Partition (2)

3.7K 195 3
                                    

Riana masih menatap kearah laki laki yang kini telah membalikkan badannya itu, menampakkan punggung nya , mengarah ke sebuah jalan sejajar dengan hadapan riana. ya, kini dia sudah menyesali pernyataan bodohnya yang baru saja dia katakan pada riana.

'Dasar laki laki ber IPK tinggi tak berguna. kau bodoh rahman. kau baru bertemu lagi dengan riana, dan tadi apa yang kamu katakan kepadanya? Kalau dia menolak mu bagaimana?' Batin rahman seakan mengejek dirinya sendiri. rahman melepaskan kacamatanya, lalu langsung mengusap wajahnya kasar. bibir nya tak berhenti bergerak mengucap istighfar, tahu-tahu kelakuannya tadi salah dan gegabah, sehingga membuat Allah marah.

"Rahman? Maksud kamu apa?" Ucap riana kebingunggan. kini gadis itu hanya menatapi punggung rahman dengan tatapan bingung dan bertanya tanya.

Rahman memutar kepalanya 45 derajat, hanya melihat gadis itu dari ujung matanya.
"Harusnya aku tahu, kau tak akan mengerti maksudku. Bukan begitu, riana?"

Riana tertegun, rasa rasanya air mata yang tadi mengalir di pipinya itu belum kering. masih lembab. namun ditatap dengan tajam dengan laki laki yang membuat perasaannya kalang kabut itu membuatnya salah tingkah.

Rahman membalikkan tubuhnya menghadap ke gadis itu lagi, dan menatapnya dengan senyuman tulus.
"Ada yang harus ku beritahu padamu, Ariana. sekian lama aku mengarungi dunia, aku belum menemukan pelengkap ku. aku sempat berfikir dengan pergi dan melupakannya, aku akan jauh lebih bahagia. namun aku sadar aku salah. setelah itu Allah menunjukkan pada ku apa yang seharusnya aku lakukan. aku harus mengejar sesuatu yang memang harusnya kukejar. maka dari itu aku kembali. Untuk mengejar mu" ucap rahman tegas, disambut dengan tangis haru Riana. dia bersalah. dia tidak menghargai ketulusan rahman yang selalu menjaga perasaan cintanya.

"Tapi aku.. aku bersalah rahman. aku tak pantas mendapat kesetiaan dari mu. apakah aku yang telah menodai cinta ini berhak mendapatkan lelaki yang merupakan insan dambaan surga seperti mu? Dan ak--"

"Aku tak butuh seseorang yang menyesali kejadian yang telah lalu riana. aku buruh seorang wanita yang ku cintai, dan mau berubah untuk kedepannya. aku butuh wanita yang menyelipkan jari jarinya di antara jari jari tangan ku, dan kita bergandengan tangan dalam segala masalah, kita menghadang semua ujian dan bersama sama menuju Jannah." rahman berlutut dihadapan riana.

"Kepulanganku untukmu, riana. bersediakah engkau menjadi pintu syurga untuk ku dan anak anak kita kelak?" Riana menangis tersedu sedu. ia menutup mulutnya, menahan isakan yang keluar dari mulutnya.

"Jika cinta telah ditakdirkan untuk ku, mampukah aku menolak takdir dari-Nya? Aku minta maaf atas semua kesalahan ku, Rahman. dan bantu aku membayar semua luka itu pada mu. Aku... aku mau menjadi istri mu" rahman memejamkan matanya, dan laki laki itu tersenyum bahagia.

"Ajari aku Islam, Rahman. aku ingin menjadi makmum yang baik bagi mu" ucap riana ditengah tangisnya.

"Tentu saja, calon istri ku" ucap rahman yang lalu menghapus air mata riana degan sapu tangan miliknya.
-----------------------------

Asaalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, readers!!!

Yeay akhirnya si riana jadi nikah!!!!! Eits tapi belum selesai ya teman teman semua, masih ada banyak cerita tentang mereka, so, stay tune on SMLD! :D

Barakallah <3
Assalamualaikum,

Sarah Udayana

she's my love doctorWhere stories live. Discover now