Super doctor couple 2

4.9K 162 0
                                    

Naluri dokter wanita itu dapat menangkap kecemasan di raut wajah pasutri itu. diapun terheran. XP? Serius, penyakit itu sangat langka, tapi memang ada di setiap ras dibumi. dan sayangnya, ini diketahui sudah kadung lama, seharusnya orangtua membawa saat gejala pertama. riana yakin penyakitnya itu membuat Gladys tersiksa.

"Gladys tidak boleh keluar pada siang hari, bu, pak. jikalau pun ingin bepergian, gladys harus menggunakan pakaian yang tertutup semua seperti pakaian astronout. jika dibiarkan lagi, dia akan terkena kanker kulit pak, bu. selama 10 tahun ia menahan rasa sakit akibat XP yang belum ia ketahui. suatu mukzizat ia terpapar matahari sekian lama dan belum berakibat kanker kulit. maka dari itu kita harus lindungi, bu. sebelum malah menjadi kanker" riana berucap serius. pasien ini adalah pasien berpenyakit unik kesekian kalinya yang ia temui.

"Bagaimana yang terbaik saja dok, asalkan Gladys dapat tetap bertahan" ucap ibu dan bapak itu sambil mengelus kepala anaknya, membuat tiana begitu bertekat untuk membantu anak itu.
-----------------------------------
bunyi dentingan sendok dan cangkir itu berakhir, berganti dengan bunyi high heels seorang wanita yang menuju kepada prianya di doctor's longue, flynn hospital.

"Makasih ya, sugar" pria itu berujar setelah menerima jasmine tea buatan istrinya itu.

"Darl, stop make me melting" peringatan riana pada prianya itu justru diindahkan dengan ciuman di pipinya spontan, membuat wanita itu merona karenanya, namun tak kalah sebal pada belahan jiwanya itu.

"So, babe, how was the surgery?" Tanya riana setelah duduk pada sofa yang berada di samping suaminya.

"Pretty good. alhamdulillah, sugar. masih burn tahap 2, jadi cuma nunggu recovery aja." ujarnya sambil tersenyum pada istrinya yang sedang menatap layar tv sambil manggut manggut itu.

"Kalau kamu, sugar? Gimana prakteknya?" Rahman kini memiringkan badanya ke arah istrinya, lalu mengelus kepala istrinya pelan.

"Emm... aku dapat pasien XP, sayang" ucapan istrinya tentu membuat rahman terkejut.

"What?! Ini indonesia sugar, bagaimana bisa? Persentasenya kecil sekali" ujar rahman penasaran tapi tetap mengelus sayang kepala istrinya.

"Dia adalah salah satu dari yang jarang itu, darl. tapi sayangnya, orangtuanya menyadari kejanggalan pada anaknya telat, jadi pas mereka datang ke aku, kulit gadis itu sudah jauh dari kata normal" riana menatap cemas ke dalam mata suaminya, lalu disambut pelukan hangat dari rahman.

"Aku tau kamu cemas, sugar. tapi aku yakin, kamu bisa melakukannya. tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah sugar. jangan khawatir ya" ucapnya lalu mengecup hangat kedua mata riana.

"Makasih ya, sayang" itu rasanya cukup untuk saat ini. riana masih diam dan memeluk rahman, begitu juga suaminya. dua super doctor itu, mengalahkan mr and mrs incridible sepertinya.

"Nanti kita ke rumah mama papa yuk, sayang. aku kagen pannacotta buatan mama" tiba tiba riana merengek manja kepada suaminya. rahman tau gadis itu manis, tapi dia jarang sekali manja seperti ini. Tapi bukannnya tak suka, malah makin sayang dan cinta dengan riana karena gaya lucunya itu.

Ini genap 3 bulan pernikahan mereka. memang mereka sudah melakukan sebagaimana yang suami istri lakukan, tapi sampai saat ini belum ada tanda tanda yang di tangkap rahman. malah yang ia senangi adalah riana dan dirinya semakin lama semakin akrab dan mulai merasa tiada penghalang dengan wanita dambaannya itu. memang benar. bersabar itu cinta, tergesa gesa itu nafsu. rahman sangat bangga menyadari itu.
--------------------------------------
"Cause if you want to give me, you gotta gotta gotta got to love me harder"
Riana sepertinya sedang senang sekali. bagaimana tidak, sedari tadi ia mengikuti ariana grande menyanyikan lagu berjudul love me harder itu. suaranya yang yang juga indah, membuat rahman sama sekali tak terganggu. bahkan ia merasa seperti berada di konser dua ariana.

"I'll love you harder, sugar" mendadak, rahman mengatakan hal itu dan sukses membuat riana mengecup pipinya kilat. jujur saja, jika tidak sedang menyetir, ia pasti sudah akan memeluk dan menyubiti pipi istrinya yang menggemaskan itu.

"Sugar, udahan dulu nyanyinya, kita turun dulu yaaa" rahman kini mematikan mesin mobil dan berjalan ke arah pintu istrinya dan membukakan nya.

"Sugar, come on" godanya sambil menggenggam tangan riana, membuat wanita itu tersanjung.

Pemandangan sungguh indah di rumah mertuanya. asri, walaupun rumah si penjaga lingkungannya sendiri tak terlalu besar. riana kagum, disinilah sepasang dokter menjalani bahtera rumah tangga dan membesarkan anak anak mereka, terutama rahman, yang memang sangat sukses. kepintaran dan kecerdasan lahir batinnya memastikan bahwa orangtuanya sukses dalam mendidiknya.

Dan riana pun berharap ia dan rahman dapat melakukan hal yang sama, yaitu membesarkan anak anak mereka sesukses mama dan papa nya.

"Asaalamualaikum... aa!! Mama papa.." Sontak istri rahman itu berlari kegirangan menemui mertuanya yang sedang berkebun itu. lalu segera memeluk kedua sejoli itu.

"Waalaikumsalam sayang.. makin hari, menantu kesayangan kita ini makin cantik saja ya, pa"
Wanita paruh baya itu berbicara pada suaminya, dan dibalas anggukan dari suaminya itu.

"Setuju, ma. Sepertinya makin hari makin bahagia saja nih, pengantin baru" goda papa saat rahman mendekat dan merangkul bahu istrinya sayang.

"Justru iri deh lihat mama dan papa. awet romantisnya!" Ujar riana bahagia, lalu dibalas kecupan kecil di kepalanya dari rahman.

"Semuanya itu mudah, nak. asal kalian yang memang berjanji satu dama lain untuk menjaga" papa mulai berbicara lagi sembari membawa rahman dan riana duduk di pondok tengah taman di rumah itu.

"Semoga kita bisa seperti mama papa ya" riana menatap suaminya sambil tersenyum, lalu menempatkan jari jari lentiknya di sela sela jari rahman, membuat suaminya mengangguk pasti.

"Aku akan berusaha sayang. yang pasti benar kata papa dan mama, semua harus seimbang, saling menjaga" mama dan papa hanya bisa menatapi dua sejoli itu denggan senyum bahagia.

"Ah, sepertinya memang sudah adz firasat mama nih. tadi pagi mama pengen banget bikin pannacotta, ngga tau kenapa. rupanya menantu mama mau datang. bentar ya, mama ambilin buat kita semua" mata riana membesar kegirangan.

"Mama!! Sayang deh sama mama.. mama tau aja deh apa yang riana mau!" Wanita itu persis seperti anak 5 tahun yang mau dibelikan permen oranggtuanya.

"Everything for you, sayang mama. yaudah, mama kebelakang dulu ya" wajah cantik nan keibuan itu tersenyum indah.

"Riana ikut deh ma!" Riana kegirangan dan. Degan cepat menyusul mama mertuanya itu.

Papa dan rahman hanya menatap kepada kedua wanita itu bahagia. senang sekali rasa hatinya.

"Well, my son, papa akhirnya tahu alasan kamu untuk menunggu riana sekian lama. dia betul betul wanita yang baik dan manis. ada yabg berbeda dari dirinya, dan wanita lain tak memilikinya. sorot matanya betul betul menyatakan dia sayang kepada kamu setiap saat, nak" ayah itu berbicara pada anaknya denggan nada yang sangat lembut namun berwibawa.

"Rahman tahu pa. dia memang berbeda. rahman sayang sekali pada riana pa" ujar rahman sambil menatap ayahnya itu pasti, namun sedikit malu malu.

"PAAAAA!!!! ABANG!!!! TOLONG!!!!"

Dua pria itu saling berhadapan. wajah mereka cemas. dengan cepat, mereka berduapun berlari ke dalam rumah, mencari tahu kenapa ibunya sampai berteriak teriak begitu.

Pintu rumah pun dengan cepat terbuka.

"Ma, kenapa---- Ya Allah, Ri?!" Rahman tak tahu apa yang ia rasakan kini. wanitanya itu kini terbaring lemah dilantai.
---------------------------------
Asaalamualaikum! Hello guys!!!

Back to SMLD! Masih ditunggu loh comments dari readers yang pengen T shirt dari sarah! Ayooo t shirtnya keren loh! Makanya, jangan kalah keten dalam comment ya guys!

Tunggu kelanjutan SMLD terus ya! Bye!!

Barakallah,

Sarah udayana

she's my love doctorWhere stories live. Discover now