Chapter 51 : Erwin Smith

2K 250 85
                                    


"Kau harus mengantre Om!"

"Berhenti bersikap kekanak-kanakan!"

"Kami duluan yang datang!"

"Mengalahlah pada anak kecil!"

"Jangan merebut es krim kami"

Pertengkaran karena perebutan es krim itu sampai di telinga (Name). Ia yang ada di tepi sungai mendongak ingin melihat apa yang terjadi diatas bukit sana.

Dan hanya helaan nafas pasrah keluar dari mulutnya saat melihat lagi-lagi pria freak tapi tampan itu berbuat ulah.

Hobi nya selalu membuat anak kecil menangis.

Gojo Satoru. Dia terkenal akan sikapnya yang seenak jidat, tidak mau kalah tapi kehebatan 'tangan emas' nya membuat orang dewasa segan terhadapnya.

Namun, semua itu tidak berlaku di mata anak-anak. Di mata mereka Gojo Satoru bukanlah sosok hebat yang orang dewasa Marley agungkan, bagi mereka dia hanyalah pria kesepian yang suka mengganggu para bocah bermain.

"AAHHH!! TAPI AKU INGIN ES KRIM ITU!" lihatlah betapa memalukannya ketika ia merengek.

"Tapi kami duluan yang dapat!" teriak sekumpulan anak disana.

Gojo yang keras kepala sedetik kemudian langsung merebut es krim itu dari tangan penjual es krim keliling dan berakhir dihajar massa oleh para bocah yang kesal padanya.

"Ga kenal" gumam (Name) tidak mau ikut terseret dengan kebodohan Gojo.

Suara kodok saling menyahut membuat ketenangan sore itu menjadi bising. (Name) duduk termenung menatap kosong sungai yang ada di depannya.

Tempat kesukaannya, bukit Marley yang jarang dijamah. Ia memperhatikan bagaimana kodok-kodok itu melompat kesana-kemari di tepian sungai.

(Name) menenggelamkan wajahnya diantara lutut yang ia tekuk. Suasana hatinya kian memburuk saat kenangan indah yang sudah ia buang tiba-tiba muncul kembali.

Hewan itu membuatnya merindukan Paradise.

Dulu.. ia sangat menyukai kodok.

Dulu dia dan Eren sering mengumpulkan kodok saat hujan untuk memberi kejutan pada Kapten mereka.

Dulu Hanji kegirangan saat ia memberikan makhluk hijau itu.

Dulu Levi pernah menghajarnya karena membuat kamarnya penuh dengan kodok.

Dan wajah bingung Erwin saat ia menerima-

'Erwin Smith'

Rahangnya mengeras begitu mengingat nama itu- Komandan Survey Corps. Satu-satunya orang yang masih (Name) hormati sampai sekarang meski sosoknya sudah tiada.

Erwin Smith, orang yang membuatnya bisa menginjakkan kaki di Marley.

Dan Komandan tergila yang pernah (Name) temui. Karena Erwin lah yang memaksanya melakukan penghianatan beberapa tahun yang lalu..

Flashback.

Tangannya bergetar meremas sobekan kertas yang ia dapat dari ruang kantor Pendeta Nick. Kertas itu adalah bagian terpenting dari buku Unbekannter Gott.

Buku paling terlarang di Paradise. Orang yang memilikinya, membaca atau meperjual-belikan buku itu akan dihukum mati. Dan orang yang membuat itu adalah ayah Erwin, berkat kenekatannya membuat satu buku itu.. ia harus mati di tangan pemerintahan.

Unbekannter Gott yang berarti Dewa Yang Tidak Dikenal.

Berisi tentang kisah pertemuan dirinya yang lain dari jalur Nifhel dengan tuan Smith semasa itu.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang