30. Bandung dan Keindahanmu

495 29 3
                                    

"Orang tulus pasti memaafkanmu, tapi orang tulus juga manusia yang bisa lelah untuk memberikan kesempatan."

-LugU-
















♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡




















Akhir pekan yang indah, Aegros memutuskan untuk berjalan-jalan di Bandung. Adnovan semenjak kejadian kemarin jadi lebih banyak murung, hampir mirip seperti Algevan yang sangat irit bicara. Semua orang pun bingung apalagi Mahen dan Rafel yang tidak dipedulikan Adnovan.

Mereka semua bertujuan ke Bandung untuk bersilaturahmi ke rumah Sarani, gadis itu menawarkan agar semua inti Aegros tidak kalut dalam pikiran penyerangan Aegros.

"Sarani lo kebagian dibonceng Rafel, soalnya gue mau dibonceng Karna, Alge sama Novan, si Rai sama Athan, gak apa-apa, kan?" tanya Mahen yang diam-diam membuat Sarani tampak cemberut wajahnya.

Tanpa berlama-lama Sarani pun menghampiri Rafel yang telah siap di atas motornya, dia tampak ragu dan canggung dekat dengan sang mantannya tersebut.

Namun, Rafel berdeham memecahkan suasana hening yang singgah pada keduanya.

"Gue masih tau kok rumah lo," kata Rafel yang hanya dapat anggukan kecil dari Sarani.

Sarani menaiki motor Rafel, dia sama sekali tidak minat harus melingkarkan tangannya di perut Rafel, biarkan saja dia terbawa angin lalu jatuh bergelinding di aspal daripada harus memeluk Rafel.

"Jangan coba-coba ngebut, gue tonjok kepala lo nanti," ancam Sarani.

Namun, Rafel tetaplah manusia yang cerdik akalnya bila urusan tentang menjahili seseorang. Dia pun sengaja menaikan kecepatan motornya di atas rata-rata, hampir membuat Sarani terbang ke dunia lain kalau gadis itu tak langsung memeluknya.

"Brengsek memang dasar cowok tengil!"

Sepanjang jalan pun Sarani menggerutu dalam benaknya, sungguh siapa pun tolong angkut Sarani untuk jauh dari Rafel.

Sampailah mereka di perkarangan rumah Sarani, rumah yang bercat putih bertingkat dua tersebut di sampingnya bertetangga dengan panti asuhan yang dimiliki oleh keluarga Sarani.

"Maaf, para sahabat jika tempat ini sangat sederhana," ucap Sarani penuh sopan sambil merunduk malu.

Aegros pun memarkirkan motornya, kemudian menunggu Sarani mempersilakan untuk masuk.

"Rumah gede kayak gini dia bilang sederhana," bisik Mahen pada Rafel yang hanya bergeming.

"Ini panti jompo?" tanya Algevan tampak penasaran dengan panti asuhannya.

Sarani tersenyum kecil. "Di sini kita mengurusi orang tua dan anak-anak, maaf semisal kalau lo terganggu."

Algevan menggelengkan kepalanya cepat. "Keren loh keluarga lo mau menampung hidup mereka yang kesusahan," katanya.

Sarani pun sadar, kemudian dia menyuruh para sahabatnya mengikuti langkahnya memasuki rumah. Mereka melihat ibu paruh baya yang parasnya sangat cantik, apalagi kulit putihnya itu berpadu dengan warna kerudung navy yang membuatnya tampak bercahaya dan awet muda, dia adalah ibu dari Sarani.

LUGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang