27

14.1K 1.1K 54
                                    

Flashback On

Saat itu, Kael baru saja kembali ke academy dan mendapati jika suasana hari itu sangat sepi berbeda dengan hari-hari biasanya. Kael mengelilingi academy untuk melihat apa yang terjadi dan kebetulan melewati kamar Axel dan Arnold. Ia merasakan jika ada kekuatan yang mengunci ruangan itu, dan dengan segera menghancurkan kekuatan itu dan melihat Axel serta Arnold terduduk dengan raut wajah frustasi.

"Ada apa?" Pertanyaan Kael membuat mereka berdua terkejut sekaligus behagia.

"Kael! Tolong, selamatkan Rachel!" Jawab Axel dengan tergesa.

"Rachel? Dia kenapa?!" Kael tanpa sadar menaikkan volume suaranya.

"D-dia akan di kembalikan ke bumi hari ini." Axel gugup setelah Kael meninggikan suaranya.

"APA?!" Kael tentu saja terkejut dan memerintahkan Axel untuk segera memberitahukan Raja Veron dan Ratu Quisin untuk datang ke academy segera mungkin dengan telepatinya.

Setelah itu mereka bergegas menunju aula dan tepat ketika mereka hendak masuk suara Raja Veron terdengar, "Axel!"

Mereka menghentikan langkah mereka dan menghampiri Raja Veron.

"Kenapa kamu mamanggil kami mendadak seperti ini?" Tanya Raja Veron.

"Maaf Ayah, tapi hari ini Rachel akan di kembalikan ke bumi dan aku tidak bisa membantunya karena kamarku terkunci kekuatan Mr. Jeet," Arnold terburu-buru menjelaskan.

"Apa?! Berani sekali dia mengambil keputusan sendiri!"

Mereka segera membuka pintu aula dan melihat Rachel hendak memasuki portal. Ratu Quisin melihat kalung yang dipakai Rachel dan tanpa sadar berteriak memanggil nama Rachel keras membuat semua orang menoleh dan kemudian tercengang.

Ratu Quisin yakin sekali jika Rachel adalah putrinya yang hilang. Saat itu, Ratu Quisin belum bisa memastikan dengan jelas apakah dia putrinya atau bukan tetapi saat ini, ia dapat dengan jelas melihat kalung itu yang hanya bisa dilihat olehnya dan seseorang.

Pertemuan ini sangat tak mereka harapkan, bila saja mereka tidak datang tepat waktu mungkin mereka sudah kehilangan kesempatan terbaik untuk bertemu dengan Rachel, putri yang selama ini mereka cari.

Flashback End

"Dan selanjutnya kau sudah tahu sendiri, Rachel." Kael mengakhiri ceritanya mengenai insiden waktu itu.

"Kau bilang, hanya ibuku dan seseorang yang bisa melihat kalungku?" Rachel tak bisa menahan rasa penasarannya.

"Iya Rachel, tetapi ibu tidak tahu siapa seorang lagi yang bisa melihat kalungmu. Ibu hanya takut jika nantinya dia akan berbuat sesuatu yang jahat kepadamu." Ratu Quisin menghela nafas diikuti tatapan sedih.

"Ibu tenang saja, Rachel akan baik-baik saja." Rachel mencoba menenangkan Ratu Quisin.

Semua orang di ruangan itu juga dalam hati mengiyakan ucapan Ratu Quisin. Mereka mengkhawatirkan Rachel.

"Baiklah, ada yang masih perlu kita bicarakan lagi." Raja Veron memberi tanda kepada Ratu Quisin untuk memulai.

"Rachel, kami dengar dari Kael jika kamu sudah mendapatkan kotak kecil? Apakah itu benar?" Ratu Quisin bertanya dengan nada serius kali ini.

"Benar, ibu."

Ratu Quisin menghela nafas mendengar jawaban Rachel, "Karena kamu sudah memiliki kotak itu, tandanya kamu harus melakukan perjalanan ke daerah Lewo sesegara mungkin."

"Daerah Lewo?" Axel dan Arnold bertanya bersamaan.

"Kalian mungkin belum pernah mendengar tentang daerah itu karena daerah itu sangat tertutup dengan dunia luar. Tidak ada yang tahu persis seperti apa dan dimana daerah itu sebenarnya, banyak mengatakan jika daerah itu hanyalah mitos." Axel dan Arnold menganggukkan kepala mereka sembari memikirkan sesuatu.

"Apa yang harus Rachel lakukan disana ibu?"

"Kami pun tidak tahu apa yang harus kamu lakukan disana, kami hanya mendapatkan perintah dari leluhur terdahulu agar kamu melakukan perjalanan ketika kamu sudah mendapatkan kotak itu." Raut cemas terlihat di wajah Raja Veron dan Ratu Quisin.

"Mungkin di daerah itu ada petunjuk tentang kekuatan Rachel yang sebenarnya?" Perkataan Kael membuat mereka terdiam.

"Itu mungkin saja." Sahut Raja Veron.

"Kapan Rachel akan melakukan perjalanan itu?" Rachel sudah bertekad jika dia akan melakukan perjalanan ini entah apa yang nantinya akan ia dapatkan.

"Seharusnya lusa kau sudah harus melakukan perjalanan itu." Ratu Quisin sebenarnya tak rela jika harus berpisah kembali dengan putrinya itu, tetapi ia tak boleh egois.

"Baiklah, Rachel akan mempersiapkan dari sekarang." Ucap Rachel dengan penuh tekad.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

TA Up😉
Segini dulu yakk?😥
Part selanjutnya bakal publish segera jika dia juga gerak cepet buat gambar polanya:v
Iya diaaa, si demitt OkyRizky97 😆😆✌

Pai paii, jumpe lagi yee^^

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang