12. Jereon

41.3K 6.1K 202
                                    

  Selepas pemakaman Duchess Olive Analis Von De Zavinxon, Varold beserta anak-anaknya sudah kembali ke kediaman. Tidak ada percakapan antara mereka, hanya ada wajah-wajah kesedihan di sana.

Eileen menghempaskan tubuhnya ke kasur. Sepulang dari pemakaman, Eileen langsung mengelilingi kediaman Zavinxon, gadis kecil itu berharap bisa bertemu dengan roh ibunya, setidaknya untuk berkomunikasi terakhir yang sayangnya tak Eileen temukan.

"Eileen, apa perlu aku mencari tahu apa yang terjadi?" Tanya Fred.

Eileen menyerit, "Memangnya kamu bisa?" Tanyanya sangsi.

"Asal kau memberi perintah, aku akan berusaha,"

Eileen langsung bangkit dari tiduran, ia menatap lekat roh yang melayang di depannya.

"Kalo begitu, tolong bantu aku," Fred menangguk, setelahnya roh itu menghilang dari pandangan Eileen.

Menjelang sore akhirnya Fred kembali. Eileen yang sedari tadi menunggunya akhirnya menghela nafas lega.

"Bagaimana?" Tanya Eileen.

"Seseorang berjubah hitam dan memakai topeng yang membunuh ibumu?"

"Apa?!"

"Bukankah ibunda meninggal kalena selangan jantung?"

Fred menggeleng, "Tidak, sosok itu yang membunuh ibumu."

"Apa lagi yang kamu dapat?"

"Hanya itu."

"Hanya itu?" Eileen menaikan alisnya, Fred pergi sangat lama dan hanya mendapat informasi itu? Bagaimana cara Eileen mencari pembunuh ibunya jika informasi saja sangat sedikit?.

"Tapi ada yang aneh,"

"Dan apa itu?"

"Para roh di kediaman ini juga di sekitar sini tidak mau memberiku informasi apapun, seolah mereka sudah di ancam. Karena itulah aku pergi hingga alun-alun kota," Gerutu Fred kesal.

"Di ancam? Siapa yang bisa mengancam loh?" Tanyanya heran. Bisa mengancam roh bukankah itu berarti orang itu memiliki pengaruh yang kuat?.

"Pengguna sihir hitam tingkat tinggi."
Eileen termenung lawannya bukan orang sembarangan.

"Eileen?" Eileen menoleh, roh itu menatapnya lekat.

"Jika aku boleh memberi saran, kau harus membuat kontrak dengan beberapa roh lagi," Eileen melotot.

"Salan macam apa itu?!"

"Aku serius! Roh di alun-alun kota bilang sebenarnya yang orang bertopeng itu cari adalah kau, kebetulan ibumu melihatnya dan akhirnya dia membunuh ibumu dengan sihir hitamnya, membuat seolah ia meninggal oleh serangan jantung."

Eileen terhenyak, "A-apa dia ingin membunuhku?"

"Kita tidak tahu motif orang itu, kemungkinan dia membunuh ibumu agar menghilangkan saksi mata."

"Jadi aku halus bagaimana? Aku takut olang itu datang lagi."

"Karenanya kau harus membuat kontrak, semakin banyak roh disisimu maka semakin banyak pula yang melindungimu."

Eileen menjatuhkan diri lemas. Habislah sudah! Niat hati ingin menjauhi roh kini harus berurusan dengan lebih banyak roh.

"Apa yang halus aku lakukan?"

Fred tersenyum, dengan yakin roh itu berkata, "Berburu roh."

"Aku tidak mau!" Balasnya berdidik ngeri.

"Hei dengar, di dunia ini memang banyak roh yang berkeliaran, tapi bukan berarti semua roh bisa kau ajak kontrak! Kau harus mencari roh yang mempercayaimu baru kau bisa berinteraksi dan membuat kontrak dengannya,"

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang