26. Meresahkan

444 32 3
                                    

"Hanya Allah yang selalu ada di setiap banyak orang-orang yang perlahan menghilang di masa yang terus berjalan."

-LUGU-








♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡















Ujian akhir semester kembali menghantui pikiran para murid Taruna Rajawali Bangsa, apalagi untuk anak yang ambisius mengejar nilai dan memaksimalkannya dari semester kemarin.

"Algevan, Ibu minta tolong gantikan Ibu dulu, ya? Untuk mengajar teman-teman kamu," ucap guru tersebut yang hanya diangguki singkat oleh Algevan.

Saat guru mulai meninggalkan kelas, sontak satu kelas ribut dan ramai seolah-olah jam kosong. Algevan hanya bisa menghela napas pasrah, dia dimasukkan ke kelas yang seperti ragunan ini sangat menguras energi.

"Nanti kalian tanyain aja kalau ada yang gak dipahami," tukas Algevan.

Hendak kembali ke tempat duduk, tetapi salah satu murid perempuan menghentikan langkah Algevan dengan suara cempreng yang memenuhi seluruh kelas.

"MANA BISA NGERTI LO JELASIN AJA ENGGAK!" protesnya.

"Semuanya hargain dong temen kita yang dikasih amanah sama bu guru, lo pada udah SMA mau lulus juga kelakuan masih kaya TK," timpal teman sebangku gadis yang berteriak tadi.

"Lo ribet amat kalau mau belajar ya udah belajar," sahut salah seorang dari barisan laki-laki.

"Gimana mau belajar kalau lo pada berisik kayak monyet yang gak dikasih makan setahun," balasnya kembali tidak mau kalah.

Keributan itu pun tak bisa dihindari, Algevan hanya menatapnya sambil memutar bola matanya malas.

"HALAH CAPER DOANG LO KE SI ALGE!!"

"COWOK GANTENG MAH BEBAS BOS!!"

"Apalagi yang kayak Alge, berprestasi, ganteng, kesayangan guru, anak yang punya sekolah, gimana gak seneng ya Ge? Dipuja-puji guru setiap saat."

Algevan melempar penghapus papan tulis ke arah tembok, semua atensi tertuju padanya yang tetap tenang dengan tatapan datar.

"Yang mau belajar ikut gue, yang gak mau belajar silakan ke luar dari kelas sekarang," tegas Algevan.

"Apa sih Alge, mending jam kosong aja, mumet tau belajar terus," sanggah seseorang.

Algevan menatap laki-laki yang terkenal selalu mencemari kedamaian di kelasnya tersebut.

"Maaf, tapi orang cerdas akan menghargai waktu, mungkin lo gak bodoh cuman gak ada otak aja, atau ada cuman gak berfungsi?"

Lantas laki-laki dengan antek-anteknya itu menghampiri Algevan.

"Pantes aja temen dikit ternyata lo narsis," sindirnya.

Algevan terkekeh pelan, "Gue cari yang berkualitas tinggi, jadi gak sembarangan gue punya temen."

"Kalau gue jadi temen lo gimana?"

"Gue berdoa sama Tuhan supaya dijauhkan dari orang-orang negatif, jadi kayaknya gak bisa," ujar Algevan yang mendapat dengusan dari mereka.

LUGU Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ