dia hidup untuk mereka.

Karna pun menghampiri pegawai di toko ini, dia meminta tolong agar bisa membeli boneka beruang berwarna cokelat dan boneka kelinci putih dengan ukuran yang sangat besar.

"Tolong diantar ke alamat ini, ya?" Pegawai itu mengangguk dan bergegas menyiapkan pesanan Karna.

Dia segera menuju lokasi, kini dia berada di depan pagar rumah Aiyanika. Rumah ini sangat mewah dengan nuasa yang elegan, warnanya pun hanya putih dan sedikit abu-abu. Dan di sekelilingnya banyak tanaman, bunga pun bermekaran dengan air mancur berbentuk kelinci besar di tengah-tengah.

LUGU Where stories live. Discover now