43

2.1K 270 29
                                    

Zaka berjalan cepat mengikuti mereka, Kael terlihat sedang mengobati Rachel. Lembah itu kini sudah aman dan Axel kemudian mendirikan dua tenda besar di sekitarnya. Tak memungkinkan jika Axel mendirikan rumah di tengah lembah yang sudah hancur, jadi tenda adalah pilihan yang tepat.

Rachel masih belum sadarkan diri, ia bahkan menunjukkan raut wajah yang berubah-ubah dalam tidurnya. Melihat Rachel terluka lagi membuat Axel sangat terpukul, ia sudah berjanji kepada Ayah dan Ibunya akan selalu menjaga Rachel. 

Rachel saat ini sudah menjadi sasaran semua orang dan banyak juga yang menginginkan hidupnya membuat semuanya harus meningkatkan kewaspadaan mereka untuk melindungi Rachel.

Kael sekali lagi harus membuat pil untuk mengobati Rachel. Disaat Kael dan yang lainnya kebingungan mencari mawar biru tiba-tiba ada seekor burung merpati putih mendarat ke arah mereka. Kael mendekat dan membawa merpati putih di tangannya. 

Setelah diamati, ternyata merpati itu menderita banyak luka dan darah kering membuat bulu putihnya terlihat kusam, Kael kemudian mengobati merpati itu. Tidak lama setelah diobati merpati itu kemudian memuntahkan sesuatu yang berbentuk kotak hitam kecil.

"Apa itu?" Tanya Zaka terheran karena tidak pernah melihat benda itu sebelumnya.

Kael mengambil benda itu dan mengamati sebentar dengan dahi mengernyit, "ini kotak penyimpanan khusus yang hanya dimiliki oleh Raja Veron."

Mereka mendengar ucapan Kael dan berebutan untuk melihat kotak hitam itu.

"Aku mau lihat!" Teriak Zaka yang kemudian mendapat jitakan lagi dari Arnold.

"SAKIT! Tidak bisakah kau berbelas kasih kepadaku?!" Ucap Zaka dengan wajah masam.

Mereka tertawa mendengar ucapan Zaka, Arnold yang menjadi tersangka hanya melihatnya dengan wajah datar dan itu membuat Zaka semakin kesal kemudian berteriak, "MANUSIA ES TIDAK PUNYA HATI!!"

Arnold yang mendengarnya pun terusik dan hendak memukul Zaka lagi tetapi kemudian cahaya putih memancar dari kotak hitam itu. Kotak hitam itu kemudian membesar dan berubah menjadi peti. Kael mengambil peti itu dan di dalamnya terdapat mawar biru yang jumlahnya lumayan banyak, mungkin Raja Veron tahu jika mereka akan membutuhkan mawar biru dalam perjalanan ini.

"Akhirnya kita bisa membuat pil untuk Rachel." Ucap Kael yang akhirnya merasa lega.

"Batu apa ini?" Arnold mengambil batu kristal putih berbentuk bulat yang juga ada di dalam peti itu. Mereka mengamati batu itu dan kemudian Axel berucap, "itu batu kristal yang Ayah pernah tunjukkan kepadaku untuk menyampaikan sesuatu."

"Lalu bagaimana cara menggunakan batu ini?" Tanya Zaka.

"Hanya dengan menempelkan telapak tangan kita dan mengalirkan sedikit sihir ke dalam batu itu." Setelah Axel mengatakan hal itu kemudian dia mulai menempelkan telapak tangannya ke atas batu itu dan tiba-tiba hologram Raja Veron yang bersimbah darah muncul di depan mereka semua.


¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Heyooo apa kabarrr >.<

See you!!

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang