31. Peringatan

443 27 7
                                    

"Tidak ada yang bisa mengubah sifat yang sudah melekat pada seseorang selain dirinya sendiri."

—lUgu—














♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡


















Gramor tampaknya sudah siap memberikan ancang-ancang untuk bergerak menyerang Aegros. Karna saja tak paham mengapa mereka datang di saat yang tidak tepat, pasalnya kini inti Aegros tengah mendekorasi markas yang akan mendekati anniversary Aegros.

"Gak tau malu banget lo! Gak ada nasi di rumah? Mau minta? Maaf gue juga gak punya," seru Rafel yang ingin melayangkan pukulan di wajah ketua Aegros tapi ditahan oleh Algevan.

Akra memutar bola matanya malas, menghadapi Rafel sama dengan mengurusi bocah baru menetas ribuan abad, sangat menguras emosi dan membuang banyak energi.

"Bentar lagi kalian bakal lihat salah satu  dari Aegros yang bergabung sama Gramor buat hancurin Aegros!"

Adnovan terkesiap, lirikannya langsung mengarah pada Mahen yang tampak tetap santai, apakah tidak ada sedikit pun rasa takut yang Mahen rasakan? Dia pun maju satu langkah menaikan dagunya di depan Akra.

"Aegros enggak semunafik Gramor, jadi jaga mulut lo!" sela Adnovan tak terima.

Akra tersenyum miring mendengarnya, justru ide untuk penyerangan Aegros sendiri dibuat oleh salah satu anggotanya dan bisa-bisanya Aegros tidak percaya fakta yang dia berikan.

"Lo bisa bilang gitu karena lo gak tau apa-apa," timpal Arya yang sejak tadi menyimak perbincangan sengit antara Aegros dan Gramor.

"Gue tahu liciknya kalian itu kayak gimana, gue lebih percaya Aegros daripada kalian," bela Adnovan dibakar oleh emosinya sendiri.

Sementara Mahen menatap itu tak percaya, dia pikir ada yang berbeda dari Adnovan, apakah lelaki itu merencanakan sesuatu di luar pengawasan Aegros? Apakah itu artinya Adnovan sudah mengetahui segalanya.

Adnovan mengembuskan napas berat, sekilas dia mendelik tajam ke wajah Mahen yang gugup ditatap seperti itu. Kemudian Karna bertepuk tangan untuk mendapat atensi dari mereka semua.

"Denger Akra, sampai kapanpun Aegros tetap Aegros yang enggak akan pernah mengalah sama Gramor, gang sampah kayak lo udah kalah berkali-kali kenapa sih masih aja nyerang lagi? Gak bosen kalah terus?" Perkataan dari Karna sontak membuat darah Akra mendidih mendengarnya.

"Urat malunya udah putus jadi wajarlah," sahut Rafel.

Sarani tertawa keras mengejek Gramor yang menggeram kesal. "Kali-kali ngalah sama Gramor, bosen nih menang terus," ujar Sarani.

Akra berdecih, dia selalu dipermalukan oleh Aegros, apalagi Treairex sudah menjadi perisai bagi Aegros, akan susah baginya untuk melakukan penyerangan.

"SENENG-SENENG KALIAN ATAS ANNIVERSARY AEGROS YANG BAKAL DIPERINGATI SEBAGAI KEMATIAN SALAH SEORANG DARI AEGROS!!"

"Kita lihat sampai di mana kalian bisa terus sombong, AEGROS HANCUR!!"

"AEGROS HANCUR!!"

"GRAMOR BERJAYA!!"

"GRAMOR AKAN SEJAHTERA!!"

LUGU Where stories live. Discover now