36. Mari Pulih

319 27 0
                                    

"Kamu pergi sangat jauh, tapi kenapa kamu tidak membawa semua tentangmu juga? Bukankah menyakitkan rindu tanpa temu dan hanya bisa mengenang."

-lUGU-


♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡





















Gerimis turun pagi hari ini, di mana Rafel baru saja diantar ke peristirahatan terakhirnya. Anggota inti Aegros masih setia menatap gundukan tanah yang ditaburi bungga itu, apalagi Sarani yang dari semalam menangisi Rafel.

"Seneng kan lo buat gue nyesel gini? Gue sayang sama lo Fel," lirih Sarani sambil mengusap batu nisan bertuliskan Rafelza Lorimba.

"Makasih, banyak atas pengorbanannya, semoga lo gak nyesel gabung sama Aegros," kata Karna penuh rasa bersalah karena keegoisannya Rafel pun harus pergi.

"Hei, jangan kalian sedih kayak gini, Rafel bisa nangis juga kalau kalian gak ikhlas sama takdir Allah, sekarang kita berdoa semoga Rafel diterima amal ibadahnya, Allah lebih sayang sama Rafel, ini takdir jangan dilawan."

Mereka semua serentak menyeka air mata, perkataan Mahen ada benarnya juga. Rainan dan Nathan datang dengan kursi roda mereka diantar oleh orang tuanya, rasa sesak kembali menjajal paru-paru Rainan. Dia sangat lemah saat menerima kenyataan ini.

"Kita punya pesan dari Bang Rafel buat Aegros, ada yang mau bacain?" terang Nathan sambil mengeluarkan buku bersampul cokelat milik Rafel dengan tulisan catatan untuk Aegros.

Mahen mengajukan dirinya, dia menerima buku itu dengan tangan bergetar. Dia siapkan terlebih dahulu mentalnya, sungguh hanya dia yang banyak bicara setelah tragedi ini.

Jemari Mahen membuka lembaran pada buku tersebut.

Untuk Aegros Tercinta dari Rafel Ganteng sejagat raya

Ini gue Rafel, gue nulis ini entah lagi pengin aja. Gue mau menyampaikan rasa sayang gue sama Aegros, bagi gue kalian adalah rumah yang nyaman buat jadi tempat sandaran.

Karna lo keren udah jadi ketua Aegros paling berani, tapi gue saranin jangan terlalu memaksakan keadaan lo juga harus paham Aegros itu kayak gimana. Buat Algevan juga gue harap lo bisa jadi ketua kedua setelah Karna soalnya lo paling waras di Aegros.

Semisal gue gak ada, Aegros tetep harus ketawa bareng Mahen sama Adnovan gue yakin mereka tetep gila setelah ke absurd an gue ini. Mereka kalem banget sampe setan pun takut. Dua orang ini lebih pro soal komedian.

Untuk Rainan sama Nathan, lo berdua akur terus, ya? Aegros itu keluarga yang rukun kalau lo berdua kagak mau diatur silakan ke luar, mumet gue liat Rainan gengsi sama dedek Athan.

Makasih Aegros, hari-hari yang dilewati bersama kalian itu sangat berarti. Aegros jangan kasih kendor solidaritasnya.

Sekian dari Rafel ganteng banget loh, makasih hihi.

Mahen menutup lembaran itu dengan terkekeh pelan, entahlah Rafel memang pada saat seperti ini pun masih membuatnya ingin tertawa. Aegros yang lain pun cengo saat Sarani beranjak dengan merengek tidak terima.

"Masa gue gak ada?!! Tega banget, karena tuh cewek gue dilupain," seru Sarani merampas buku tersebut dari tangan Mahen.

"Ya, kan hakikatnya mantan tuh harus dilupain," sahut Adnovan yang dipelototi oleh Sarani.

"Contoh dari terlalu banyak berharap gini jadinya," sindir Mahen.

"Lo belum kawin tapi udah ditinggal sama Rafel, jadi sekarang lo ini janda perawan atau perawan janda?" Perkataan Mahen sudah di luar angkasa, ingin sekali Sarani menjahit bibirnya itu.

"Udah! Malu sama Rafel, masa kita ketawain cewek kesayangannya, nanti pada digentayangin lo pada," tegur Kenan yang membuat dua lelaki itu cengengesan.

Mereka semua perlahan meninggalkan pemakaman, hanya tersisa Sarani ditemani buku catatan Rafel. Matanya berkaca-kaca saat di lembar terakhir terselip tulisan untuknya.

Untuk Perempuan SpesialKu

Hei, sayang, aku tulis ini pas kamu tiba-tiba mutusin hubungan kita hari itu. Jujur aku langsung gemeter, tapi ternyata itu karena belum makan.

Serius! Aku cinta sama kamu, tapi kayaknya kamu enggak mau terima, ya? Kita belum ada momen romantis, maaf belum bisa menjadikanmu ratu di kerajaanku.

Jangan sedih, kamu udah ada ditempat paling indah di hati aku. Gak akan pernah terganti sama manusia mana pun, aku gak punya cewek selain kamu, kamu salah pahamkan?

Bisa gak ya? Aku bawa kamu ke pelaminan? Malah aku udah sewa tukang foto buat kita nanti, supaya aku bisa selalu lihat kenangan di mana Allah menakdirkan bidadari jadi pelengkap hidup aku.

Aku lupa kita cuman mantan, aku lancang masih anggap kamu perempuan spesialnya aku, tapi aku harap kita bisa pacaran lagi setelah akad. Maaf terlalu berharap yang mustahil terjadi ini, sama siapapun kamu nanti semoga kamu bisa lebih bahagia dibanding saat sama aku.

Sarani, kamu sahabat aku yang buat aku kebablasan jadi terlanjur sayangnya pake perasaan.

Kalau kita gak jadi menua bersama, mungkin saat ini kamu baca aku udah nyerah, aku pamit pulang, aku terlalu pecundang buat kasih kamu mahar, sayang jaga diri kamu.

Sekian dari pecinta perempuan spesialku

Sarani mendekap erat buku catatan tersebut, dia menatap lekat batu nisan Rafel. "Selamat pulang, tidur yang nyenyak ya sahabatku," lirih Sarani.































Assalamualaikum

Haiii?? Bagaimana kabar pembacakuu?? Seru liburannya?

Nana sarankan buat makan pisang goreng tambah kopi hangat pas lagi baca ini biar lebih santai gitu loh. Kitakan mau ke ending jadi harus agak sedikit rileks.

Baiklah, jangan sampai lupa jaga kesehatan dan love yourself guyss

Bye byee

LUGU Where stories live. Discover now