18. Tahu Bulat

761 53 3
                                    

"Ada yang sangat kuat perjuangannya, hingga keringat dan air mata menjadi satu. Namun, tangisannya tak bersuara bak tenggelam tak seorang pun tahu dia menyembunyikan luka yang mendalam sendirian."

—lUgu—



• Selamat Datang dan Selamat Membaca•

Mari hargai dengan tinggalkan jejakmu di sini, itu berarti bagiku dan itu mudah dilakukan. Intinya ngasih bintang, komen, follow, share itu gratis wahai barudak ♡



























Setelah kejadian kemarin, Karna memutuskan untuk mengurung dirinya di kamar berhari-hari. Tekanan dari beberapa orang di sana begitu memberatkan bebannya.

"Gini deh kalau beban mikul beban sendirian bakal lemah, gampang capek, penginnya nangis terus."

Karna mendengus kesal melirik layar ponselnya yang ramai notifikasi dari teman-temannya.

"Karna gak usaha manja! Ayo, makan dulu! Lo mati juga kan masih harus diurusin!" teriak Lintang sambil tak hentinya mengetuk pintu kamar Karna.

"Mau makan sama bunda!"

"Ya, udah! Terserah elo, lo yang punya perut lo yang ngerasain lapar, gue sih enggak maksa."

Karna beringsut bangkit dari rebahannya, dia terpaku sebentar melihat dirinya yang kacau di pantulan cermin. Dia tersenyum kecil, semerbak harum khas orang belum mandi seminggu memenuhi penciumannya.

"Biarpun bau, wajah gue tetep ganteng, emang penuh effort banget emak bapak gue buat anak seganteng gue," ucap Karna berdecak kagum.

"KARNA GUE JUAL MOTOR LO KALAU SEPULUH DETIK KAGAK ADA DI MEJA MAKAN!!" pekik Lintang dipenuhi emosi.

Karna bergegas menuju asal suara, dia sampai di hadapan Lintang dengan cengengesan. Lintang memutar bola matanya malas, terlanjur kesal dia pun beranjak dari kursinya meninggalkan Karna begitu saja.

"Keluarga kita enggak kayak dulu lagi, inget dek lo cowok, seharusnya lo bisa lebih dewasa dengan umur lo yang udah segini. Gue harap lo ngerti setelah ini, gue mau lo selesaikan masalah lo dengan baik. Semoga lo paham," kata Lintang.

Karna hanya melihat kakaknya itu pergi  dengan hati yang resah. Tampak dari nada bicaranya yang mulai merendah, Karna merunduk dia bertanya-tanya kapan terakhir kali Lintang mengatakan dia lelah, di mana letak waktu Lintang dan Karna bisa bermain seperti tahun-tahun yang telah berlalu.

"Mungkin gue terlalu egois, gue gak sakit kalau gue enggak merasa disakiti. Bang, maafin gue yang naif banget buat bilang kangen dimanjain elo," lirih Karna.

Salah satu hal yang Karna akan lakukan hari ini adalah menghabiskan waktu dengan gadis lugu yang dia rindukan. Sebelum itu dia akan membereskan masalahnya dengan Mahen walau sudah lumayan terlambat, tetapi masalah tetap ada walau sudah setahun pun jika tidak diselesaikan.

"Udahlah, lagian cewek lo itu enggak ngasih penjelasan apa pun ke elo Hen!" ujar Rafel.

Lamunan Mahen tak tergoyahkan begitu saja oleh anggota inti Aegross, sekian lama malah semakin menambah masalah mereka. Apalagi Nathan dan Rainan mengundurkan diri dari Aegross setelah kejadian waktu itu.

LUGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang