Chapter 15 : 57. Brutalität

8.6K 1.4K 269
                                    
































BRUAK

Tubuh raksasa itu terseret beberapa meter hanya karena satu tendangan. Membuat cetakan lubang yang melebar di tanah.

"Bangun"

"Kukatakan sekali lagi. Bangun keparat"

Titan itu berusaha berdiri lagi. Namun sebelum ia berdiri dengan sempurna, dia terhempas jauh dan menghantam ke tanah menyebabkan suara keras terdengar.

Sedikit jauh dari mereka terdapat prajurit lulusan terbaik yang berdiri di dahan pohon. Mengambil jarak aman agar tidak terkena dampak orang yang sedang menggila sekarang.

"Siapa dia sebenarnya.." bisik Mikasa masih belum percaya dengan apa yang ia lihat. Memang dia datang dan menyaksikan perempuan seumuran dengan nya itu mematahkan tiang dan borgol besi, tapi membanting titan seperti yang diucapkan anak kecil saat persidangan. Membuatnya terkena serangan mental.

Mikasa menjadi saksi dimana Female titan terbanting berkali-kali seperti adonan pasta. Satu hal yang Mikasa khawatirkan, yaitu keberadaan Eren yang masih ada di dalam mulut titan itu.

Ya. Dia percaya bahwa Eren masih hidup.

Tangan kecil (Name) mencengkram pergelangan kaki besar itu dan membantingnya berulangkali. Suara retakan tulang menjadi alunan musiknya hari ini. Meskipun tubuhnya sudah remuk dan tulang kakinya sudah tidak berada di tempat yang benar, titan wanita itu masih berusaha lari saat melihat (Name) yang berjalan kearahnya.

"Hei.. aku belum selesai" dia bergumam saat melihat korban bully an nya kabur begitu saja. (Name) bermanuver di pundak nya. Merasakan sesuatu yang berbahaya akan datang padanya, Female titan langsung menghempaskan satu-satunya tangan yang ia miliki untuk menampik tali manuver milik (Name).

Namun gadis itu sudah memprediksi nya, dia segera mencabut tali miliknya dan menancapkannya kembali ke pohon besar di depannya. (Name) mengerahkan banyak gas untuk membuatnya meluncur tinggi keatas. Sekiranya sudah tepat dengan arah yang ia inginkan, dia mencabut tali manuvernya. Membuat tubuh gadis itu meluncur jatuh kebawah tepat diatas Female titan.

(Name) memberikan tinjuan telak pada bagian kepala belakang titan itu hingga kerangka otaknya pecah dan mengeluarkan cairan merah dan bagian otak yang terlihat. Darah itu memuncrat banyak membuat (Name) basah karena itu.

"Kenapa kau pergi? Aku kan.. masih ingin bersamamu hahaha" seringai (Name) sangat lebar, sangat tidak normal. Tawanya meledak seperti orang tidak waras.

GRRROOARR!!

Titan wanita itu berteriak dengan kencang berniat memanggil pasukan mindless titan untuk menuju kearahnya.

"Jotunheimr.. kau pikir aku bodoh?"

















..............

Flashback.

"Levi! Tenanglah! Jangan gegabah. Kita semua harus bersiap dulu, setelah itu baru kita mencari (Name)-chan dan regumu" Hanji berusaha mencegat Levi bersama dengan Mike.

"Kau pikir aku masih bisa tenang-"

"Levi. Ini perintah" tekan Erwin padanya. Tangan mereka saling mencengkram satu sama lain, seperti saling memberi isyarat ancaman.

Levi diam memendam kemarahannya, pada akhirnya juga dia harus patuh pada perintah Erwin.

DBAM.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang