(6)Kue Bolu✔

31 13 6
                                    

Katanya sih, kue bolu itu manis. Apalagi kalau nikmatinya sambil pandang wajah si dia, auto diabetes.

••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

Miranda Liliana Lezzani atau yang kerap disapa Mili

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Miranda Liliana Lezzani atau yang kerap disapa Mili. Gadis pencinta kue bolu ini tengah rebahan sambil berguling-guling memandangi fotonya bersama dengan Kinar, Lisa dan Fina.

"Awas aja lo, Ki," gumamnya memandang wajah Kinar di foto ketika mengingat keseruan Kinar dan Lisa saat memasak barbeque, terlebih saat Kinar yang memberikan godaan itu.

"Gue kangen sih sama kue bolu bikinan Kinar. Tapi kan, enggak mungkin dong gue bilang ke elo kalo gue kangen ama bolu lo, yang ada tambah lo gadain gue," Mili terkekeh masih menatap Kinar pada foto tersebut.

Mili yang sangat menyukai kue bolu buatan Kinar. Terkadang untuk menambah penghasilannya, Kinar membuat kue bolu dan dijual pada beberapa toko kue dan beberapa warung. Berhubung tak ingin terlalu membebani kedua orangtuanya, Kinar memanfaatkan bakatnya dalam memasak kue bolu. Terkadang, Kinar membawa sisa kue bolu yang sengaja ia lebihkan untuk dimakan bersama ketiga sahabatnya.

"Astagfirullah, gue 'kan lagi puasa! Kenapa malah bayangkan kue bolu? Kinar!!" geram Mili.

Mili keluar dari kamarnya untuk menemui sang mama.

"Ma, bikin kue bolu yuk," ajak Mili dengan penuh permohonan.

"Lah? Mama mu ini enggak bisa bikin kue bolu, Mili," jawab mama Mili.

"Ya sudah, aku beli aja lah," jawab Mili antusias.

"Jangan beli sembarangan, mending pesan sama Kinar aja," usul mama Mili.

Mili tampak berpikir sejenak, lalu menjawab, "Iya deh, nanti," jawab Mili.

••|••|••

"Woy, Ki," Lisa membuka pintu kamar Kinar dan mendapati gadis itu tengah membaca novel.

"Salam dulu, Lis," protes Kinar.

"Assalamualaikum, Kinar cantik," ucap Lisa memutar kedua bola matanya.

"Wa alaikum salam, Lisa jelek," sahut Kinar membuat Lisa terbelalak mendengar jawaban Kinar yang tak sesuai dengan ucapannya tadi.

"Gue tarik deh cantiknya," balas Lisa melipat kedua belah tangannya diatas dada.

"Serah ah. Sana pergi," usir Kinar, gadis itu masih menatap novelnya.

"Gue mau makan kue bolu," rengek Lisa yang sudah berada di samping Kinar. Lisa menusuk pipi Kinar beberapa kali dengan jari telunjuknya.

"Kue bolu? Lo 'kan puasa?"

"Nanti Kinar! Habis buka," ralat Lisa.

"Habis buka, 'kan? Ya sudah nanti malam aja," sahut Kinar.

"Aduh, Kinar! Buat buka puasa, Ki!" lagi dan lagi Lisa harus meralat kalimatnya dengan sabar menghadapi Kinar.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Where stories live. Discover now