Chapter 2 : Soldat

14.3K 1.9K 835
                                    








































"Ereh!"

Mikasa berlari menuju Eren yang masih tersungkur. Ia bahkan tak menghiraukan Reiner yang dia banting. Beberapa rekan kadet lainnya pun ikut mengerubungi dan membantu mereka.

"Kau tidak apa-apa Eren?" tanya Armin khawatir dengan teman kecilnya itu. Dia membantu Eren untuk berdiri.

"Annie kau sudah keterlaluan" desis Mikasa menatap tajam wanita berambut blonde yang ada di sebrangnya. Dia dalam kuda-kudanya untuk menyerang perempuan bernama Annie tersebut

"M-mikasa tenanglah"

"Aku tidak apa-apa" sahut Eren yang sudah dapat berdiri. Ia berterimakasih pada Armin yang membantunya. Jean dan Bertholdt juga membantu Reiner

'Kekuatan wanita memang tidak bisa diremehkan' batin mereka menatap horor kedua wanita yang masih beradu deathglare

"Bukan salahku, dia yang memintanya" celetuk Annie dengan santai

Sasha hanya melihat keributan mereka dengan memakan kentang yang ia sembunyikan dalam seragamnya. Bahkan dia mengajak Connie untuk bertaruh kubu siapa yang menang

"Halo? Apa disana ada orang? Disini masih ada korban dari kejahatan para prajurit"

Suara tersebut menbuat atensi mereka beralih ke perempuan berambut (L/H) dengan warna (C/H) sedang terduduk dan menatap bosan mereka

"Eh? Maaf. Kau tidak apa-apa?" tanya Mina Carolina

"Ya. Aku baik-baik saja setelah diseruduk kuda dan kuda ku lepas karena dua orang bertubuh besar jatuh dari langit sampai kakiku terkilir tidak bisa berdiri" sindir (Name) melirik sinis  pada mereka

"Maafkan aku. Kami sedang berlatih tadi" ucap Reiner membungkukan badannya bermaksud meminta maaf

Eren menghampiri (Name) dan memegang lengannya bermaksud untuk mengalungkan lengan kanan (Name) ke lehernya agar gadis itu dapat berdiri

Plak

(Name) langsung terkejut dan menampar tangan Eren. Tentu sikapnya tersebut membuat beberapa kadet heran dengannya. Bahkan Mikasa sudah melempar tatapan tajamnya pada (Name)

'Apa yang sudah kulakukan?' batin (Name). Dia sendiri tidak tau kenapa tangannya secara reflek menepis bantuan Eren

"M-maaf aku tidak bermaksud" gumam (Name) menunduk. Eren yang masih terkejut atas penolakan tadi hanya mengangguk kaku

"Hah. Dia hanya tidak suka padamu tau" ujar Jean meremehkan Eren

"Lihat?" ucapnya sombong saat membantu (Name) berdiri dan memapahnya

"Ada apa ini? Kenapa kalian berhenti?" seru Keith Shadis yang tiba-tiba sudah ada di TKP. Serentak semua kadet melakukan penghormatan dengan mengepalkan tangan mereka di dada

"Siapa pria botak ini?" celetuk (Name). Dia bertambah heran saat melihat semua prajurit disana menatap horor padanya. Perkataan (Name) sedikit menyinggung pria sadis tersebut

"Ehem. Apa yang anda lakukan disini? Ini wilayah militer" ujar Instruktur Shadis dengan tegas

"Maka dari itu aku kemari. Aku tersesat dan anak buah mu ini membuat kuda ku lepas. Aku adalah kurir yang dijadikan budak oleh ibunya sendiri untuk mengantar stok daging ke markas pasukan pengintai tapi aku tidak tau itu dimana" cerocos (Name) sangat kesal

"Daging?!" seru Sasha mengusap air liurnya yang menetes

"H-hei gadis kentang! Apa yang kau lakukan?" Jean protes padanya saat gadis itu memisahkannya dengan perempuan kurir ini

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang