37. Teror Pembantaian Kelinci

409 27 0
                                    

"Aku tak menjamin denganku kamu bahagia, tapi aku akan selalu berusaha agar kamu tidak kecewa."

—lugu—













♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡





















Ketika sang senja menyambut penuh kehangatan, matanya fokus melihat layar ponsel sambil diam-diam mengulum senyuman. Betapa indahnya gadis lugu itu dia abadikan di bukit saat sore hari.

"Fel, gue gagal buat gak jatuh cinta sama  dia," keluh Karna saat tersadar ingatannya di mana Rafel selalu mengatakan karma.

Karna mengembuskan napas berat. "Emang boleh, ya? Pelatih dipermainkan sama cewek lugu ini?"

Tampilan notifikasi di layar membuat sudut bibir Karna turun, dia membuka isi pesan tersebut. Kemudian, lehernya yang tegas sontak mengeras, dia menggeram dengan emosi memuncak.

"Halo, Alge, gue butuh bantuan lo sekarang, cewek gue diculik Yahasiro, nanti gue kirim lokasinya di mana."

Karna bergegas pergi ke tempat Yahasiro mengurung gadis lugu itu. Tampaknya di rumah Akra, Aiyanika hanya sedang menyelamatkan kelincinya yang dibantai tanpa ampun oleh Yahasiro.

"Woi! Jangan kabur lo!" pekik Adnovan hendak mengejar Yahasiro yang refleks meninggalkan rumah tersebut.

Mahen menyenggol tangan Adnovan. "Gara-gara elo tuh si Ajinomoto ngilang lagi!"

"Si Ajinomoto memang kagak ada kapoknya, dia maunya apa sih?" Mahen menggelengkan kepalanya akibat kesal atas kelakuan Adnovan.

Semakin gelap, bulu kuduk mereka berdiri tegak saat jasad kelinci berserakan di mana-mana. Bercak darah bau anyir menyengat di indra penciuman, Algevan dan Karna masuk ke rumah untuk mencari keberadaan Aiyanika.

Gadis tersebut, tengah duduk sambil menangis sesenggukan, dia mendekap salah seekor kelinci yang tampaknya selamat dalam genggamannya. Karna sangat khawatir berlari ke arah Aiyanika, dia mengecek gadis lugu itu takut disiksa oleh Yahasiro.

"Setan kejam itu harus ganti rugi," lirih Aiyanika hingga Karna kaget penuturan itu ke luar dari bibir polosnya.

"Yang penting Yaya Bocil selamat, nanti kita beli baru lagi," bujuk Karna membelai pelan puncak kepala Aiyanika.

Aiyanika merengek tak terima. "Aiya, mau kelinci ini hidup lagi!!"

Senyuman palsu pun kalah dengan rasa pasrah dihati Karna, selama ini yang membuatnya merindukan si gadis lugu adalah keunikan karakteristiknya yang berbeda dari makhluk bumi.

Karna menoleh ke arah Algevan yang terlihat lemas. "Tenang, ada Alge bisa hidupin kelinci Yaya Bocil."

Algevan cengo melihat kedua pasangan itu menyengir tanpa rasa bersalah. Padahal, sejak tadi dia berusaha menepis rasa takutnya pada darah.

"Gue masih waras," kata Algevan cepat.

"Ge, gue gak bilang lo stress, makanya dengan akal sehat mari bekerja sama untuk menyejahterakan hidup," pinta Karna dengan mata yang berbinar.

LUGU Where stories live. Discover now