32. Aerum Academy

26.9K 4.6K 104
                                    

"Tahan sihirmu."

"Anginnya masih terlalu besar."

"Fokus Eileen! Buat angin itu lebih halus,"

"Sekarang coba gugurkan daun pohon itu." Kalandra menunjuk sebuah pohon.

Eileen menatap fokus target, ia membuat gerakan tangan memutar lalu berakhir dengan mengepalkan tangan.

Wushh

Angin buatan Eileen melesat, dari tanah menuju atas, membuat daun di pohon terbang ke atas namun tak cukup membuatnya berguguran.

"Kekuatannya terlalu kecil!" Seru Kalandra.

Eileen menghela nafas lelah, menahan kekuatan jauh lebih sulit.

"Aku lebih senang mengeluarkan seluruh kemampuanku!"

"Coba sekali lagi jika kau berhasil kita bertanding."

"Benarkah?" Mata Eileen berbinar. Bertanding adalah hal yang paling ia sukai, sayangnya Kalandra selalu memiliki berbagai alasan untuk menolaknya.

"Ya, tapi jika gagal kau harus mencarikanku tanaman herbal selama 1 bulan penuh."

Eileen berdecak, ia kembali memusatkan fokus pada target. Perlahan putaran angin membentuk tornado kecil berpusat mengelilingi Eileen. Setelah yakin anginnya cukup,
Ia mengarah angin itu pada target.

Wushh

Angin itu melesat awalnya pelan, namun ketika mengenai target putarannya mengencang. Seketika daun-daun itu membentuk hujanan daun layaknya musim gugur.

"Bagus pengendalian elemenmu semakin baik. Sekarang gunakan cahaya untuk menumbuhkan daun baru."

Eileen menurut, ia mengeluarkan kabut putih untuk memancarkan cahaya.

Kabut itu mengitari pohon yang daunnya telah berjatuhan. Setelah kabut putih menghilang, daun baru telah tumbuh. Itulah salah satu fungsi dari elemen cahaya, sebagai healing.

"Apa kita akan bertanding?"

"Bukan bertanding, tapi pertahanan. Aku akan menyerangmu dan kau harus menghindar. Ingat hanya menghindar! Tidak menyerang! Aku ingin melihat sekuat apa pertahananmu."

"Tapi Miss...." Ucapan Eileen terpotong ketika Kalandra tiba-tiba melempar kipas padanya.

Refleks Eileen membungkuk menghindari serangan. Namun tidak semudah itu, Eileen menoleh ia melihat kipas itu membelok dan kembali mengarahnya.

Eileen berlari. Tapi sejauh apapun ia berlari kipas itu masih mengejarnya.

"Jangan menyerang!" Kata Kalandra melihat Eileen yang akan mengeluarkan sihir.

Karena terdesak, Eileen berhenti berlari lalu membangun perisai air. Kipas itu terus berputar perlahan mengikis perisai buatan Eileen.

'Jika begini terus perisaiku akan hancur!' Batinnya sambil berusaha mepertebal sihirnya.

Eileen melihat kipas yang mulai mengikis perisainya.

Eileen mengeluarkan elemen anginnya. Angin itu mengitari perisai air lalu keduanya menyatu. Semakin lama perisai air Eileen mengeras hingga akhirnya berubah menjadi perisai es sepenuhnya.

Gadis bermanik Heterochomia itu tersenyum puas. Kipas milik Kalandra terjepit dalam es buatannya.

Tiba-tiba Eileen merasakan tanah yang dipijaknya bergetar. Eileen menunduk, terlihat jelas retakan disana. Reratan itu menjalar hingga menyentuh perisai esnya, membuat perisai es itu ikut retak.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang