43. Pembalasan

24.9K 4.6K 612
                                    


"Salam Kakak, salam Pangeran dan salam... Lady." Sapa Eileen dengan tersenyum manis.

"Oh salam juga Eileen." Balas Nyx sembari tersenyum.

"Lady maafkan aku." Tukas Maisha yang segera berdiri dari duduknya. "Lady tolong jangan salah paham, ini tidak seperti yang kau pikirkan."

"Tidak perlu berdiri Lady, dan juga apa maksud perkataanmu?" Tanya Eileen dengan terkekeh kecil.

"Aku... Aku takut Lady marah karena aku duduk disini." Cicit lemah Maisha.

"Kenapa Anda bisa berfikir begitu? Ini adalah tempat umum, siapapun berhak duduk dimanapun sesuai keinginannya."

Maisha yang awalnya menunduk seketika mendongak, ia seperti mencari sesuatu di raut wajah gadis bermanik Heterochromia itu yang sayang ia hanya melihat raut ceria dan tanpa beban disana.

"Emm Lady duduklah," Katanya sambil mempersilahkan Eileen duduk di tempatnya tadi. Dan tentu saja Eileen menggeleng cepat.

'Kau pikir aku sudi duduk di bekasmu?'

"Tidak perlu repot Lady, lagi pula saya tidak lama, dan tidak ingin mengganggu kalian."

"Saya kesini hanya ingin meminta maaf atas sikap kekanakan saya kemarin. Tolong maafkan saya." Ujar Eileen seraya membungkuk hingga membentuk sudut 90 derajat.

Sontak saja apa yang Eileen lakukan membuat semua pasang mata membelak. Sejak kedatangan Eileen, gadis itu memang sudah menjadi pusat perhatian. Awalnya mereka mengira Eileen akan membuat ulah terlebih Maisha berada di tempat yang bisa gadis bersurai putih itu tempati. Tapi ternyata pemikiran mereka salah total.

"Lady! Apa yang kamu lakukan?" Maisha kaget langsung meraih bahu Eileen, membuatnya berdiri kembali.

'Uhh sepertinya aku harus mandi air bunga setelah ini.'

"Tidak perlu seperti ini Lady, kamu.... Kamu membuatku tak nyaman."

"Tapi saya tulus Lady, saya tahu sikap saya kemarin sangat keterlaluan, kemarin saya.... Benar-benar kaget."

Maisha menggeleng, senyum lembut tersemat diwajahnya. "Tidak papa Lady, aku dapat memakluminya. Apalagi usia Lady masih sangat muda, itu hal yang wajar."

Eileen tersenyum tipis, 'Ternyata dia pandai bersilat lidah, bersikap sebagai orang yang bijak, nyatanya dia menjatuhkanku secara tak langsung.'

"Oh iya, aku membuat Cookies khusus untuk Lady, saya harap Lady akan menyukainya." Eileen menyerahkan 1 dari 2 wadah yang ia bawa.

"Wahh apakah aku boleh minta Eileen?" Ucap Jereon bersemangat.

Seketika Eileen menatapnya penuh penyesalan, "Maaf Pangeran, tapi ini aku buat khusus untuk Lady Phoebe, sebagai permintaan maaf kemarin."

"Kau sangat beruntung Lady," Ujar Nyx, ia menatap iri pada gadis bersurai hijau itu. "Percayalah, cookies buatan Eileen sangat enak."

Eileen terkekeh, "Pangeran terlalu memujiku, aku tidak sepandai itu."

"Tapi Pangeran Nyx memang benar,cookies serta semua masakanmu adalah yang terbaik." Timpal Kevland.

"Oh iya aku hampir lupa, aku membuat kue baru, ini adalah brownis susu keju, aku membuatkan khusus untuk Kak Kev." Katanya seraya menyerahkan sisa wadah.

Kevland tersenyum, lalu meraihnya. Seketika para Pangeran langsung mengikuti segala gerak Kevland dan begitu tutup wadah dibuka semua langsung meneguk ludah kasar.

 Seketika para Pangeran langsung mengikuti segala gerak Kevland dan begitu tutup wadah dibuka semua langsung meneguk ludah kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang