That Love

4.1K 159 0
                                    

Dari jauh, friska dan rani bergandengan tangan melihat adegan romantis itu. rani menangis terharu, ya dia memang sedang rentan dan labil mengingat dia sedang hamil muda.

Oh, sudahkah ku ceritakan kalau rani dan gilang sudah menikah? Oh, aku melupakan mereka.
-flashback-
12 desember 2012
Dari tadi gadis berhiasan di kepalanya itu sedari tadi hanya menunduk. kalau kita melihat ke bawah, maka tangan gadis itu sedang sibuk meremas remas baju kebayanya, dan tingkahnya itu sukses membuat tiga teman disampingnya terkekeh geli.

"Aduh yang sebentar lagi disorakin 'Sah'! Jangan kaku gitu dong, ayoo tenang tenang" ujar friska menggoda, diikuti kekehan fonda dari belakang tubuh gadis yang berbahagia itu.

"Udah udah, jangan digodain. rani nya nyar makin salah tingkah" ledek riana disambut pelototan dari gadis itu.

'Dokter cantik yang beruntung. apakah aku bisa menyusulmu segera? Dengan adam, mungkin' puji riana pada Rani dalam hati.

Tiba tiba senyum di wajah indah riana memudar. apa lagi alasanya untuk berharap menikah dengan Adam?

Total. setelah perpisahan mereka di mobil waktu itu Adam tidak pernah menghubunginya. Bak ditelan bumi saja. pria itu menghilang, dilengkapi dengan taburan bubuk kehancuran hati yang menyisa perih di hati Riana. sudahlah, ini hari bahagia sahabatnya, bukan? Jadi ariana pun harus bahagia.

Jika ditelusuri ke sisi lain, di luar mempehelai lelaki yang menggunakan jas putih serta kopiah itu terlihat semakin gagah saja. diiringi dengan teman teman nya di samping yang menjadi saksi nikah. banyak sekali tepukan penyemangat dan selamat hinggap di punggung nya.

"Hey yang sebentar lagi udah punya nyonya, doakan aku cepat menyusul, ya!" Ucap Aaron dibalas tawa tenyah gilang.

"Oh, tentu saja. Allah pasti akan memberikanmu jodoh, secepatnya, karena harus ada seorang wanita yang mengurus pria tengil dan kaya raya seperti mu, tapi sepertinya bukan Ariana" ledek Gilang yang disambut tawa pria pria yang lain.

"Hey ron, sudahlah, jangan emosi sama sahabat kita yang sedang berbahagia ini. kalau jodoh, emang gak kemana. tenang aja" ucap rahman yang lumayan meredakan hati aron.

"Lagian, siapa bilang gue mau nikahin Riri?" Nah,pernyataan aron ini baru membuat mereka semua bingung.

"Lah, terus?" Ucap Rendy menimpal dari belakang.

"Ntar lo pada juga tau sendiri" ucap aron yang meninggalkan rasa ingin tahu mendalam di batin semua sahabatnya.

Baru saja Gilang ingin protes, tiba tiba..

"Ya, nak gilang, bisa kita mulai akad nikahnya?" Ucap penghulu membuat gilang megap megap.

"Gara gara lo semua nih, gue gak bisa persiapan!" Bisik Gilang kepada sahabat sahabatnya, dan dibalas tawa geli dari rahman dan Aron. Yang sekarang justru melakukan hi-5 tanda mereka berhasil. sedangkan rendy, bocah beranak 1 itu ketawa guling guling.

Seakan begah dengan kelakuan teman temannya, gilang menghadap pak penghulu dengan mantap.
"Saya siap pak"

Merekapun berjabatan tangan, menghasilkan ketegangan di hati Rani maupun Gilang, terlebih sahabat sahabat mereka.

"Bismillahirahmanirahim, saya nikah dan kawinkan, Gilang muhammad Pohan bin Dahlan Pohan dengan anak kami, Syifa Rani Salsabila binti Salman Rafiq, degan mas kawin sebesar 120 juta, 120 ribu rupiah, dan seperangkat alat shalat dibayar tunai"

Dengan lancar, gilang menjawab. dan kini sempurnalah pernikahan itu.

Setelah mendapat teriakan "sah" sebesar terompet tahun baru dari para saksi yang tak lain adalah sahabat sahabatnya, di dalam ruangan tempat mempehelai wanita Rani menitikkan air mata. dia menjadi istri orang sekarang. dan ia amat bangga.

Doa siikuti mereka berdua dengan khusyu' dibantu doa dari semua yang hadir saat itu.

"Baiklah, mempehelai wanita dipersilahkan menemui suaminya." dari ruangan bertirai emas di ujung jalan itu, tampak keluar terlebih dahulu anak anak kecil dengan rangkaian bunga di kepala mereka, dan keranjang di tangan kiri mereka. mereka saling membentuk menjadi 3 pasang yang berhadap hadapan, dan salah satu diantara mereka adalah anak fonda dan rendy, Gayatri.

Tak lama sesudah gadis gadis cilik itu menabur kelopak bunga mawar putih, Rani berjalan menuju suaminya yang kini menatapnya penuh rasa kagum dan bangga, diiringi riana, fonda dan friska dibelakangnya.

"Assalamualaikum, suamiku" ucapnya sembari menyalami tangan suaminya itu.

"Waalaikumsalam, istriku" jawab gilang lalu mengecup dahi istrinya dengan penuh kasih sayang.

Suasana jadi riuh, berkat cemoohan dan teriakan wujud rasa iri dari teman teman mereka.

Setelah bersalam dalaman diatas pelaminan dengan para tamu yang datang, dua pengantin baru itu dibuat heran dengan tingkah dokter dokter dan suster suster lajang sudah berbaris di depan mereka, tak terkecuali si bos, Aron, friska, riana dan rahman.

"Ngapain nih?" Ucap gilang bingung, dan mata mereka semua tertuju pada bucket bunga yang dipegang rani.

"Biar cepat nyusul bro" ucap aron dengan kekehan kecil dari rahman.

"Oh yaudah, gilang, yuk" ajak rani, dan mereka berduapun memuggungi barisan manusia itu, gilang memegang tangan istrinya, lalu bersama mereka menghitung mundur.

"Tiga... duaa... satuuu"

Buket bawar putih itu melayang di udara, diiringi pekik kegirangan para jomblo itu. tapi takdir sepertinya telah menetapkan sesuatu.

"Friska, lepasin. ini aku yang dapat, jadi aku yang berhak duluan nikah!" Ucap aron sembari memelototi friska.

"Oh, sorry banget, bos. saya duluan yang dapat, jadi saya yang bawa nih buket pulang dan saya juga yang duluan nikah! Gimana sih!" Ucap friska tak kalah ngeyel.

"Siniin gak bunganya?" Ancam aron.
"No way" tegas friska dengan pipi menggembung seperti anak kecil.

"Hey, kalian berdua!" Teriak gilang dari atas paminan.

"Kenapa gak nikah aja? Kalian jodoh tau, serasi banget! Apalagi bunganya kita kalian dapat berdua" Lanjut rani sambil mengerling pada suaminya.

"Ogah" ucap mereka berdua serempak.

Teman temannya hanya bisa tergelak melihat kekonyolan dua sejoli itu.

Di depan lokasi acara mereka, terdapat sebuah lukisan, tepat sebelum pintu masuk. lukisan yang menggambarkan gilang dan rani bertatapan ditengah dinginnya salju.

Dan dilengkapi tulisan,

Dr. Gilang Muhammad, sp M
&
Dr. Syifa Rani salsabila, sp M
'Even when in the coldest snow, our hearts can still warming each other"

Tapi memang jodoh itu gak boleh diingkari, sobat. gak nyampe 1 bulan kemudian, undangan nikahan aron dan friska sudah tersebar kemana mana.
----------------------------
Asaalamualaikum, readers!

Gimana part yang ini? Hm?

Maaf ya part ini aku baru jelasin Kalau rani dan gilang udah nikah, biar gak bingung di novel terusannya SMLD.

Kalo ada yang kurang kurang, tolong bantuan comment ya! Biar SMLD makin sempurna:D

Ditunggu votenya!
Barakallah!<3
Assalamualaikum,

Sarah udayana

she's my love doctorWhere stories live. Discover now