(2)Libur Dadakan✔

50 15 9
                                    

Siapa yang tidak gembira saat mendengar kata libur. Namun, jika liburnya berterusan akankah masih ada kata 'gembira'?

••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

"Lisa! Bangun Lis!" sudah menjadi bagi Kinar untuk membangunkan Lisa setiap subuh lantaran gadis yang ia bangunkan itu selalu begadang hingga susah untuk dibangunkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa! Bangun Lis!" sudah menjadi bagi Kinar untuk membangunkan Lisa setiap subuh lantaran gadis yang ia bangunkan itu selalu begadang hingga susah untuk dibangunkan.

"Hoaammmm," dengan kondisi setengah sadar Lisa menggeliat di kasurnya.

"Buruan Lis," ucap Kinar.

Kinar keluar dari kamar Lisa setelah gadis itu sudah duduk pada tepi kasurnya.

Kinar membuat dua buah sandwich dan dua gelas susu hangat. Ia menikmati hidangannya lebih dulu, tanpa harus menunggu Lisa yang masih bersiap-siap.

"BURUAN, LIS!" teriak Kinar dari meja makan.

"BENG-BENG LO MANA, KI?" Kinar mendengar suara Lisa yang tidak begitu jelas.

"APA? BENG-BENG?" ujar Kinar.

"Power bank lo mana?" tanya Lisa saat ia sudah berada di meja makan.

"Lo tadi tanya itu?" tanya Kinar menahan tawanya.

"Hooh."

"Ohhh hahahaha, power bank gue masih colok charger itu," jawab Kinar.

"Nanti gue mau pinjam ya bawa ke sekolah, pas malam gue lupa charger ponsel gue," ucap Lisa penuh permohonan.

"Iya dah, nanti."

Setelah menikmati sarapannya, Kinar dan Lisa berangkat sekolah bersama dengan menaiki vespa kuning milik Kinar. Vespa itu melaju cepat pada jalan raya yang masih sunyi.

"Kinar!" panggil Lisa menepuk pundak gadis itu.

"Kenapa?" tanya Kinar sedikit memperlambat laju motornya.

"Id card ujian gue ketinggalan," ucap Lisa sontak Kinar menarik remnya mendadak dan mereka hampir terjungkal.

"Pelan-pelan, Kinar."

••|••|••

"Tumben baru datang?" tanya Fina ketika melihat Kinar dan Lisa yang baru memasuki kelas.

"Noh, si Lisa pakai acara ketinggalan id card," jawab Kinar menatap datar Lisa, sedangkan yang ditatap hanya tercengir.

"Makanya disiapkan, jangan doi terus lo," timpa Mili.

Pengumuman untuk seluruh anak murid kelas 12 agar segera baris di lapangan.

Suara yang terdengar dari toa yang begitu menggelegar ke seluruh penjuru.

"Ayuk baris."

Setelah semuanya terkumpul di lapangan, Bu Memel selaku kepala sekolah memberikan sedikit pengumuman.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang