(4)Para Pencari Tuhan✔

37 15 4
                                    

Sahabat sejati itu, dia yang masih setia menemanimu walaupun tahu sisi kekurangan dirimu.

••|••|••
#menulis30hzukzezjabar

Malam itu, sudah memasuki bulan suci Ramadan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, sudah memasuki bulan suci Ramadan. Kinar dan Lisa hanya tarawih di kamarnya masing-masing, karena adanya pembatasan pada setiap tempat ibadah. Jadi, lebih baik di rumah saja dan tidak keluyuran agar tempat tinggalnya tidak semakin memburuk kedepannya nanti.

Kurang lebih pukul 09.00. Kinar sudah selesai dengan solat sunnah di bulan Ramadan itu. Kinar segera menggantung mukena dan melipat sajadah yang habis ia kenakan tadi.

Gadis yang satu ini sangat bersemangat dalam menyambut Ramadan, walaupun Ramadan tahun ini sedikit berbeda. Ia masih tetap bersyukur karena dapat menikmati momen Ramadan yang hanya ada sekali dalam setahun ini.

Kinar keluar dari kamarnya, berjalan menuju ruang tamu. Saat melewati kamar Lisa, Kinar ingin menghampirinya namun urung, mungkin saja Lisa masih solat dan takutnya kedatangan Kinar akan mengganggu gadis itu. Lebih baik ia pergi ke ruang tamu untuk menonton TV sambil menikmati camilan yang kemarin ia beli dipasar.

Namun faktanya, saat Kinar sampai di ruang tamu. Disana sudah ada Lisa yang tengah menonton TV dengan camilan ditangannya.

"Enak aja lo, ini tuh buat hari raya," Kinar merampas sebuah wadah yang sangat besar itu dari pangkuan Lisa.

Kinar duduk di kursi panjang sebelah Lisa lalu mulai memasukan camilan dalam wadah itu pada mulutnya.

Suara kunyahan keripik singkong itu terdengar sampai gendang telinga Lisa, sontak Lisa merebut kembali wadah itu.

"Lisa!"

"Nih, taruh ditengah kan adil," sahut Lisa.

Keduanya terhanyut dalam acara TV. Tangan dan mulutnya tak berhenti bekerja, tangannya yang memasukan keripik singkong itu lalu dikunyah oleh mulutnya.

Acara TV yang menyaksikan acara Opera Van Java. Karena bingung harus menonton apa, lebih baik mereka menonton acara humor itu.

Saat sponsor tiba, iklan pertama yang muncul adalah iklan marjan. Iklan itu membuat Kinar berpikir sesuatu.

"Gue ke dapur dulu ya," ucap Kinar lalu pergi.

"Lah? Buat apa lo?" tanya Lisa mengikuti kepergian Kinar.

"Gue mau bikin sirup marjan nih," ucap Kinar memegang dua buah marjan saat ia sudah berada di dapur yang diikuti dengan Lisa.

"Oh, marjan toh," Lisa hanya manggut-manggut melihatnya.

"Lo mau?" tawar Kinar.

"Enggak ah, malas gue minum yang manis-manis. Gue mau cari air es aja," sahut Lisa lalu melangkah menuju lemari pendingin dan mengeluarkan sebotol besar air es dan menuangnya di gelas.

Secarik Kenangan Ramadan {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang