Chapter 26 : Midgard

7.3K 1.2K 496
                                    






















"Psstt!!"

"Hoi! Pendek" gadis kecil itu berdecak kesal karena sahutan nya tidak ditanggapi. Dia mengambil kerikil yang ada didekatnya dan melemparkannya pada anak bertubuh lusuh disebrangnya.

Anak tersebut kaget terbukti pose tubuhnya yang awalnya meringkuk seketika langsung duduk tegap dikala suara kerangka besi yang mengurungnya memantulkan bunyi sedikit nyaring.

Dia mengedarkan pandangan nya, menoleh ke kanan dan kiri mendeteksi apakah ada penjaga yang berada disekitar kandangnya saat ini. Rasa waspadanya menghilang seketika saat indra pengelihatan nya tak menemukan penjaga dengan seragam yang biasanya mereka pakai.

Justru gadis kecil yang menggunakan dress tersenyum lebar memperlihatkan gigi ompongnya?

Lipatan dahi anak itu semakin dalam. Tentu saja dia terlihat kebingungan. Ini bukanlah tempat yang sesuai untuk anak kecil sepertinya, lalu apa yang dilakukan  bocah ini disini?

"Iya! Siapa lagi yang pendek disini selain kamu?!" bocah itu merotasikan matanya jengkel.

"Namamu Wilhelm kan? Salam kenal aku (Name) hehe"

















Pria berkacamata itu duduk manis sembari melipat kedua lengannya didepan dada. Raut wajah santainya memandang kekacauan yang ada sedikit jauh darinya dibawah sana. Seakan pertarungan hidup dan mati itu tidak ada artinya baginya.

Ledakan petir disana semakin membuat seringainya melebar. Dia yakin selain mindless dan abnormal titan, Armor titan yang baru saja berubah akan semakin memperparah keadaan mereka. Dengan ini jalan nya menuju puncak tujuannya akan segera tercapai. Sedikit lagi, dia harus lebih bersabar lagi.

Dia menyibakkan rambut pirangnya, menyisir surainya kembali kebelakang tempat semula karena angin nakal yang berhembus kencang membuatnya sedikit berantakan. Manik matanya melirik perempuan mungil yang masih tidak sadarkan diri dibelakang nya.

Bak sudah bosan dengan pertandingan yang ada dibawah sana. Lelaki itu beralih mendekat kearahnya yang masih sedang bersandar di pohon. Matanya menyendu melihat kedua alis perempuan itu tertaut, ketakutan dan kecemasan tertera di wajah sang putri tidur.

'Mimpi buruk eh?'

Sekilas dia melihat bagian bawah tubuh itu yang masih terus gencar mengeluarkan asap, tanda sedang dalam masa regenerasi.

"Titan sialan itu menggigitnya terlalu keras" makinya dengan tangan yang mengusap tempurung lutut gadis itu.

Tangan nakalnya beralih ke pipi chubby nya, menangkupnya dengan jemarinya dan jempol usil yang setia mengusap.

"Anda sungguh perwujudan mimpi saya"

"Unghh" suara lenguhan keluar dari bibirnya menyapa telinga sang lelaki. Kelopak mata itu perlahan terbuka, menampakan manik bak berlian di dalamnya.

"Selamat sore (Name)-sama" sapanya seraya mengangkat tangan (Name) dan memberikan kecupan singkat di pungung tangan gadis itu.

(Name) masih tidak bisa melihat dengan jelas. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk melihat siapakah sosok yang ada didepannya ini. Dia beringsut mundur begitu sadar justru penampakan sosok asing yang menyapanya saat ini.

 Dia beringsut mundur begitu sadar justru penampakan sosok asing yang menyapanya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang