Chapter 4 : Berühren

10.9K 1.8K 361
                                    






























































"Kalian sungguh berniat membangkitkan dia kembali?"





"Ya! Jika ini memang satu-satunya cara agar kami bisa menang"









"Mungkin aku bisa melakukannya"




"Kumohon bantu kami Audhumbla"






"Kalian paham dengan resikonya bukan?"







DBAM






KRAK






"Iblis akan melahirkan iblis"









.............












"Namaku Eren Yaeger dari kadet 104" tegas Eren kepada seluruh pasukan disana. Tak sedikit dari mereka yang melihat Eren dengan tatapan jijik serta takut.

Ini adalah hal gila yang pertama kalinya terjadi. Tidak ada pikiran bahwa manusia bisa berubah menjadi titan dibenak mereka.

"Eren Yaeger adalah hasil eksperimen titan. Eren Yaeger dengan wujud titan nya akan menutup lubang di dinding. Tugas kalian adalah melindungi Eren Yaeger dari titan yang akan menyerang nya" jelas Dot Pixis- komandan pasukan penjaga.

"Komandan! Tidak ada jaminan bahwa ia akan mengamuk dan memperparah keadaan disini!"

"Melawan titan untuk melindungi titan? Yang benar saja!"

"A-aku lebih baik menikmati hari terakhirku dengan keluargaku!"

"Oi kau mau kemana?! Jika mengundurkan diri kau akan dihukum mati!"

"Jika kalian takut untuk menghadapi nya, kalian bisa pergi. Tapi aku akan tetap disini untuk memastikan jika kematian prajurit yang telah tewas tidak menjadi sia-sia!"

"Komandan.." Pixis melirik Rico. Salah satu prajurit berbakat yang ia sangat percayai untuk membawa Eren Yaeger. Rico mengangguk paham dengan tugas nya.

"Eren Yeager, ikuti aku"

"HA'I"

Dari atap rumah penduduk, Mikasa selalu mengawasi Eren. Dia melihat Eren menggigit tangan nya, dan dia sekali lagi melihat titan Eren.

'Jika Eren dapat memindahkan batu itu, maka dinding Rose akan tetap aman. Tapi bagaimana jika-'

BRAK

Mikasa reflek melompat saat ia melihat titan Eren yang tiba-tiba menghantam kearahnya. Titan itu merusak atap penduduk hingga melukai Mikasa. Prajurit lain menjerit melihat itu. Ketakutan yang mereka pikirkan ternyata terjadi.

"EREH"

Ackerman itu melompat tempat di depan wajah titan Eren. Ia mencengkram poni Eren agar tak terjatuh.

'Ini tidak baik. Eren tidak sadar'

"Eren! Ini aku Mikasa! Ingatlah!" teriak Mikasa berusaha menyadarkan lelaki itu.

"Aku Mikasa! Keluargamu!"

"Menyingkir Ackerman!" seru Ian, bertepatan dengan itu Mikasa melompat dan benar saja Eren menghantam wajahnya sendiri. Jika saja Mikasa tidak melompat, mungkin ia akan menjadi korban geprek dari saudaranya sendiri.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang