time we meet

6.5K 244 0
                                    

"who run the world?girls! who run the world?girls! who run this motha?girls! who run th-"

lagu itu terhenti seiring gerakan ku meraih handphone yang membuat konsentrasi ku memeriksa file pasien buyar. Mon Cheri. tulisan itu terpampang jelas di layar Iphone ku. aku segera menggerakan jariku untuk menggeser layar handphone itu.

"Ri,aku udah di depan, aku tunggu kamu di kantin RS yaa" suara itu terdengar dari seberang telefon.

aku segera bergegas mengemasi barang barang ku, menggantungkan jas putihdokter ku, lalu segera pergi. "eh , dok, mau kemana?" ujar friska yang tampak kebingungan melihatku pergi di jam jam hampir ramai seperti ini. "aku mau pergi dulu,fris, pasien di kasih ke sp kk lain dulu aja ya" ujarku lalu memberikan tanda tangan di buku absensi dokter. "friska hanya mengangguk malas tanda mengerti.lalu dengan segera ia memutar tanda di depan ruangan ku yang mengrakan aku tak ada di tempat.

aku menurunu tangga itu dengan cepat. hentakan high heels ku memecahkan sebisingan rumah sakit. tetap seperti buasa, aku sapa satu persatu pasien yang aku temui, terutama anak anak, atau ibu ibu dengan senyuman manis dan ramah. aku tiba di depan kantin rumah sakit. namun rupanya aku tidak menemukan Adam, kemana sih dia? aku meraih handphone ku dan mulai menulis pesan singkat kepadanya.

to        : mon cheri

Adam, kamu di mana sih? aku udah di depan kantin tapi kamu nya gak ada

"eitts, jangan buang buang pulsa sms aku, aku udah di sini kok" suara berat itu mengagetkanku sembari gerak pemilik suara yang cekatan menarik hand phone ku. aku membesarkan mataku dan menatapnya, tapi sebelum aku sempat ngomel karena kelakuan nya, dia terlebih dahulu mengeluarkan bunga yang sedari tadi disembunyikan nya di dalam jas nya, lalu meraih ku ke dalam pelukan nya. "kamu ini, ngagetin aku aja" ujarku dengan kaki yang masih susah jinjit agar tinggi ku sama dengan nya. aku salah, karena memilih pacar yang ketinggian. "jangan marah marah dong, cantik, serum anti ageing mu gak  laku loh nanti kalau dokternya sering marah,cepat keriput" candanya yang membuatku semakin kesal. dia mencubit pipi ku lembut, lalu tertawa. "apaan sih dam, baru juga ketemu aku udah ngatain aku keriput" ujarku sambil menyilangkan tangan tepat di depan dada, mulai menandakan aku tak suka. "loh siapa yang bilang kamu keriput sayang? setahu ku sejak terakhir kali kita ketemu , sampai sekarang kamu justru makin imut aja dari waktu kita SMA dulu" aku mulai tersenyum menahan ketawa, dan akhirnya ketawa ku pecah juga. "Adam sayang, kamu itu gombal aja deh. yaudah, kita mau kemana nih? aku mau dengar cerita tentang kerjaan kamu" denbgan cepat dia merangkul ku dan mengajak ku bergegas masuk kedalam mobil odyseey nya.

dia mengajak ku ke tempat yang dulu sering kami kunjungi saat masih SMA untuk belajar bersama, dan aku sangat merindukan tempat ini. aroma kue panggang dari dalam coffe shop ini terciumdari jauh. ketenangan, konsepnya yang timber dan asyik, membuatku merasa kembali ke masa SMA. aku tersenyum kepadanya dan dia membalas senyuman ku. "ayo sayang, kita ke dalam" ujarnya sambil membuka pintu mobilnya untuk ku. aku berjalan tepat di samping nya, dan kami menghabiskan waktu dengan segelas iced mocca untuk ku dan hot white coffe miliknya. croissant spesial pun tak ketinggalan, karena ini makanan yang wajib kami pesan tiap kali ke coffe shop ini.

"Riana, dalam waktu dekat aku mau ke maldives. kamu mau ikut gak sama aku? selain tempatnya cantik banget, kmu bisa liburan bareng aku kan sayang, ngelupain kesibukan sebentar" suara adam mulai terdengar dari balik cangkir kopi nya. aku menggerakkan sedotan searah jarum jam dengan tangan yang sebelah menopang kepala ku. mata ku yang sedari tadi menatap gelas mocca cantik itu langsung mengarah padanya. aku tersenyum. "tentuin waktunya dulu ,Dam. aku kan gak bisa cuti bendadak, sayang. management rumah sakit pasti minta aku buat gak pergi kalau mendadak" ujarku sembari melemparkan senyum kepadanya. "oke deh cantik, nanti aku pastikan waktunya ya" ujar adam sambil mengusap pipi ku gemas karena melihat ku memakan croissant berantakan.

she's my love doctorWhere stories live. Discover now