57

1.4K 182 7
                                    

Raja Nathaniel dan pasukan khususnya masih bertarung dengan pasukan Raja Hugo. Raja Hugo dan pasukannya yang kebanyakan adalah kaum vampir sama sekali tidak terpengaruh oleh teriknya matahari.

Raja Kegelapan sepertinya telah membuat mereka lebih kuat dari sebelumnya dan memang bertujuan untuk menghancurkan Kerajaan Crystal. Tenaga Raja Nathaniel dan yang lainnya mulai terkuras lain halnya dengan Raja Hugo dan pasukannya yang sama sekali tidak terlihat tanda-tanda kelelahan sedikitpun.

Rachel dan Kael tiba di daratan dan melihat kerusakan di mana-mana. Rachel memanggil tongkat sihirnya dan terkejut melihat tongkat sihirnya berbeda dari yang sebelumnya. Tongkat itu kini lebih panjang dengan kristal shappire blue yang menyala lebih terang.

"Kael! Lihat tongkatku!" 

Kael terkesan melihat tongkat baru Rachel, matanya kemudian membulat merasakan aura Rachel yang terasa lebih kuat dan seolah daratan ini meyambut kehadirannya. Kael merasa jika kekuatan Rachel telah terbuka sepenuhnya namun aura yang ia rasakan kini akan terasa lebih kuat lagi jika Rachel menggunakan seluruh kekuatannya.

"Rachel, segelmu sudah terbuka?" Tanya Kael dengan suara pelan.

Rachel mengangguk membenarkan dan tanpa memperdulikan Kael lagi ia segera berdiri di sisi Raja Nathaniel. Raja Nathaniel menatap Rachel dan merasakan aura yang berbeda darinya.

'Segelnya telah terbuka.' Ucap Kael kepada Raja Nathaniel melalui telepati.

Raja Nathaniel tertawa penuh dengan sukacita setelah tahu jika segel Rachel telah terbuka.

"Akhirnya muncul juga Tuan Putri yang kita tunggu-tunggu." Ucap Raja Hugo dengan senyuman yang mengerikan.

"Kau mencariku? Aku sudah di sini, lakukan apapun yang kamu mau." Balas Rachel dengan tatapan tajam.

Raja Hugo merasakan aura yang keluar dari tubuh Rachel berbeda dari sebelumnya membuatnya semakin ingin merasakan darahnya. Pasukan Raja Hugo yang mencium aroma darah Rachel mulai lepas kendali dengan tatapan haus darah. Mereka mulai mencoba mendekati Rachel namun Kael tiba-tiba muncul menjadi tamengnya.

Kael berusaha menjauhkan musuh dari Rachel dan Raja Nathaniel melawan Raja Hugo. Rachel yang berdiri di belakang mereka diam-diam menggerakkan tangannya memanggil semua akar pohon di dekatnya. Akar-akar itu muncul dari dalam tanah dan menjerat para pasukan Raja Hugo. 

"Argghh" 

Teriakan dari pasukan Raja Hugo terdengar di mana-mana. Mereka tidak bisa bergerak karena akar itu akan mengeluarkan duri beracun jika mereka bergerak sedikitpun.

Raja Hugo yang melihat itu mengepalkan tangannya menahan amarah. Banyak pasukannya yang mati karena akar itu.

"Kau tidak akan menang jika kau hanya bisa menggunakan sihir kecil itu." Ucap Raja Hugo yang meremehkan kemampuan sihir Rachel.

"Lihat saja."

Raungan pasukan Raja Hugo terdengar lagi dan ini menjadi raungan terakhir sebelum mereka meregang nyawa seketika. Kini hanya tersisa Raja Hugo seorang diri. 

Raja Hugo tertawa dengan keras sebelum mengayunkan tongkatnya dan muncul kabut hitam tebal. Bau darah dan bau busuk menguar di udara membuat burung-burung yang sedang terbang mati seketika.

Rachel, Kael dan Raja Nathaniel berkumpul untuk saling melindungi, mereka menanti apa yang sedang di rencanakan oleh Raja Hugo dengan munculnya bau ini. Kabut perlahan menghilang dan terlihat para pasukan Raja Hugo yang telah mati berdiri dengan tegak dan hanya tersisa tulang mereka, terlihat seperti tengkorak berjalan.


¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈











Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang