(18)Kinar Kecelakaan

10 7 0
                                    


••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

Kinar yang sedang rebahan itu, tiba-tiba terlintas pada pikirannya tentang stok cemilan yang sudah habis

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Kinar yang sedang rebahan itu, tiba-tiba terlintas pada pikirannya tentang stok cemilan yang sudah habis. Untuk menghindari kerumunan, gadis itu memutuskan untuk membeli cemilan di warung terdekat saja.

"Gue mau ke warung bentar. Cari keripik singkong buat ngemil malam," pamit Kinar sebelum pergi.

"Hati-hati. Beli yang banyak," pesan Lisa.

"Enak banget ya lo ngomong," sahut Kinar.

"Gue pergi, bye bye," Kinar memasang sendalnya lalu berjalan menuju warung di sebrang jalan sana.

Perlahan ia menyebrangi jalan raya itu dan kakinya sudah menginjak teras warung lalu meminta belanjaannya.

Setelah mendapatkan lima kripik singkong dengan dua buah plastik ditangannya.

Matanya menatap kiri kanan celingukan lalu perlahan menyebrang sambil bersenandung riang.

Citttt

Bruk

"Meow."

Tubuh Kinar terbaring ditengah jalan lantaran sebuah mobil melintas sangat laju dan menabrak tubuh Kinar. Dan pengemudi itu melarikan diri, kripik yang ia beli tadi sudah terhambur berserakan. Tepat diatas badan Kinar sudah ada sebuah kucing mengeong keras.

"Kinar!" kaget tante Risma yang melihat Kinar sudah terbaring diatas aspal hitam itu.

Lisa yang tak menyadari keributan di jalan raya lantaran rumah kontrakan mereka yang letaknya sedikit ke dalam, atau lebih tepatnya di belakang rumah tante Risma. Dan rumah tante Risma lah yang berada didepan jalan raya, tepat bersebrangan dengan warung tempat Kinar membeli keripik singkong.

"Meaw... Meaw... Meaw... Meaw..."

Teriakan kucing yang begitu menggelegar tertuju ke telinga Lisa yang tengah asyik dengan televisinya.

"Nih kucing pengen gue sembelih," Lisa membuka pintu rumahnya dan kucing itu mulai tenang.

Lisa menutup kembali pintu itu, dan kucing itu semakin berteriak kembali dengan sangat nyaring.

Bruk

Dengan cepat Lisa membuka kembali pintu yang ia tutup tadi, dan kucing itu menjatuhkan pot kembang milik Kinar.

"Elo nih, nakal banget, disini gak ada makanan, orang lagi puasa. Kalo Kinar tau potnya pecah mampus lo," omel Lisa.

Kucing itu melompat-lompat, berjalan kesana kemari nampak gelisah.

"Kenapa sih lo?"

Lisa mengangkat kucing itu, berniat untuk menjauhkannya dan kucing itu memberontak lalu berlari. Setelah berlari kencang, kucing itu menoleh pada Lisa dan mengeong.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz