44

1.5K 217 5
                                    

Bangunan Kerajaan Tumbler tampak mulai hancur dan sudah banyak prajurit yang tewas. Raja Veron berdiri dengan gagah tak terlihat ketakutan sedikitpun di wajahnya walaupun di tubuhnya terdapat banyak noda darah.

"Kalian lindungi Rachel, biar saja mereka menjadi urusan kami. Ingatlah jangan sampai tertangkap!"

Setelah mengucapkan itu, hologram Raja Veron menghilang segera.  Mereka saling berpandangan mencoba untuk tetap tenang.

"Kita harus pergi dari sini, semakin cepat kita sampai di tujuan akan semakin cepat kita bisa pulang juga." Ucap Axel yang segera memecah suasana.

"Baiklah, aku akan membuat pil untuk Rachel terlebih dahulu." Ucap Kael yang kemudian mulai membuat pil.

"Kemana tujuan kita selanjutnya?" Tanya Zaka.

Axel membuka peta usang dan melihatnya kemudian berkata, "kita akan pergi ke Laut Crystal."

"Kita pergi setelah Rachel siuman terlebih dahulu." Ucap Arnold yang mengakhiri pembicaraan mereka.

Langit sudah gelap, matahari telah tenggelam digantikan dengan munculnya bulan yang cahayanya cukup terang untuk malam ini.Pil sudah siap dan segera diberikan kepada Rachel. Mereka menunggu dengan cemas, Rachel harus siuman agar mereka bisa melanjutkan perjalanan lagi.

Rachel di dalam tidurnya melihat potongan memori yang jumlahnya banyak mulai memasuki pikiran Rachel. Perlahan Rachel mulai mengingat kembali semuanya dan ada bisikan asing yang membuat Rachel terpaku sejenak.

Axel melihat jari Rachel bergerak dan segera mendekat, diusapnya kepala Rachel sembari menunggu Rachel membuka matanya.

"Kakak?" Ucap Rachel yang terdengar pelan.

"Iya, Rachel. Ini kakak." Axel tak meyangka Rachel sudah mengingatnya kembali.

"K-kak, kita harus segera pergi dari sini." Rachel berusaha bangkit dibantu dengan Axel.

"Rachel, kamu baru saja siuman, lebih baik kita beristirahat disini untuk malam ini." Ucap Arnold yang terlihat cemas.

"Arnold benar Rachel, kita berangkat besok pagi." Timpal Zaka.

"Baiklah." Ucap Rachel yang kemudian masuk ke dalam tenda untuk tidur.

Saat semuanya sudah tertidur, Rachel berjalan keluar tenda dan mengamati tenda di sebelahnya. Rachel menghembuskan nafas panjang dan bersiap untuk melakukan sesuatu.

Rachel menutup matanya, tongkat sapphire blue kini sudah ada di tangannya. Rachel mulai mengucapkan sesuatu dan tongkatnya mengeluarkan cahaya terang. Segera di arahkan tongkatnya ke tenda yang ada di hadapannya.

'BOOM'

Rachel terengah sesaat dan melihat tendanya sudah menghilang. Rachel menatap sekitar dan terkejut ketika netranya bertemu dengan netra Kael yang sedang menjadi naga. Kael merubah dirinya menjadi manusia dan mendekati Rachel.

"K-Kael?? Bagaimana bisa kamu masih ada disini?" Tanya Rachel yang terkejut melihat Kael yang ternyata tidak ada di dalam tenda.

"Apa yang kamu lakukan, Rachel? Kamu membawa teman-teman kita kemana? Aku tahu ada yang tidak beres ketika kamu siuman." Sorot mata Kael menajam.

"K-Kael aku mendapat bisikan." Ucap Rachel dengan wajah sendu.

"Bisikan apa, Rachel?"

"Arnold adalah dalang dari semua ini dan aku mau tidak mau harus membawa mereka kembali ke kerajaan agar kakak dan Zaka aman." Rachel mulai terisak.

Ucapan Rachel membuat Kael linglung untuk sesaat.

"Arnold tidak mungkin seperti itu, Rachel. Arnold yang aku kenal tidak jahat." Kael menolak menerima fakta yang ada.

"Kau tertidur terlalu lama, Kael. Kau tidak tahu apa yang telah terjadi selama kamu tertidur." Ucap Rachel mencoba menyadarkan Kael.

"Tetapi di Kerajaan sedang ada perang, Rachel. Bagaimana kalau mereka tidak selamat?" Kael tiba-tiba menjadi bingung dengan situasi saat ini.

"Kita harus segera pergi ke Laut Crystal agar kita bisa segera kembali, Kael."

"Baiklah, kita pergi sekarang."


¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Mendekati ending, diusahakan akan update setiap hari:)

Bye-bye Arnold huhu:(

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang