47. Family Time

27.1K 4.7K 328
                                    

Ada yang nunggu? :)))

•••••••••••••••

Perjalanan menuju kediaman Zavinxon di isi oleh keheningan, baik Kevland maupun Eileen keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Eileen yang tak memalingkan wajah dari jendela sedangkan Kevland fokus menatap kakinya.

Duk!

"Aww," Ringis gadis bersurai putih itu.

"Sakit?" Tanya Kevland cemas, dengan cepat di tariknya kepala sang adik lalu mengusapnya pelan.

"A-aku tidak papa." Eileen tersenyum lalu memiringkan kepalanya lalu bergeser sedikit menjauh.

Kevland menghela nafas berat, sepertinya ia harus lebih berusaha lagi.

••••••••••••••••

Sesampainya di kediaman, terlihat Varold, Aston dan Cleon serta di susul pelayan, penyihir, prajurit dan ksatria di belakang mereka.

"KAKAK!" Teriak Cleon yang langsung berlari serta memeluk Eileen erat.

"Kakak, aku merindukan Kak Ei hiiks!" 

Eileen terkekeh, di usapnya pelan surai hitam milik sang adik.

"Aku juga merindukan Cleonku, ternyata kamu masih cengeng."

Dengan cemberut Cleon mengurai pelukan mereka dan barulah Eileen sadar, jika Cleon telah tumbuh lebih tinggi beberapa senti darinya

"Aku tidak cengeng!!" Pekiknya keras dan kesal.

"Baiklah, Cleon hanya berkeringat." Ujar Eileen seraya mengusap pipi Cleon.

"Keringat apa yang ada di pipi?" Cibir Aston.

Eileen tersenyum, "Kakak Aston!!" Katanya lalu memeluk Aston erat. Tinggi Eileen yang rendah membuat Aston menunduk cukup dalam. Tiba-tiba Aston berdiri tegak dengan tangan memeluk pinggang Eileen semakin erat dan membawanya berputar pelan.

"Kakak." Pekik Eileen kaget namun tak ayal membuatnya tertawa.

"Kamu sangat ringan, apa kamu tidak pernah makan?" Tanya Aston dengan menganggkat sebelah alisnya.

Eileen mendengus, ia selalu iri pada orang yang bisa menaikan sebelah alis.

"Tentu saja aku makan!" Serunya sambil berusaha menirup ekspresi Aston, tapi yang terjadi dahi Eileen malah mengerut aneh. Seketika tawa Aston juga Cleon pecah dan para pekerja hanya bisa mengulum senyum.

"Ekspresi macam apa itu?" Tanya Varold seraya menganggat sebelah alis, seolah mengejek Putrinya itu.

"Ayahanda...." Rajuk Eileen dengan kaki di hentakkan.

"Kamu baru mengejek Cleon cengeng dan lihat? Sekarang kamu seperti anak kecil." Bibir Eileen mengecut, dengan manja ia memeluk tubuh Sang Ayah.

"Aku merindukan Ayah."

"Saya juga merindukan Anda Mi Lord." Ujar Irene cepat.

"Aku juga." Balas Varold.

"Hihihi lihat! Lihat! Lord Varold juga merindukanku!" Seru roh wanita itu senang.

"Bodoh! dia menjawab Eileen!"

"Tapi dia mengucapkannya setelah aku, bukan Eileen!" Kekehnya. Fred memutar mata malas, lalu menghadap Varold dan membungkuk hormat.

"Senang bertemu kembali Mi Lord." Katanya sopan.

"Drama!" Seru pelan Eileen.

"Kamu mengatakan sesuatu Eileen?"

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang