Chapter 32 : Treffen

6.7K 1K 296
                                    


























Ost Season 3 part 1 : Red swan by Yoshiki feat Hyde

Soundtrack BGM : K2 by Hiroyuki Sawano

.
.
.
.
.
.
.

"Kau pikir kami juga tidak khawatir padanya?! Aku juga ingin dia segera bangun dari tidur sialannya itu, terlalu ingin sampai aku berniat mengguyur air sungai untuk membangunkan si bodoh itu. Tapi aku tau, aku harus bersabar menunggu dia! Jadi jangan membuat kami repot dengan sikapmu konoyaro! Dan percayah pada (Name). Dia pasti akan bangun!"

(Name) masih terdiam dalam posisinya. Dia larut dalam pikirannya, suara teriakan mereka terus berkeliaran di otaknya yang tak seberapa itu.

"Tapi.. bagaimana jika dia terus seperti itu"

"Hoi Connie!"

"Maksudku ini sudah hampir seminggu dan kita tidak tau apa-apa tentangnya. Kalian lihat sendiri bukan keadaan (Name) saat Hanji-san membawanya pulang.."

Netra (eyes colour) yang sedari tadi menatap tangannya yang masih memegang gagang pintu itu berubah menjadi sendu. Dia terkekeh kecil dan tersenyum tipis.

"Aku bahkan juga terkejut masih bisa bernafas sampai sekarang mungkin malaikat pencabut nyawa takut padaku" (Name) bergumam kecil. Entah kenapa dia sudah lupa dengan niat awalnya yang ingin pergi dari sini.

Sekarang perasaannya menjadi bimbang. Apa yang dikatakan Svartalfar itu benar? Apa dia harus menuruti peemintaannya?

"Kita adalah sejarah buruk bagi Eldia (Name).. dulu, sekarang ataupun masa depan"

"Apa yang kau maksud aku aib? Atau pembawa sial?"

"Semacam itu. Lebih tepatnya mereka takut dengan kekuatan kita"

"Maksudmu tentang aku yang bisa berubah menjadi titan?"

"Tapi aku tidak melakukan hal buruk apapun! Aku- aku hanya ingin membantu.. meskipun itu sebenarnya paksaan"

"Aku juga tidak ingin dilahirkan seperti ini! Kekuatan aneh yang membuatku tidak bisa tidur, suara paman-paman itu, mengontrol makhluk bugil yang ingin sekali ku beri pakaian. Aku hanya ingin hidup tenang. Aku tidak menginginkan itu semua!" jeritnya frustasi.

"Dih malah curhat"

"Untuk sekarang mereka memang ada disisi kita, tapi dulu dan masa depan itu berbeda"

"Maksudmu.."

"Kau bisa mendapatkan jawabannya jika kau melakukan apa yang kukatakan"

"Ck. Jadi babu lagi. Kenapa semua orang selalu suka menyuruhku" keluhnya.

"Terserah kau percaya padaku atau tidak. Kau bisa membukikannya sendiri nanti"

Tatapan kosongnya menjadi seperti semula saat suara teriakan cempreng lainnya menyahut di indra pendengaran nya.

"Tenang saja botak! (Name) pasti akan bangun dan langsung mengeluh betapa berisiknya kita semua"

"Ya.. aku percaya (Name)-san akan bangun dan membuat rumah ini menjadi berisik"

Senyumnya terbit kembali mendengar celotehan tidak jelas teman-temannya yang ada dibalik pintu ini. Sudah lama dia tidak merasakan hangatnya ghibahan mulut lemes teman-teman nya.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang