16. Rencana Sempurna

37.1K 5.6K 86
                                    

Eileen kini sudah sampai di kediaman Zavinxon.

"Hai bisakah kamu membawakan barangku?" Tanya Eileen pada seorang prajurit.

"Tentu Nona,"

"Grace kembalilah lebih dulu, aku akan kembali dengan dia," Eileen menunjuk prajurit tadi.

"Baik Nona,"

"Kalian semua kembalilah, terimakasih untuk hari ini," Ujar Eileen sembari tersenyum. Setelahnya satu persatu dari mereka mulai pergi.

"Nona," Ucap si prajurit yang tadi Eileen suruh.

"Siapa namamu?"

"Erick Nona,"

"Baiklah, Erick bisakah kamu menemaniku? Sekalian ada yang ingin aku katakan,"

"Tentu Nona,"

Hal pertama Eileen lakukan adalah menemui Aston. Bisa Eileen lihat Aston tengah bertanding dengan para ksatria pasukan harimau putih, pasukan khusus kediaman Zavinxon.

Dengan mudah anak laki-laki berusia 11 tahun itu mengalahkan lawannya, kemampuan Aston dalam berpedang memang patut diacungi jempol.

Menyadari kehadiran Eileen, Aston menyudahi latihannya.

"Baru pulang?" Tanyanya.

Eileen tersenyum lalu mengambil gantungan pedang yang tadi ia beli.

"Untukku?" Eileen mengangguk.

"Apa kakak Aston suka?"

"Tentu saja aku suka, tapi kenapa kamu memberiku 2?"

Eileen mengendikkan bahu acuh," Itu giok kembar jadi aku membelinya sepasang."

"Terimakasih Eileen,"

"Sama-sama, kalo begitu aku pergi dulu kakak Aston! Aku mau menemui Kakak Kev dan Cleon."

"Ya pergilah,"

Setelah kepergian Eileen, Aston menatap lekat kedua gantungan pedang itu. Senyum tipis tergunying di bibirnya, setelah menyimpannya Aston kembali melanjutkan latihan.

••••••••••••••

"Salam Kakak, salam Pangeran." Sapa Eileen pada Kevland dan juga Jereon yang sedang belajar di rumah kaca milik Eileen.

"Maaf jika aku mengganggu kalian,"

"Tentu saja tidak Eileen, apa kamu mau bergabung bersama kami?" Tawar Jereon.

Gadis kecil itu menggeleng, "Tidak, aku kesini hanya ingin memberikan ini pada Kakak Kev," Ujarnya seraya menyimpan kotak berisi pena bulu merak di atas meja.

Kevland membuka kotak itu lalu tersenyum senang," Ini sangat indah, aku suka! Terimakasih Adik,"

"Sukurlah kakak Kev suka dan maaf karena tidak memberikan Pangeran apapun, aku tidak tahu apa yang pengeran sukai."

"Sebenarnya aku akan menyukai apapun yang kamu berikan, tapi tidak papa kedepannya kamu akan tahu apa yang aku sukai,"

Dahi Eileen mengerut, "Maksud Pangeran?" Tanyanya.

Jereon tersenyum manis, "Bukan apa-apa,"

Eileen menatap Jereon penuh antisipasi, 'Apa dia sedang merayuku?' Tanya batinnya tapi dengan cepat gadis kecil itu menggeleng, tubuhnya sedikit gemetar melihat senyum Jereon. Bukannya terpesona, Eileen justru merasa ngeri.

"Emm kalo begitu aku permisi dulu, aku merasa sedikit lelah,"

"Oh tentu istirahatlah Eileen," Balas Jereon santai, ia tak gentar meski sadar Kevland kini tengah menatapnya tajam.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang