38

2.1K 268 19
                                    

Banyak lubang yang tergenang air di sekitar lembah, dan itu membuat mereka harus berjalan dengan hati-hati. Saat mereka hendak sampai di ujung lembah, tanah yang mereka injak tiba bergemuruh.

"Kael, lihat ke atas!" Seru Axel.

"Bahaya! Kita harus berlindung sebelum bukit longsor!" Ucap Kael.

Bukit-bukit di sekitar mereka mulai bergerak dan membuat retakan dimana-mana. Kael merubah dirinya menjadi naga dan melindungi mereka dari longsoran bukit.

Melihat Kael yang semakin tak mampu menahan beratnya tanah yang longsor membuat Arnold, Axel dan Zaka menggunakan sihir mereka untuk membantu Kael.

Rachel ingin sekali membantu dan tanpa ia duga tongkat sihirnya muncul tiba-tiba. Tongkat sihir berwarna sapphire blue terang melayang menuju Rachel. Tongkat sudah di tangan, kini Rachel memusatkan pikirannya dan kemudian menancapkan tongkat itu ke tanah yang diinjaknya.

'BOOM!'

Bebatuan dan tanah yang berjatuhan dari atas bukit menjadi butiran pasir seketika dan berterbangan di sekitar mereka. Kael merubah dirinya kembali menjadi manusia, tubuhnya terluka.

"Kael, bolehkah aku obati?" Tanya Rachel canggung.

Kael mengangguk dan membiarkan Rachel mengobati lukanya. Kael dikelilingi cahaya kuning dan lukanya menutup seketika.

"Terimakasih, Rachel."

"Sama-sama, Kael."

Baru saja mereka hendak melanjutkan perjalanan, raungan marah terdengar dari balik bukit.

'RAWRR!'

Terdengar derap langkah yang mendekat, burung-burung berterbangan meninggalkan lembah itu. Kael menajamkan penciumannya, "ada monster yang mendekat!"

Mereka mengelilingi Rachel dan waspada akan datangnya serangan dadakan.

Tanah berguncang ketika kaki yang besar melompati bukit. Lembah menjadi tak berbentuk karena kedatangan monster yang merusak segalanya.

"Monster apa ini?" Tanya Zaka yang bahkan mereka semua tidak tahu makhluk apa itu sebenarnya.

Monster dengan taring yang tajam, berkaki dua. Penampakannya seperti gorila tapi ini berukuran raksasa dan mempunyai taring serta kuku tangan yang tajam.

"Mungkinkah dia penunggu lembah ini?" Tanya Rachel ketakutan.

"Bukan, lembah ini tidak mempunyai penunggu dan jika memang dia penunggu lembah, dia tidak akan merusak lembah ini." Jawab Kael sembari mengamati monster itu.

Rachel menggenggam lengan Zaka erat dan Zaka pun menyadari ketakutan Rachel, "tenang saja Rachel, kita pasti melindungimu."

"Pasti ada seseorang yang mengirim monster itu kesini!" Ucap Arnold yang tentu saja disetujui semuanya.

"Tetapi untuk apa?" Axel penasaran jika memang benar ada yang mengirim monster itu.

"Untuk apa lagi kalau bukan mengincar Rachel." Ucap Kael dengan yakin.

Mereka terlalu sibuk berbincang hingga tak menyadari monster itu melemparkan batu besar ke arah mereka.

"AWAS!" Teriak Rachel dan kemudian dia berlari berusaha menghalangi batu besar itu mengenai mereka.

'BUGH!'

Batu besar menghantam tubuh Rachel membuat mereka terkejut. Rachel terpental menghantam bukit di belakangnya.

"RACHEL!" Mereka berlari menghampiri Rachel dan bersama-sama menghancurkan batu besar itu.

"A-aku tidak apa-apa, hanya butuh istirahat sebentar." Setelah mengucapkan itu, Rachel tak sadarkan diri.

Axel membaringkan Rachel di atas batu besar yang sudah ia lapisi kain. Darah mengucur deras dari perut Rachel. Kael segara mencari ramuan di kotak penyimpanan dan kemudian dibuatnya menjadi pil. Axel dibantu Kael menaburkan ramuan itu ke perut Rachel.

Kael dan Axel bertugas untuk menjaga Rachel, sementara Arnold dan Zaka bertarung melawan monster itu. Monster yang bertubuh seperti manusia membuatnya mudah bergerak dan membalikkan serangan Arnold dan Zaka.


¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Heyoooo ^-^

Mon maap lamaa honeymoon dulu xixixiiiii *becandaaa

Ucapin selamat dong fi abis nikah nii haha.

Masihkah ada yang nungguin update xixi???

Mon maap jika ceritanya makin ga seru dan malah bikin kalian bosen^-^

See you!!

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang