13. Aku Malu!

40.5K 5.9K 58
                                    

Braak!

Eileen menghempaskan pintu kencang. Nafasnya naik turun dan jantung berdegup kencang.

"Sial! kenapa aku harus berlari saat melihat Jereon?!! Jika dia berpikir macam-macam? Astaga... Dia itu tyran!! Bagaimana jika dia tersinggung dan mau membunuhku sekarang? Shit! benar-benar bodoh!" Eileen mengutuk sambil sesekali meremas rambutnya kasar.

"Tapi aku benar-benar tidak bisa menahan diri!! Oke, tenanglah sekarang dia masih kecil hahaha memang apa yang bisa anak usia 8 tahun lakukan?" Eileen tertawa sumbang, sesekali ia menatap tangannya yang bahkan masih bergetar.

"Tapi anak kecil itu seorang pangeran!!! Dia bahkan bisa melakukan apapun!!" Kini Eileen berjalan mondar-mandir di kamarnya. Suatu kebiasaan jika ia sedang gelisah.

"Aku harus minta maaf! Jangan sampai dia tertarik padaku, tujuanku hanya bertahan hidup dan menyelamatkan nyawa Aston, aku tidak ingin terseret drama percintaan ya... Kecuali dengan Rouvin hahaha," Pipi Eileen merona ketika menyebut nama Rouvin. Sayang mereka akan bertemu saat di akademi, yaitu saat usianya 14 tahun dengan kata lain 8 tahun lagi.

"Oke lupakan dulu soal Rouvin, yang harus aku pikirkan saat ini adalah Jereon."

Tok! Tok! Tok!

"Kakak bukan pintu kakak!"

"Kakak!"

"Kakak!"

Eileen menghela nafas, "Aku bahkan belum mendapat solusi tentang Jereon," Gerutunya namun tak ayal tetap membuka pintu.

Baru saja pintu terbuka, Eileen dikagetkan oleh Cleon yang langsung menarik lengannya.

"Cleon!" Jeritnya. Cleon tak perduli, anak berusia 5 tahun itu tetap menarik lengan Eileen.

"Aku baru selesai melukis, kakak harus lihat," Ucapnya ceria dan Eileen pun hanya pasrah mengikutinya.

•••••••••••••••

Di sisi lain.

Suasana mendadak canggung setelah kepergian Eileen. Aston dan Kevland saling tatap seakan bertanya 'Kenapa dengan Eileen?'

Kedua anak laki-laki bernama belakang Zavinxon itu heran dengan reaksi Eileen, gadis kecil itu seperti ketakutan ketika melihat Pangeran Jereon lalu memutuskan kabur.

"Apa aku begitu menakutkan?" Kevland menoleh, ia mengamati Jereon mencoba mencari apa yang di takuti adiknya dan hasilnya nihil.

Pangeran Jereon Lex Neacel De Nappolen, Pangeran Pertama Kerajaan Nappolen. Jereon tidak terlihat menakutkan sama sekali, ia malah terlihat tampan dan imut.

Kevland dan Jereon memang berteman, lebih tepatnya teman belajar. Awalnya saat itu Kevland ikut dengan Varold ke istana dan saat itulah mereka bertemu. Raja yang mengetahui mereka seumuran meminta Kevland lebih sering ke istana untuk belajar dengan Jereon. Kevland tentu senang karena Jereon anak yang cerdas dan jadilah selama satahun terakhir ini Kevland berteman dengan Jereon.

Namun kemarin Jereon mengeluh bosan dengan suasana istana akhirnya mereka sepakat untuk belajar di kediaman Zavinxon.

Karena ini kunjungan pertama Jereon, Kevland berencana mengenalkan Pangeran Pertama Kerajaan Nappolen itu pada saudara-saudaranya dan sebuah kebetulan ia melihat Aston dan Eileen.

"Salam Yang Mulia Pangeran, semoga berkat kerajaan Nappolen selalu menyertai Anda," Jereon mengangguk.

"Salam juga untukmu Tuan Muda Zavinxon," Aston tersenyum canggung.

"Cukup panggil saya Aston Yang Mulia," Jereon tersenyum.

"Baiklah jika itu maumu," Aston balas tersenyum. "Oh ya apa kau mau belajar bersama kami Aston?" Tawar Jereon.

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang