Chapter 28 : Geheimnis

6.6K 1.2K 427
                                    
























Ruangan gelap dan pengap sudah menjadi pemandangannya dalam dua minggu ini. Suasana malam menambah kesunyian di sel nya. Hanya cahaya bulan yang merambat menembus sela-sela sel.

Kondisi tempat ini semakin memprihatinkan karena tempat tidurnya hanya beralaskan semen, dikala malam tiba terpaksa dia harus meringkuk kedinginan membuatnya harus menahan rasa buang air kecil yang terlalu sering.

Prang.

Piring yang terbuat dari metal itu memantul, membuat roti diatasnya menjadi terpental menggelinding dan berhenti tepat didekat kakinya.

"Makan malam!" teriak sang sipir penjara.

(Name) menatap bosan roti itu dan melototi nya seakan dia ingin menjerit 'KENAPA KAU HARUS KESINI LAGI?!' pada makanan yang tak bersalah.

Gadis itu meraihnya dan mencubiti roti keras itu. Awalnya dia merasa de javu saat pertama kali menerimanya.

"Roti itu sangat keras! Bahkan aku bisa menamparmu menggunkannya!"

Cit cit cit~

Para tikus mengerubunginya, meminta jatah mereka masing-masing. (Name) tak mempermasalahkan nya, tangan kurusnya menyobek roti itu menjadi beberapa bagian dan memberinya secara adil pada tamu tak diundangnya.

Dia sudah terbiasa dengan kondisi ini, (Name) hanya menekuk kedua lututnya dan menyandarkan dagunya disana memandangi makhluk omnivora yang sedang memakan jatahnya. Bahkan tak hanya tikus saja, tidak jarang kecoak juga menggerayangi tubuhnya saat dia tertidur.

Dia bukan lagi dijaga oleh pasukan penjaga, melainkan kali ini polisi militer yang diperintah langsung oleh Raja untuk menjaganya. Penjagaannya beratus kali lipat lebih ketat dibanding yang dulu.

Berkat laporan yang mengatakan dirinya telah membawa para titan shifter untuk pergi menjauh, dan bentuk titan raksasanya yang membuat para penduduk ketakutan membuatnya menjadi ancaman besar hingga tak heran ia diperlakukan seperti penjaht kriminal tingkat atas.

Laporan yang mengatakan bahwa dia penyebab dari kematian 165 anggota pasukan penjaga dan pengintai akibat pertarungan beberapa minggu lalu, membuat dirinya semakin terbebani.

Merasa bersalah? Sangat!

(Name) setiap harinya tanpa sadar selalu menangis. Dia sering mengigau dan bermimpi kejadian itu. Bayangan perjuangan para prajurit yang bergerak maju meski ketakutan terlihat di pancaran mata mereka. Jeritan kesakitan dan ketakutan mereka yang selalu ia dengar.

Itu terlalu menyiksanya membuat dirinya enggan untuk tidur setelahnya. Tak ayal kantung hitam tercetak dibawah matanya hanya karena dia tak bisa tidur sudah satu minggu ini.

Dengan kondisi tempat gelap, pengap dan penuh hewan pengerat juga makanan tak layak. Oh dan jangan lupa para penjaga yang sering menyiksanya bahkan hampir melecehkannya.

Kalian kira (Name) tidak berontak?

Tentu iya.

Awalnya.
















"Lepaskan aku brengsek! Lihat saja kupatahkan gigi kalian satu persatu!" (Name) memberontak di kursi pesakitannya. Kursi yang terbuat dari besi, baja dan bahan metal lainnya demgan kualitas terbaik, khusus dibuat untuknya.

Plak.

Satu tamparan mendarat di pipi mulusnya menimbulkan ruam merah disana. Tak hanya satu, mereka membuat gamparan itu berkali-kali hingga mereka puas.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang