23. Hanya Kamu

435 36 2
                                    

"Kau jatuhkan diriku dalam rasa kagum, kau patahkan diriku dalam rasa cinta dan kau tinggalkan diriku seolah tidak pernah ada pertemuan di antara kita."

-Lugu-









♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡





















Matanya menangkap suatu pengharapan besar, hatinya terbesit untuk mengabulkannya. Karna tersenyum kecil ke arah seseorang yang memiliki janji temu dengannya.

"Kita beneran gak bisa balikan?"

Karna merunduk, dia mencerna pertanyaan dari Senia penuh pemikiran yang menguras waktu banyak. Dia tak mungkin akan menerima gadis berambut pirang ini, setelah Karna dicampakan begitu saja.

"Minta izin sama pacar gue," usul Karna.

Senia yang semula takut kini menampakan raut wajah gembira. Dia pun dengan senang hati menyetujui perkataan Karna. Mereka berdua pun memutuskan untuk mengajak Aiyanika makan di luar siang ini.

"Sayang, gimana belajarnya hari ini?" tanya Karna sambil membelai lembut puncak kepala Aiyanika.

Aiyanika menguap, matanya sudah berair mencoba menghalau rasa kantuknya sejak pagi tadi. Karna jadi tidak tega membawa Aiyanika untuk pergi bersama Senia hari ini.

"Om Kelinci, Aiya lapar pengin makan," gumam Aiyanika yang masih bisa didengar jelas oleh Karna.

Tanpa waktu yang lama, ketiganya pun pergi ke suatu tempat makan, Karna sengaja membawa dua gadis itu bukan ke restoran melainkan ke rumah makan klasik yang pasti mengganggu ketenangan Senia.

"Kok ke sini?" tanya Senia yang berhasil mencetak senyuman di wajah Karna.

Lelaki itu ingin tahu, bahwa Senia menolak kesederhanaan. Berbeda dengan gadis lugu yang sedari tadi dia genggam biar tidak hilang.

"Wah, Om Kelinci kita mau makan ikankah?" Terpampang jelas antusias Aiyanika yang lucu dimata Karna.

"Gue gak suka di sini, apa kita enggak cari tempat lain aja?"

Karna menoleh ke arah Senia dengan dahi mengkerut.

"Lo kalau mau cari tempat lain silakan, gue gak mau nganter sayang bensin," ketus Karna yang terdengar menyebalkan oleh Senia.

"Ya udah, nyebelin lo!" tukas Senia meninggalkan mereka berdua.

Karna membawa Aiyanika untuk memasuki meja yang telah dia pesan, belum ada aba-aba gadis lugu itu sudah lebih dahulu duduk di hadapan semua makanan yang disajikan.

Perutnya yang amat disiksa para cacing kelaparan benar-benar tak kuasa melihat surganya kuliner. Tanpa peduli pada empu yang telah menyiapkan semua ini, Aiyanika langsung menyerobot makanannya.

"Pelan-pelan nanti keseleo," celetuk Karna yang mengambil duduk di samping Aiyanika.

"Aiya makan pake mulut, bukan pake dengkul," sahut Aiyanika sebal.

Mereka berdua duduk di bawah, karena di sini tidak tersedia bangku, hanya meja kecil dengan alas karpet saja, di sini mereka bisa melihat bagaimana pemandangan perkebunan mangga yang amat sejuk, seketika terbesit hawa untuk mencuri buahnya.

LUGU Where stories live. Discover now