17

17.7K 1.5K 122
                                    

Axel putra mahkota Kerajaan Tumbler menangis di samping Rachel yang tengah tak sadarkan diri. Tentu saja hal ini membuat Double Z terkejut dan menerka-nerka ada hubungan apa antara Axel dengan Rachel.

Axel segera menghapus air matanya dan bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"Ada apa kalian kemari?" Tanya Axel tanpa menatap Double Z.

"Kami ingin menjenguk Rachel" Zaka menjawab dengan nada khawatir.

"Ada hubungan apa antara kalian dengan Rachel?" Sekarang Axel sepenuhnya menatap Double Z.

"Saat kami membawa Rachel dari bumi, kami merasa kasihan padanya dan meminta dia untuk memanggil kita kakak" Pandangan Zaka menerawang jauh ke belakang.

Walaupun Rachel tengah tak sadarkan diri, tetapi ia masih bisa mendengar apapun yang disekitarnya termasuk perbincangan Axel dengan Double Z. Pengakuan Double Z tentu saja membuat Rachel terhenyak.

Rachel dengan sepenuh hati mempercayai Double Z jika mereka tulus menganggap Rachel sebagai adiknya, namun apa yang ia dengar saat ini membuat kepercayaannya runtuh dan menangisi diri sendiri karena dengan bodohnya menganggap orang asing itu baik. Tak ada yang menyadari jika Rachel menangis dalam lelapnya.

Cuaca tiba-tiba mendung, awan hitam berkumpul menjadi satu di atas langit Tumbler Academy. Angin besar disertai petir menyambar Tumbler Academy di siang itu. Hujan turun dengan derasnya dan tanah bergetar dengan hebat mengakibatkan guncangan di Tumbler Academy.

Kepala sekolah beserta guru segera mengungsikan anak didik mereka ke tempat yang aman. Mereka bertanya-tanya, kenapa terjadi seperti ini?. Tentu saja ini bukan ulah Raja Kegelapan. Karena mereka tahu dengan jelas apa yang Raja Kegelapan inginkan dan serangannya.

"Ada apa ini?" Tanya Mr.Jeet kepada guru-guru disitu.

"Kami juga tidak tahu, tiba-tiba terjadi seperti ini" Jelas Mr.Smith

"Yang jelas ini bukan ulah Raja Kegelapan" Ucap Mr.Mark guru dibidang pertahanan.

"Ya, kau benar Mark, tentu kita tahu bagaimana serangan Raja Kegelapan dan ini terasa seperti ada kekuatan alami yang akan muncul dari seseorang" Guru-guru yang lain pun menyetujui ucapan Mr.Jeet dan mulai menerka-nerka siapa yang memiliki kekuatan ini.

Sementara itu, Axel yang merasakan akan datangnya bahaya tanpa pikir panjang segera membawa Rachel ke Kerajaan Tumbler agar Rachel selamat tak mempedulikan Double Z yang hendak protes.

Axel berteleportasi ke kamarnya di Kerajaan Tumbler dan membaringkan Rachel dengan hati-hati. Axel memanggil tabib istana untuk memeriksa Rachel lebih lanjut.

Beruntung, Axel membawa Rachel di saat yang tepat karena saat ini masih tersedia beberapa bunga mawar biru di Kerajaan. Tabib segera meracik bunga itu dan memberikannya kepada Rachel. Axel menantikan perubahan pada Rachel dengan cemas seperti saat di UKS Academy.

Flashback On

Axel muncul di UKS Academy dan melihat sekeliling ternyata tidak ada siapa-siapa kecuali Rachel yang sedang terbaring lemah.

Axel duduk di kursi dan menatap sendu Rachel. Dengan hati-hati, Axel memegang lembut tangan Rachel dan menggenggamnya erat. Axel cemas melihat keadaan Rachel yang seperti ini. Axel seolah bisa merasakan apa yang Rachel rasakan saat ini.

"Entah kenapa, aku tidak bisa tidak memikirkanmu Rachel. Kau terlampau mirip dengan seseorang yang sangat berarti bagiku dan kuharap semua itu akan menjadi kenyataan" Rachel mendengar tapi dia tak merasa marah bahkan Rachel bahagia mendengar penuturan Axel. Tak terasa air mata mengalir di pipi Axel dan saat itu juga Double Z muncul tiba-tiba. Double Z perusak suasana,-

Flashback Off

Di Academy keadaan sudah kembali normal, murid-murid Academy sudah diperbolehkan keluar dari ruangan. Kael yang menyadari jika ini diakibatkan oleh kekuatan Rachel segera berteleportasi menuju UKS namun disana ia tak melihat Rachel. Kael mencoba memfokuskan diri dan menerawang keberadaan Rachel.

Kael dibuat tercengang dengan penglihatannya. Rachel berada di Kerajaan Tumbler tepatnya di kamar Axel. Memang Kael ingin mempertemukan mereka namun, saat ini situasinya sedang tidak mendukung.

Mau tak mau Kael harus membawa Rachel keluar dari Kerajaan Tumbler sebelum Axel kembali.

Kael berteleportasi ke kamar Axel dan melihat pergerakan kecil ditangan Rachel tak lama Rachel membuka matanya dan menemukan Kael sedang menatapnya.

"Kael.." Panggil Rachel hampir menyerupai bisikan tapi masih bisa didengar oleh Kael. Kael menghampiri Rachel.

"Tenang Rachel, sekarang kau aman. Tapi kita harus keluar dari sini okey?" Derap langkah kaki mendekat ke kamar Axel membuat Kael gelisah.

"Kenapa?" Tanya Rachel lemah.

"Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan tapi kita harus pergi dari sini dulu Rachel" Kael semakin bergerak gelisah dan hendak membawa Rachel hingga..

BRAKK

"Lepaskan tanganmu dari Rachel!!!"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤


👉TBC👈

Yakk gaess akhirnya up jugaa😄 mungkin klean ngerasa chap ini agak gimana gituu yakk?😂 Maapkeun author inii yakk karna abis potek hati jadi pikiran melayang kemana-mana..💔😢

Oh iyaa.. Btw anyway busway yang nabrak Tayo bunyinya wikwikwik, saya mau ngucapin terima kasih buat HansHartono yang udah bantu ngasih beberapa pilihan nama buat cast tambahan dan juga buat Novita_opy yang udah ngasih saran buat nambah cast n milih nama yang sesuai dengan sosok yang kamu harapkan😍 Hans jan geer yakk :v

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang