13

18.6K 1.6K 36
                                    

Double Z menatap Kael dengan tatapan intimidasi, sedangkan Kael tampak biasa-biasa saja tak terpengaruh dengan tatapan itu.

Rachel yang melihat Kael ditatap sedemikian oleh Double Z membuat Rachel khawatir jika nantinya Double Z akan berbuat yang tidak-tidak kepada Kael.

Lama kelamaan Kael terlihat jengah hanya ditatap seperti itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Kenapa kalian menghalangi jalan kami?" Tanya Kael to the point.

"Justru aku yang seharusnya bertanya. Siapa kamu dan kamu bawa Rachel kemana hingga larut malam seperti ini?" Balas Zaka sarkastik.

Melihat sikap Kael yang santai-santai saja membuat Rachel gemas dan memberanikan diri menjawab pertanyaan Zaka.

"I-itu tadi aku tersesat dan bertemu Kael. Kael akan mengantarku ke asrama"

"Kenapa bisa sampai tersesat? Dimana Agnes?" Tanya Zaka beruntun.

"Agnes pergi duluan ke asrama dengan teleportasi. Aku sudah berputar-putar mencari gedung asrama tapi tak kunjung ketemu saking luasnya Academy disini" Ucap Rachel dengan sedikit menggebu-gebu membuat mereka terkekeh.

"Baiklah-baiklah, biar kami saja yang mengantarmu. Oke?" Tawar Zaka dengan melirik sinis Kael.

'Bagaimana bisa, Pangeran Kerajaan Neon betingkah seperti itu? Aku harus menjauhkan Rachel dari mereka berdua' Batin Kael.

"Tidak usah, aku yang akan mengantar Rachel sesuai rencana awal" Balas Kael datar.

"I-itu benar kak" Rachel setuju dengan Kael karena entah kenapa Rachel merasa lebih aman berada disamping Kael daripada 'Kakak'nya itu.

Jawaban Rachel membuat senyum Zaka menghilang dan tergantikan dengan tatapan benci kepada Kael. Double Z mengalah dan membiarkan Kael yang mengantar Rachel.

Rachel menghembuskan nafas lega setelah Double Z berteleportasi. Kael berjalan yang segera disusul oleh Rachel.

"Kenapa sikapmu tadi santai-santai saja? Kau tidak tau berhadapan dengan siapa tadi?"

"Aku tahu, mereka dari Kerajaan Neon"

"Darimana kau tahu?"

"Kan sudah kubilang aku sudah lama berada disini, tentu saja aku mengetahui semuanya" Lama-lama Kael gemas sendiri dengan Rachel yang lola.

Rachel hanya nyengir polos. Mereka sampai di kamar Rachel.

"Kalau aku masuk bagaimana denganmu?"

"Aku akan ikut masuk" Jawab Kael enteng.

"NO! Walaupun kau berjanji akan melindungiku tapi kau tidak boleh disini!" Ucap Rachel tegas tak terbantahkan.

"Terus aku tidur dimana?"

"Tentu saja dirumahmu, kau kan disini sudah lama"

"Tapi aku tidak punya rumah"

"Memangnya hewan immortal tidak memiliki rumah?"

"Tidak, mereka akan menetap bersama pemiliknya dan karna kau 'Tuan'ku maka aku akan tidur disini"

Kael menerobos masuk mendahului Rachel yang masih terbengong. Kael memilih langsung tidur di sofa panjang daripada harus mendengarkan ceramah 'Tuan'nya yang tidak ada habisnya.

Merasa tidak dihiraukan Rachel mendorong sofa panjang itu dan berusaha sekuat tenaga untuk menggulingkan sofa panjang itu ke lantai dan terdengar suara

GEDEBUKK!

"RACHEL!!!!" Teriakan Kael menggema dan bisa membangunkan semua orang di Academy itu.

Rachel segera berlari ke kamarnya dan mengunci dari dalam. Sebenarnya Rachel takut sudah membuat Kael marah tapi melihat Kael yang terjerembab di lantai dengan wajah membentur lantai itu lucu sekali.

"RACHEL!!!" Terdengar suara pintu digedor dengan kerasnya membuat Rachel kelabakan mencari tempat persembunyian.

'Aishh, kenapa aku lupa jika aku bisa teleportasi' Ucapan lirih Kael didengar Rachel dan Rachel segera berlari menuju jendela dan melompat seketika membuat Kael yang baru saja teleportasi berteriak kaget.

"WHOAA! RACHEL!!" Kael segera melihat ke bawah jendela dan tak menemukan Rachel disana. Kael segera teleportasi menuju halaman karena jendela kamar Rachel menghadap halaman Academy dan mencari-cari Rachel.

Sementara itu di tempat lain, Rachel merasa nafasnya tercekat dan jantungnnya berdetak kencang bahkan ia merasakan ada kupu-kupu bertebangan diperutnya? Tubuh Rachel menegang mengingat kejadian barusan.

Ketika ia melompat, tepat ada seseorang yang lewat dan dengan sigap menangkap Rachel. Rachel yang masih syok tak mampu berkata apa-apa dan memilih menutup rapat mulutnya takut ia salah bicara kepada orang didepannya ini.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan? Bunuh diri heh?" Ucapnya dengan sedikit menyindir.

"A-aku tidak bunuh diri" Jawab Rachel dengan menunduk tak kuasa melihat mata elangnya yang terasa tidak asing untuk Rachel.

"Lalu apa?"

"Aku hanya menghindar dari Kael"

"Dan mencelakai dirimu sendiri?" Dia tersenyum remeh.

"Aku hanya takut Kael benar-benar marah kepadaku"

"Sebenarnya siapa Kael?"

"Partnerku"

"Kau murid baru tapi sudah dapat partner?"

"Ya,dia muncul didepanku"

"Jenis apa dia?"

Rachel hendak menjawab tapi sebuah suara menghentikannya.

"Pangeran!!" Ya dia Kael yang saat ini sedang berlari seperti anak kecil yang melihat ayahnya pulang.

"Kau kenal dia Kael?"

"Tentu! Siapa yang tidak tahu Pangeran Arnold"

Jawaban Kael membuat tubuh Rachel lemas tiba-tiba. Jadi, yang menyelamatkan dirinya adalah Pangeran?.

'Berapa Pangeran lagi yang ada di Academy ini?' Rachel membatin.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

See you on next capter😄

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang