11. Pulang

40.8K 6.1K 49
                                    

EILEEN POV

"Spirit Guide?? " Fred mengangguk.

"Sihir hitam memang berasal dari iblis, tapi sihir hitam memiliki keistimewaan yang bahkan tidak di miliki oleh pengguna sihir murni, hanya saja untuk mendapat sihir hitam memerlukan pengorbanan khusus, itulah kenapa sedikit yang memiliki sihir ini selain itu kerajaan juga melarang memiliki sihir hitam karena kekuatannya yang berbahaya,"

Hmm jadi sihir hitam memerlukan pengorbanan khusus? Kira-kira apa yang Eileen berikan untuk mendapat sihir hitamnya? Dalam novel tidak banyak mengambil cerita dari sudut pandang Eileen, sekalinya mengambil hanya berisi kebencian dan rencana jahat untuk Maisha. Sungguh miris!

"Dan Spirit Guide salah satu keistimewaan itu. Kau bisa berkomunikasi dengan roh bahkan bisa memerintahnya sesuka hatimu dengan syarat, kau harus menolong roh itu sebelumnya."

"Tunggu aku penalasan dengan sesuatu, semalam kau memintaku untuk menalik sihil hitam di tubuhmu, kenapa kau yakin aku bisa menalik sihil hitam itu?"

"Selain Saintess, hanya pengguna sihir hitam yang bisa menarik dan menghapus sihir hitam,"

Aku menyerit, "Bukankah kau bilang sihil hitamku belum bangkit?"

"Sihir hitammu memang belum bangkit tapi saat ini sihir hitam milikimu menyamar menjadi sihir kegelapan,"

"Apalagi itu sihil kegelapan?!!!" Aku mengacak rambutku.

Sihir kegelapan? Bahkan aku tidak pernah membaca sihir itu di buku!

"Sulit menjelaskannya, intinya sihir kegelapan itu bisa dikembangkan menjadi sihir hitam. Sampai sini kau mengerti?" Aku menggeleng.

Jujur saja aku masih bingung kenapa bisa punya sihir hitam ditambah sihir itu sekarang malah menyamar jadi sihir kegelapan, hah rasanya kepalaku mau pecah.

"Sudahlah kau masih terlalu kecil untuk mengerti ini," Aku mendelik kesal.

"Aku bukan anak kecil!"

Fred tertawa," Hahaha ya ya tubuhmu memang anak kecil tapi tidak dengan jiwa mu," Fred menyeringai.

Aku menatap Fred shok, bagaimana dia bisa tahu?

"Aku melihat masalalumu," Katanya seolah bisa membaca apa yang aku pikirkan tunggu! Apa dia memang bisa?

"Aku melihat seluruh ingatanmu saat melakukan kontrak."

"Aku tidak pelnah membuat kontlak denganmu!" Ketusku, aku masih kesal karena dia melihat ingatanku tanpa ijin.

Fred memutar matanya, "Kau sudah membuat kontrak denganku semalam, saat kau membantuku." Katanya santai.

Apa dia bilang? Semalam?

Aku membuat gerakan seperti meremas wajahnya, "KENAPA KAU TIDAK BILANG?! DASAL HANTU KULANG AJAL!!"

"Jika aku bilang dari awal apa kau akan membantuku?"

Tentu saja tidak!

"Sudahlah jangan marah, lagi pula kita sama-sama di untungkan, kau bisa memanfaatkanku sesukamu dan aku mendapatkan ingatanmu bukankah itu adil?"

Adil pala lu!! Jelas-jelas aku merasa sangat dirugikan sekarang!

"Baiklah aku mengaku salah, jangan marah. Hey katakanlah sesuatu."

"Eileen,"

"Aku janji akan melakukan apa saja untukmu,"

"Bukankah itu memang sudah jadi tugasmu?" Dia tersenyum, lalu mengangguk antusias.

Hah sudahlah, lagi pula ini sudah terjadi mulai saat ini aku harus barhati-hati dengan roh disekitarku. Aku bisa melihat Fred bukankah tidak menutup kemungkinan aku bisa melihat roh lain?

Astaga membayangkan aku dikelilingi para roh saja sudah membuatku merinding.

EILEEN POV END

•••••••••••••••

1 Minggu sudah berlalu, selama seminggu itu Eileen banyak menghabiskan waktu bersama Fred.

Oh ya, awalnya roh itu kekeh ingin selalu mengikuti Eileen yang dengan tegas gadis kecil itu tolak.

Bagaimanapun Eileen merasa ngeri jika terus diikuti sosok yang melayang dan akhirnya mereka membuat kesepakatan, di mana Eileen akan memanggil Fred jika ia membutuhkan bantuan.

Saat ini Eileen ada di perpustakaan Menara Sihir dengan Fred menemaninya.

Jujur saja Fred ini sangat membantu, Eileen bisa menyuruh roh itu mengambilkan buku yang tidak terjangkau olehnya.

"Fled kamu bilang sebelum belubah jadi mayat hidup awalnya menyentuh bunga ox kan? Apa bunganya sepelti ini?" Eileen menunjuk gambar di buku yang ia pegang.

"Ya itu bungannya."

Eileen mengamati bunga itu, sekilas bunga ox mirip dengan bunga raflesia arnoldi. Bedanya jika bunga raflesia arnoldi seperti tidak memiliki batang maka, bunga ox memiliki batang yang besar dan tinggi sekitar 1 meter.

"Buku ini mengatakan bunga ox digunakan untuk litual bagi pemilik sihil hitam, pantas saja tubuhmu di selimuti sihil hitam Fled! Sepeltinya bunga itu sudah ada yang memakainya," Fred mengangguk setuju.

Semasa hidup, Fred hanyalah anak panti asuhan, itulah kenapa ia memilih mati dan mengabdi pada Eileen, setidaknya menjadi roh ia tidak akan merasakan lagi perihnya kehidupan.

Sedang asyik membaca, Eileen di kagetkan dengan kedatangan Gene, "Nona Muda! Kita harus segera pulang." Ucapnya dengan nafas tersenggal.

"Kenapa?"

"Terjadi sesuatu di kediaman, sekarang Tuan Duke sudah menunggu di kereta," Mata Eileen membelak.

Gene segera membawa tubuh kecil Eileen. Di kereta kuda, Eileen melihat wajah Varold yang menggelap. Perjalanan pulang ini suasana terasa mencekam oleh aura Varold.

'Kenapa ini... Bukankah seharusnya tidak terjadi apapun? Di novel Eileen membuat kekacauan hingga Ibunda meninggal saat Ayahanda bertugas di Menara Sihir, tapi sekarang aku tidak di sana!!! Kenapa masih terjadi sesuatu!!!'

"Kita tidak tahu bagaimana takdir bekerja," Ujar Fred

Eileen menutup wajah dengan telapak tangan, ia bahkan masih di pusingkan oleh sihir hitam dan sihir kegelapan. Kini ia harus menghadapi kenyataan jika ia tidak berhasil menyelamatkan nyawa ibunya.

Perlahan air mata mulai meleleh dari sudut matanya, awalnya hanya isak kecil semakin lama berubah menjadi isakan keras. Dia merasa melakukan hal yang sia-sia.

'Jika tahu tetap seperti ini, aku tidak akan pergi.' bathinya pilu.

•••••••••••••••

Sesampainya di kediaman Zavinxon, Varold langsung turun dari kereta kuda. Eileen hanya pasrah saat Gene membantunya.

Ketika memasuki kediaman utama, Eileen melihat sebuah jasad yang di tutupi kain putih. Kevland menangis dalam pelukan Varold.

Lagi-lagi air mata Eileen jatuh. Gadis kecil itu menangis di sudut ruangan. Sebuah satu tangan di sodorkan padanya. Eileen melihat Aston yang berjongkok dihadapannya.

"Kakak... Hiiks! Hiiks! Ibu... Ibu," Ucapnya lirih.

Aston mengangguk, perlahan ditariknya tubuh mungil Eileen dalam dekapannya.

"Menangislah." Katanya.

Eileen membalas pelukan Aston, membenamkan wajahnya menangis di dada Aston.

To Be Continued.

Kamis, 18 Maret 2021.

Akhirnya sampe juga sama bagian ini....

Mention kalo ada typo.

XieXie <3.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang