(22)Malam Lailatul Qadar

9 7 0
                                    


••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

Tak terasa detik demi detik kerap berlalu, hingga telah tiba malam lailatul qadar yang jatuh 10 hari sebelum lebaran

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tak terasa detik demi detik kerap berlalu, hingga telah tiba malam lailatul qadar yang jatuh 10 hari sebelum lebaran.

Hanya saja, bulan Ramadan tahun ini sedikit mengalami perbedaaan dikarenakan adanya pembatasan karena virus Covid-19. Pada dua tahun sebelumnya masih bisa berbondong-bondong dan menghabiskan waktu beribadah di dalam masjid, untuk Ramadan tahun ini terjadi pembatasan dan wajib menjaga jarak serta sesuai protokol kesehatan.

Karena kedatangan Mili dan Fina. Kinar harus menyiapkan kue bolu itu. Namun sayangnya, mereka tak bisa sambil menyantap kue bolu itu.

Sore itu di masjid yang letaknya tak jauh dari kontrakan Kinar dan Lisa, sudah terdengar ceramah agama tentang malam lailatul qadar pada masjid itu.

"Enggak kerasa sudah malam lailatul qadar aja nih," lirih Kinar, gadis yang sulit mendapatkan kebersamaannya.

"Iya, nih. Wacana dong buka bersama kita," sahut Fina.

"Kalian berdua buka puasa disini aja ya?" tawar Kinar penuh permohonan.

"Yah, gue mah enggak dibolehin sekarang kalau jalan sampai buka, Ki," lirih Mili.

"Susah ya sekarang," sahut Kinar.

"Iya, ah. Padahal kan juga enggak ngapa-ngapain di rumah, tiduran mulu gue," ucap Mili.

"Iya tuh, benar banget. Gue aja sudah bosan di rumah mulu, enggak ad kerjaan," sambung Fina.

"Lah, berarti gue lebih enak dong ya," ucap Lisa.

"Iya lah, lo berdua sama Kinar, seru pasti," jawab Mili.

"Enggak ih. Cuma berdua," serobot Kinar.

"Ambil hikmahnya aja," final Fina.

"Hikmahnya enggak ada, Fin," rengek Kinar.

••|••|••

0

7.00

Kinar menatap jam yang terus berjalan tiada henti itu. Kinar yang merasakan semakin hari semakin membosankan rasanya, ia juga sudah berusaha mencari keseruannya namun tak kunjung dapat.

Gadis itu ingin pulang ke kampung halamannya, semakin hari lambat laun naik turun yang terpapar Covid-19.

Kinar mengambil ponsel nya untuk menyambungkan panggilan suara dengan sang Kakak.

"Assalamualaikum, Kak."

"Waalaikum salam. Kenapa, Kinar? Kangen ya?" kekeh Venus.

"Kinar mau pulang," rengek Kinar.

"Ya sudah, sini pulang."

"Enggak boleh ih sama pemerintah. Larangan untuk mudik, padahal Kinar pulang kampung itu namanya," adu Kinar.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Onde histórias criam vida. Descubra agora