14

18.9K 1.6K 77
                                    

Arnold merasa tidak asing dengan wajah Kael. Ia melihat Kael dengan seksama.

"Aku seperti mengenalmu?"

"Tentu saja kau mengenalku, dulu kita sering berburu bersama di hutan" Ucap Kael dengan nada yang kelewat ceria.

"Kau Kael yang dulu tinggal di Hutan Whirest di perbatasan Kerajaan Tumbler dan Kerajaan Lighten?"

"Ya, akhirnya saya bisa bertemu Pangeran kembali" Balas Kael dengan wajah berbinar-binar.

"Kemana selama ini kau menghilang?"

"Aku terpaksa harus bersembunyi untuk seseorang"

"Seseorang?"

"Seseorang yang harus aku lindungi"

"Apakah seseorang itu gadis ini?"

Rachel yang merasa ditunjuk hanya mengangkat bahu acuh.

"Tepat sekali sasaranmu Pangeran"

"Siapa gadis ini? Sampai-sampai kau bersembunyi demi dia?"

"Kau akan tahu tidak lama lagi Pangeran" Ucap Kael dengan senyum misteriusnya membuat Arnold mengerutkan keningnya.

"Rachel, ayo kembali ini sudah hampir pagi dan kau belum tidur"

Rachel mendongak menatap langit dan benar saja hari sudah hampir pagi. Rachel mengangguk menanggapi ajakan Kael.

"Pangeran, kita pamit dulu" Kael segera membuat dirinya dan Rachel berteleportasi menuju kamar Rachel.

Rachel segera merebahkan dirinya di kasur dan tak memperdulikan Kael yang marah-marah karena Rachel sudah menganggu tidurnya. Kael melihat ada sofa di kamar Rachel dan memutuskan untuk tidur di sofa itu.

🔹🔹🔹

Di Kerajaan Tumbler, Ratu Quisin yang sedang berada di perpustakaan kerajaan mendadak merasakan putri kecilnya sudah ada di dunia immortal ini dan bergegas mendatangi ruang kerja Raja Veron.

Raja Veron tahu jika istrinya akan datang dan menggunakan kekuatannya untuk membuka pintu. Tak lama masuklah Ratu Quisin.

"Apa yang membuatmu datang kesini Ratuku?"

Ratu Quisin menghela nafas dan duduk di hadapan Raja Veron, "Aku hanya merasakan bahwa putri kecil kita sudah ada disini"

"Maksudmu Rachel?"

"Iya, jiwa ibu dan anak saling terikat sehingga aku sedikit bisa merasakan bahwa Rachel sudah disini, tapi aku tidak tahu dimana"

"Apakah kita perlu mengadakan kunjungan ke Tumbler Academy?"

"Mungkin iya" Raja Veron sangat tahu jika Ratunya sangat merindukan putri kecilnya itu.

"Tapi, mungkin kita akan ke Tumbler Academy setelah semua pekerjaanku beres"

"Tidak masalah, kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu dan aku akan ke perpustakaan lagi" Ucap Ratu Quisin dengan senyum mengembang.

"Apa kau tidak bosan terus-terusan berada di perpustakaan?"

"Tentu saja tidak" Dalam sekejap Ratu Quisin sudah berteleportasi menuju perpustakaan meninggalkan Raja Veron yang geleng-geleng kepala melihat tingkah Ratunya itu.

🔹🔹🔹

Hari sudah berganti pagi namun Rachel tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan bangun. Untungnya hari ini masih hari libur bagi Rachel sehingga ia tak perlu repot-repot bangun pagi.

Kael sudah bangun lebih awal karena sebenarnya hewan immortal tidak butuh tidur namun hanya butuh mengistirahatkan tubuh mereka.

Sedangkan Agnes sudah berangkat ke kelas tanpa tahu bahwa Rachel sudah mempunyai partner.

Hari semakin siang tapi Rachel masih saja terlelap dalam tidurnya, mungkin karena ia baru tidur pukul 2 pagi dan jadilah Kael yang hanya menunggu Tuan Putri bangun dari tidur cantiknya.

Rachel berlarian dengan riangnya di hamparan tanah yang luas dengan danau ditengahnya. Burung-burung berkicauan dan alam seakan menyambut Rachel dengan senang hati. Rachel memutuskan duduk di tepi danau dengan memasukan sebagian kakinya ke dalam air. Ikan-ikan kecil mengelilingi kaki Rachel dan berputar-putar diantara kaki Rachel membuat Rachel tertawa bahagia.

Tangan Rachel terulur untuk memetik bunga mawar biru yang ada disampingnya ketika teringat bahwa ia akan memberi Kak Zain mawar biru begitu masuk di Tumbler Academy. Rachel terlampau senang hingga tak menyadari bahwa ada seorang berjubah hitam yang sedang mengawasinya.

Orang itu mendekat ke arah Rachel yang masih asik dengan mawar biru ditangannya. Rachel merasakan aura tak menyenangkan berasal dari arah belakangnya dan segera membalikan badannya. Tepat pada saat itu sebuah tangan besar membekap mulutnya dengan kain hingga Rachel tak sadarkan diri.

Keadaan Rachel begitu mengenaskan dengan tangan kaki terikat rantai. Rachel membuka matanya perlahan. Isakan kecil keluar dari bibir mungilnya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat. Pintu terbuka dengan paksa memunculkan seorang lelaki dengan topeng diwajahnya.

Rachel menunduk takut dan hanya bisa menangis dalam diam.

'Kenapa menangis anak kecil? Kau ingin bebas bukan? Hanya ada satu cara agar kau bisa bebas. Kau harus menyerahkan Rainbow Diamond yang ada di jantungmu untukku dengan begitu kau bisa bebas' Ucap Pria bertopeng itu dengan tawa jahatnya.

'A-aku tidak punya Rainbow Diamond' Jawab Rachel terbata.

'Kau punya adik kecil tapi kau belum menyadarinya. Bagaimana jika aku ambil paksa Diamond itu?' Seringai tercetak di bibirnya.

'Kenapa harus aku?' Rachel berusaha tegar dn menatap Pria itu dengan amarah.

'Anak kecil sepertimu tidak cocok marah dan kau harus dengan senang hati menyerahkan Diamond itu untukku agar aku bisa menguasai seluruh dunia dengan cepat. Bagaimana?'

'Tidak!! Walaupun aku tidak tahu jika aku mempunyai Diamond itu tapi aku tidak akan menyerahkannya untuk pria brengsek sepertimu!!'

'Apa kau bilang!?'

PLAKK

Tangan Rachel mengepal erat, tamparan itu membuat telinganya berdenging dan pipinya berdenyut nyeri.

'Apa kau masih mau membantah?'

Rachel hanya melirik pria itu dengan sinis.

'Baiklah tidak usah membuang waktu lagi, biarkan aku mengambil Diamond itu sekarang dan satu lagi kau harus tahu namaku adalah Clark Gideon'

Rachel memberontak, berusaha melepaskan rantai itu dengan tenaganya yang hampir habis. Andai saja ia sudah bisa mempelajari Magic Colornya pasti itu akan memudahkannya.

Clark semakin mendekati Rachel dengan tangan menggenggam Pisau Diamond ditangannya. Hanya Pisau Diamond yang dapat bereaksi dengan Rainbow Diamond.

Rachel semakin bergerak panik ketika Clark mendekat dan Rachel hanya bisa teriak ketika pisau itu mengarah cepat ke jantungnya.

"TIDAKK!!!"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Gomawo buat readers yang masih setia nunggu TA up. Maap yaa up-nya lama soalnya senin besok udah UAS jadi ngga sempet bikin lanjutannya.

See you on next capt😄

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang