41. Nasi Goreng Kantin

383 25 0
                                    

"Sehari tanpamu bagai rasa sayur tanpa bumbu."

—lugu—








♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡



















Cahaya matahari menelusup ke celah-celah jendela kamar. Karna masih terjaga dari tidurnya sambil mendekap Aiyanika, ternyata ini lebih nyaman dari guling. Pagi ini mereka berdua akan ke sekolah Aiyanika untuk membeli nasi goreng di kantinnya.

"Selamat pagi istri tercinta," gumam Karna dengan mata yang masih terpejam.

Gadis lugu itu melepaskan dekapan Karna, dia terkejut saat Karna mengecup keningnya. "Ish, Om Kelinci sembarangan banget nyosor tanpa izin."

"Ya kan udah halal mau gimana pun," balas Karna seadanya.

Mulai terik menyorot masuk ke kamar, akhirnya mereka memutuskan untuk bangun. Sambil, Karna akan mengantarkan gadis kessyangannya itu sekolah, dia juga tak lupa akan membeli nasi goreng di kantin.

"Yaya Bocil, aku males banget hari ini ke mana-mana, jadi makan di kantinnya lain kali aja, ya?" pinta Karna penuh permohonan dengan mata berbinar.

Aiyanika memutar bola matanya. "Kalau gitu Aiya mau cari suami baru yang mau nurutin permintaan Aiya," ancamnya.

Seketika Karna mengenggam kedua tangan mungil istrinya tersebut. "Aku gak bisa kehilangan bidadari kayak kamu sayang."

Jujur saja bukannya salah tingkah, Aiyanika lebih eneg melihat Karna yang seperti ini. Dia pun mulai merapikan kamar Karna yang juga jadi miliknya kali ini, dia dengan telaten mempersiapkan keperluan Karna dan juga dirinya yang akan sekolah.

"Nanti kalau ada yang minta nomor telepon atau foto, bilang aja hp kamu rusak," ketus Aiyanika teringat beberapa anak murid centil di SMA nya.

"Kan hp aku gak rusak, gak baik loh bohong gitu," selanya.

"Mana hp nya?" Karna lantas memberikan ponselnya ke arah Aiyanika. Dengan mudah gadis lugu itu melemparnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Sekarang udah rusak, kan?" Karna hanya bisa tersenyum pasrah mengangguki pertanyaan sang istri.

"Kalau cemburu bilang dong sayang," ledek Karna membuat Aiyanika mengernyit heran.

Karena hampir terlambat, Aiyanika pun  bergegas menyeret Karna ke mobil. Karna tidak masalah jika terlambat, karena dia selalu lakukan itu agar masuk setelah upacara selesai. Tidak ada yang peduli seberapa nakalnya anak ini, karena dia punya sahabat anak pemilik sekolahnya yaitu Algevan.

"Gak apa-apa telat dikit, masih pagi loh ini," seru Karna yang membuat Aiyanika makin berdecak sebal.

LUGU Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin