Chapter 22 : Riesenskelett

7.7K 1.3K 451
                                    













Distrik Trost.

Semua prajurit baik pasukan pengintai, penjaga dan polisi militer sudah berjaga di distrik Trost, mereka duduk bersantai menunggu perintah dari komandan mereka.

Menunggu hal yang katanya terjadi, namun tidak ada sesuatu yang dimaksud muncul. Mulai terpikir dibenak mereka bahwa keadaan darurat yang diberitakan adalah kabar palsu.

Diantara kerumunan disana, terdapat Jean yang telah gusar menanti kabar dari teman-temannya. Mempertanyakan keselamatan mereka atau mereka juga bersantai seperti mereka disini.

"Argh! Aku tidak bisa berdiam diri disini saja" keluh Jean mengacak surai coklatnya. Manik itu bergulir melirik kearah komandannya yang sedang berbincang bersama komandan Pixis. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu.

"Hoi Levi.. mana titan yang kalian takuti itu? Menunggu disini cuma membuang waktu saja" ujar salah satu polisi militer bermabut cepak menyindir Levi yang sedang santai duduk di gerobak. Sindiran itu langsung disambut tawa mengejek dari teman-teman satu divisinya.

"Memang apa yang bisa perut buncit kalian lakukan saat makhluk tak berotak itu ada di depan mata kalian? Sebaiknya kalian menjahit mulut kalian dan jangan membicarakan omong kosong dengan mulut busukmu di hadapanku" tutur Levi dengan nada khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Memang apa yang bisa perut buncit kalian lakukan saat makhluk tak berotak itu ada di depan mata kalian? Sebaiknya kalian menjahit mulut kalian dan jangan membicarakan omong kosong dengan mulut busukmu di hadapanku" tutur Levi dengan nada khasnya.

"Ceh. Kita kan hanya bercanda. Tidak usah bergaul dengannya. Dia tidak asik" balas mereka mencibir.

"KOMANDAN! hah.. KOMANDAN!" semua orang yang tadinya duduk bermalas-malasan langsung melompat terbangun mendengar suara teriakan dari seseorang.

"Kabar dari garda depan!" rupanya itu adalah dua orang pembawa pesan dari pasukan terdepan. Mereka langsung mengerubungi kedua orang itu dan memberinya sedikit minum untuk menenangkannya.

"A-ad-ada t-t-tiga hah.. tiga! Berubah!"

"Bicara yang jelas bodoh" cetus Levi membentaknya.

"Bicarakan perlahan. Tarik nafasmu perlahan" nasehat Erwin kalem.

*Rekomendasi. Dianjurkan untuk memutar lagu ost at'aek ON taitn untuk membaca lanjutan cerita

"Lapor! Ada tiga orang prajurit pengintai tiba-tiba berubah menjadi titan" berita itu mengejutkan mereka. Tidak hanya satu seperti Female titan, tapi ini tiga sekaligus.

"SIAPA? SIAPA MEREKA?!" Jean membentaknya setelah tau penghianat yang mereka incar telah membuka dirinya. Pria itu ingin cepat-cepat bermanuver kesana dan membalaskan dendam Marco.

"Tenang Jean" satu tepukan dipundaknya dari Erwin sedikit meredam emosinya.

"Dua dari mereka jelas-jelas musuh dan menyerang pasukan. Mereka adalah Armor titan dan Kolosal titan. Sementara satu lagi kami masih belum tau dia ada dipihak siapa, tapi saat di kastil Utgard dia membantu kami"

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang