7

20.2K 1.6K 16
                                    

Rachel keluar dari kelas dan memanggil Leon lalu Rachel segera menghampiri Fera yang sudah  menunggunya di kantin. Sesampainya Rachel dikantin ternyata keadaan kantin tidak seramai biasanya dan dimeja paling pojok sudah ada Fera dan juga Dion.

"Hai" Teriak Rachel

Fera dan Dion serempak menoleh dan mendapati Rachel sedang melambaikan tangannya ke arah mereka.

"Rachel, sini!" Ucap Fera semangat

Rachel melangkahkan kaki ke meja itu dan duduk di sebelah Fera.

"Dion lo lolos ngga?" Tanya Rachel sembari duduk.

"Lolos dong Chel" Jawab Dion bangga

"Beneran?"

"Iya dong. Lo sendiri gimana?"

"B aja" Jawab Rachel sok cuek sambil memakan kentang goreng milik Fera.

"Ish Rachel ngeselin" Fera mengerucutkan bibirnya lucu membuat Dion yang didepannya gemas.

"Gue lolos"

"Beneran Chel?" Fera memandang Rachel dengan mata menyipit curiga.

"Beneran lah, tanya aja sama Double Z"

"Double Z?" Ucap Fera membeo

"Itulohh kak Zaka sama kak Zain"

"Oo.. Kakak tampan?"

"Liat yang bening dikit langsung inget" Cibir Rachel sambil menjentikkan jarinya ke dahi Fera membuat Fera mengaduh kesakitan.

Dion hanya bisa menghembuskan nafas pasrah pasalnya setiap Dion hendak menyatakan perasaannya ke Fera ia selalu merasa bahwa Fera sedang menyukai orang lain dan bukan dirinya.

Rachel yang menyadari kemurungan Dion pun mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Berarti kalian tadi juga ketemu diri kalian yang tersegel?" Tanya Rachel berbisik.

"Yap, dan Magic Colorku Yellow" Fera menjawab antusias dengan berbisik juga.

"Kalau Magic Colorku Green. Lo sendiri apa Chel?" Ucap Dion yang juga berbisik

"I-itu, Ma-Magic Colorku Blue" Mata Fera menyipit melihat tingkah Rachel yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Lo nyembunyiin sesuatu dari kita Chel?" Tanya Fera to the point

"E-enggak kok" Ucap Rachel kembali terbata

Fera dan Dion hanya mengangguk-anggukan kepala mereka tanda bahwa mereka mengerti, namun Fera tahu bahwa Rachel menyembunyikan sesuatu. Fera memilih untuk tidak memaksa Rachel bercerita.

Mereka makan dengan sesekali bersendau gurau membuat kebersamaan di antara mereka semakin terasa hingga membuat beberapa murid iri akan persahabatan mereka yang sudah terkenal di sekolah itu.

"Pengumuman! Diharapkan seluruh murid berkumpul di aula sekarang juga!" Pengumuman itu menggema di seluruh ruangan. Murid-murid berbondong-bondong memasuki aula termasuk Rachel.

Aula terasa sangat ramai dan keadaan menjadi hening seketika ketika Kepala Sekolah naik ke atas panggung.

"Anak-anak, Bapak mengucapkan terima kasih atas partisipasi kalian untuk mengikuti seleksi dari Tumbler Academy. Bagi kalian yang lolos, Bapak ucapkan selamat dan bagi kalian yang belum lolos jangan putus asa dan jangan pantang menyerah!!" Ucap Kepala Sekolah dengan penuh wibawa.

"Perwakilan dari Tumbler Academy akan membacakan siapa saja yang lolos di seleksi ini. Untuk Zaka dan Zain dipersilahkan" Lanjutnya

Double Z naik ke atas panggung diiringi bisik-bisik dari murid perempuan yang terang-terangan memuja ketampanan Double Z.

"Bagi murid yang namanya disebut harap maju ke depan, paham!?" Ucap Zaka tegas

"PAHAM KAK!"

"Fera Reila, Dion Steward dan Rachel Lexi"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang