32

5.5K 606 58
                                    

Kael merubah dirinya menjadi naga dan melindungi langit Tumbler Kingdom. Untuk saat ini prioritas utama Kael adalah Rachel.

Kael tahu Rachel menyembunyikan sesuatu darinya tetapi ia menghargai keputusan Rachel.

Setelah segel di lengan Rachel lenyap, Raja Kegelapan murka dan membuat seluruh penjuru dunia bergetar sejenak.

Semua orang mulai waspada setelah merasakan getaran tersebut. Tetapi lain halnya dengan Neon Kingdom. Neon Kingdom takut jika mereka akan terkena amukan Raja Kegelapan karena membiarkan Rachel terbebas dari belenggu segel itu.

Raja Hugo duduk di kursinya dengan gelisah. Ia memikirkan cara agar terhindar dari Raja Kegelapan.

"Apalagi yang harus aku lakukan, arghh!" Raja Hugo membanting meja di depannya, gelas berisikan cairan merah pun pecah. Seketika bau darah pun tercium di seluruh ruangan Neon Kingdom. 

Neon Kingdom, kerajaan yang hanya memiliki Raja, sang Ratu sudah tiada pada saat kelahiran putri dari Tumbler Kingdom. Saat itu, langit Neon Kingdom yang selalu tertutup awan hitam tiba-tiba saja muncul secercah cahaya matahari.  Sang Ratu yang saat itu sedang berada di taman terkena sinar matahari dan tubuhnya pun melebur seketika.

Raja Hugo marah ketika mengetahui kelahiran putri Tumbler Kingdom membuatnya harus kehilangan orang yang dicintainya. Raja Hugo sadar jika putri Tumbler terlahir dengan kekuatan hebat yang mengakibatkan dunia berputar seketika.

Neon Kingdom yang mayoritas penduduknya adalah vampir, harus merasakan sakitnya terpapar sinar matahari. Beruntung tidak banyak dari mereka yang mati.

Namun, hari itu tetap meninggalkan luka untuk Neon Kingdom. Mereka kehilangan sang Ratu, dan itu membuat Raja Hugo mulai mengikuti Raja Kegelapan untuk membalaskan dendamnya.

Raja Hugo membutuhkan darah putri Rachel yang mana darah itu tergolong langka dan akan membuatnya semakin kuat, sedangkan Raja Kegelapan hanya membutuhkan Rainbow Diamond yang ada di jantung Rachel.

Mereka sepakat saling membantu hingga saat terdengar kabar jika sang putri sudah memasuki Tumbler Kingdom, Raja Hugo segera menyiapkan dirinya untuk serangan pertama.

Raja Hugo menyelinap masuk ke Tumbler dengan mudah. Ia berdiri di depan jendela kamar Rachel. Ia melihat jika mereka sedang mengobati Rachel dari segelnya, dan ia pun menemukan celah untuk menyerang Rachel.

Ketika Kael dan Rachel tengah serius dengan meditasi mereka, Raja Hugo segera menghancurkan kaca jendela kamar Rachel dan mengirimkan asap hitam kepada Rachel.

Setelah serangan itu mengenai Rachel, Raja Hugo dengan cepat menghilang dalam kegelapan.

Sedangkan di Neon Kingdom, seseorang bertudung hitam menunggu kedatangan Raja Hugo.

'Plakk'

Raja Hugo tersungkur setelah mendapatkan tamparan itu, ia hendak memarahi orang yang berani menamparnya tapi ia urungkan ketika ia melihat siapa orangnya.

"T-tuanku, sedang apa kamu disini?" Raja Hugo segera menunduk.

"Apa yang kamu lakukan kepada putri sialan itu?! Tidakkah kamu tahu jika tindakanmu itu bisa membuat Rainbow Diamond hancur!!" Ucap seseorang dengan marah dan mencambuk pipi Raja Hugo.

'Splash'

Darah keluar dari pipi Raja Hugo, namun Raja Hugo tak berani melawan balik. Ia hanya bisa menggeram marah.

"Awasi dengan baik putri sialan itu dan jangan bertindak gegabah lagi!" Sosoknya kemudian lenyap, Raja Hugo berteriak marah dan bersumpah akan membunuh putri Tumbler dengan tangannya sendiri.

Raja Hugo kemudian menuju ke kamar anak satu-satunya, Zaka. Ia melihat Zaka sedang melamun dengan mengayunkan gelas dengan sihirnya.

"Zaka?"

'Prangg'

Zaka terkejut dan tak sengaja menjatuhkan gelasnya, "a-ayah?"

"Zaka, ayah tahu kamu mencintai Rachel tapi kamu harus ingat jika Rachel yang menyebabkan kematian ibumu." Raja Hugo tak bisa menerima jika Zaka mencintai Rachel.

"Aku tahu! Sudah berapa kali ayah mengatakan ini kepadaku?!" Zaka berniat meninggalkan kamarnya.

"Ayah tidak mau tahu, kamu harus membalas dendam kepada Tumbler Kingdom, atau kamu ingin ayahmu mati sia-sia?" Langkah Zaka terhenti sejenak mendengar ucapan ayahnya.

"Aku bukan boneka, ayah! Rachel tidak bersalah, ia bahkan tidak tahu tentang kekuatannya, itu semua sudah takdir." Zaka tersenyum kecut kemudian pergi meninggalkan ayahnya yang terdiam.

Raja Hugo tak percaya dengan apa yang Zaka katakan. Amarah Raja Hugo bertambah mengingat Rachel sudah menghancurkan keluarganya.

Zaka berjalan-jalan di halaman kerajaan. Ia memandangi bunga mawar biru yang sedang mekar dan itu hanya ada satu tangkai. Bunga itu sangat indah bahkan berkilau. Zaka mengingat ketika pertama kali bertemu dengan Rachel, ia tersenyum mengingatnya.

"Rachel, aku tidak akan membiarkan ayahku menyakitimu. Aku berjanji di depan bunga kesukaanmu." Zaka memetik bunga itu dan meletakkannya di kotak kaca.

"Cantik, sama sepertimu, Rachel." Zaka tertawa terbahak-bahak dan dua taring panjang muncul hingga kemudian Zaka menghilang entah kemana.

Sementara itu di Tumbler Kingdom. Rachel kembali mendapatkan mimpi buruk dan membuatnya terbangun tengah malam. Ia menangis dalam diam, ia sejujurnya takut dengan apa yang nantinya akan terjadi kepadanya, tetapi ia tak bisa menunjukkan ketakutannya kepada semua orang.

Arnold yang kebetulan melewati kamar Rachel berhenti ketika ia sayup-sayup mendengar tangisan Rachel.

Arnold segera masuk ke kamar Rachel dan melihat Rachel yang sedang menangis.

"Rachel." Panggil Arnold dengan pelan, Rachel terkejut sesaat dan mendongak menatap Arnold yang berada di depannya.

"A-arnold? Kenapa kamu disini?" Rachel segera mengusap air matanya dan bertindak seolah tidak terjadi apapun.

"Aku sedang berkeliling kemudian mendengar tangisanmu." Arnold tidak tahan melihat wajah sedih Rachel dan segera memeluknya. Rachel mematung tapi kemudian membalas pelukan Arnold.

”Rachel, kamu tidak perlu takut, semua orang menyanyangimu, dan tentunya akan melindungimu. Kami tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, Rachel." Rachel kembali terisak pelan mendengar ucapan Arnold.

"Aku hanya tidak ingin menjadi beban untuk kalian semua. Aku bahkan tidak bisa melakukan sihir." Arnold menenangkan Rachel yang mulai mengoceh tidak jelas.

"Dengar Rachel, kamu bisa melakukan sihir bahkan kamu bisa lebih hebat dari semua orang, hanya saja itu semua butuh waktu, kamu harus berlatih agar bisa menguasai semua sihir dan kita semua akan membantumu." Rachel hanya mengangguk pelan kemudian tak lama ia tertidur di pelukan Arnold.

Arnold merebahkan Rachel dengan perlahan dan menyelimutinya, ia kemudian mengusap kepala Rachel sejenak.

"Tidurlah yang nyenyak, Rachel."

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Halowwww TA kambek lagiiiii🤸

Boleh minta kesan dan pesan kalian selama baca TA?:) Ayolahhhh nanti ku kirim kalian ke Hera Palace😭🤣

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang